5 Fakta Portuguese Man o’ War, Ternyata Bukan Ubur-ubur

- Portuguese man o' war merupakan sekumpulan zooid yang hidup bersama-sama membentuk koloni di lautan dan sekitar pantai.
- Mereka tidak dapat berenang dan hanya mengandalkan angin serta arus laut untuk berpindah tempat, sehingga cenderung tinggal di perairan dangkal.
- Memiliki penampilan menyerupai kapal perang Portugis abad ke-18, Portuguese man o' war memiliki sengat yang sangat berbahaya bagi manusia.
Portuguese man o’ war atau yang memiliki nama latin Physalia physalis merupakan salah satu species makhluk air yang hidup di lautan dan sekitar pantai. Portuguese man o’war memiliki penampilan yang cukup mirip dengan ubur-ubur. Walaupun begitu, ternyata makhluk ini bukanlah ubur-ubur, lho.
Portuguese man o’ war merupakan sekumpulan individu berupa zooids yang membentuk koloni dan hidup bersama-sama. Portuguese man o’war biasa hidup di laut dengan berenang, mengapung, maupun sering pula terbawa arus laut hingga sampai ke pinggir pantai. Mereka memiliki penampilan yang unik dan cantik. Walaupun memiliki penampilan yang cantik, mereka merupakan species yang memiliki racun berbahaya. Ingin mengetahui lebih banyak terkait Portuguese man o’ war? Yuk, simak artikel di bawah ini!
1.Mengembang di perairan serta tidak memiliki kemampuan untuk berenang

Portuguese man o’ war merupakan sekumpulan zooid yang hidup bersama-sama membentuk koloni. Mereka tersebar di lautan yang ada di seluruh dunia.
Dilansir laman Britannica, Portuguese man o’ war dapat ditemukan di seluruh lautan dunia. Mereka paling banyak ditemukan di Samudera Atlantik bagian utara dan di kawasan tropis serta subtropis Samudera Hindia dan Pasifik.
Terkadang, Portuguese man o’ war ditemukan mengembang maupun terbawa arus hingga kawasan pantai dengan jumlah yang banyak bahkan hingga ribuan.
Selain itu, dilansir laman Oceana, Portuguese man o’ war tidak dapat berenang. Mereka hanya dapat mengandalkan angin dan arus laut untuk dapat berpindah tempat. Oleh sebab itu, mereka cenderung tinggal di perairan dangkal hingga di sekitar pantai.
2.Memiliki bentuk tubuh yang menyerupai kapal perang Portugis

Portuguese man o’ war diberikan nama tersebut karena ia memiliki penampilan yang menyerupai dengan kapal perang Portugis pada abad ke-18.
Dilansir laman National Ocean Service, Portuguese man o’ war memiliki tampilan yang menyerupai pelampung atau balon berwarna biru, ungu, hingga merah muda.
Portuguese man o’ war juga memiliki ukuran tubuh yang kecil dengan tentakel yang sangat panjang. Dilansir lama Oceana tentakel yang dimiliki Portuguese man o’ war memiliki ukuran yang cukup panjang yaitu mencapai 50 meter dengan tubuh yang berukuran hanya sekitar 15 centimeter saja.
Selain itu, Portuguese man o’ war tidak memiliki anggota tubuh yang dapat membantunya untuk berenang dan berpindah tempat. Hal tersebut membuat Portuguese man o’ war hanya dapat mengandalkan angin dan arus air.
3.Menyukai ikan kecil, krustase, udang, hingga plankton untuk disantap

Portuguese man o’ war hidup mengapung di perairan dangkal hingga sekitar pantai. Di sana mereka bertahan hidup dan mendapatkan makanannya.
Dilansir laman Animal Diversity Web, Portuguese man o’ war memiliki makanan utama berupa benih ikan (ikan muda), ikan dewasa kecil, udang, krustasea, dan hewan kecil lainnya seperti plankton. Hampir 70 hingga 90 persen mangsanya merupakan ikan kecil yang berada di sekitar perairan dangkal maupun pantai.
Untuk menangkap mangsanya tersebut, Portuguese man o’ war menggunakan sengat yang terdapat pada tentakelnya.
Dilansir laman Oceana, Portuguese man o’ war menggunakan sengat yang berada pada tentakelnya untuk menyengat dan melumpuhkan mangsanya seperti ikan kecil, krustasea, dan makhluk air kecil lainnya.
4.Memiliki tentakel yang mengandung racun berbahaya

Sengat yang dimiliki oleh Portuguese man o’ war tidak hanya dapat menyengat dan membuat pingsan makhluk air yang menjadi mangsanya, tetapi juga berbahaya bagi manusia.
Portuguese man o’ war memiliki racun yang berbahaya bagi manusia. Dilansir laman PubMed, apabila manusia tersengat racun yang dimiliki oleh Portuguese man o’ war, sengatan tersebut akan menghasilan rasa awal berupa nyeri, parasthesia, dan rasa terbakar yang hebat.Setelah itu, manusia yang tersengat tersebut biasanya akan merasa mual, sakit kepala, menggigil, serta pucat. Bahkan, terdapat laporan atau kasus terkait adanya kematian yang disebabkan oleh sengatan Portuguese man o’ war.
Oleh sebab itu, seseorang harus berhati-hati apabila menemukan Portuguese man o’ war yang sedang berjemur atau berkumpul di pantai. Manusia diharapkan tidak menyentuh Portuguese man o’ war dengan tangan kosong, melainkan dapat menggunakan sarung tangan untuk melindungi kulit dari sengatan. Hal tersebut dilakukan agar kulit dapat terlindungi dari sengatan Portuguese man o’ war yang berbahaya.
5.Populasi yang meningkat serta rentang hidup Portuguese man o' war

Portuguese man o’ war menggunakan proses pengeluaran sel telur untuk bereproduksi. Dilansir laman Britannica, setiap koloni Portuguese man o’ war bisa seluruhnya laki-laki ataupun seluruhnya perempuan. Oleh sebab itu, pada musim gugur, kelompok betina akan melepaskan sel telurnya, sedangkan kelompok jantan akan melepaskan spermanya. Nantinya akan terjadi proses pembuahan di dekat permukaan air.
Portuguese man o’ war sendiri memiliki rentang hidup hanya sekitar 1 tahun saja. Walaupun memiliki rentang hidup yang cukup singkat, Portuguese man o’ war memiliki peningkatan populasi.
Dilansir laman The Royal Gazette, peningkatan populasi Portuguese man o’ war disebabkan karena adanya pemanasan global. Hal tersebut membuat suhu di lautan meningkat, sehingga menciptakan lingkungan yang cocok atau pas bagi Portuguese man o’ war untuk berkembang biak.
Selain itu, Portuguese man o’ war yang tidak bernilai secara komersial juga membuat manusia enggan untuk menangkapnya. Hal tersebut juga menjadi penyebab meningkatnya populasi Portuguese man o’ war.
Itulah 5 fakta terkait Portuguese man o’ war. Portuguese man o’ war bukanlah satu species utuh, melainkan sekumpulan zooid yang membentuk koloni dan hidup secara bersama-sama. Mereka biasanya mengapung di perairan dangkal ataupun sekitar pantai. Hal tersebut terjadi karena Portuguese man o’ war tidak memiliki kemampuan berenang dan hanya mengandalkan arus laut saja untuk berpindah tempat. Portuguese man o’ war juga memiliki bentuk yang unik menyerupai kapal perang Portugis di abad ke-18. Walaupun memiliki bentuk tubuh yang unik, Portuguese man o’ war memiliki racun dan sengat yang sangat berbahaya, sehingga bagi siapapun yang melihatnya diharapkan untuk tidak menyentuh Portuguese man o’ war terutama pada bagian tentakelnya.
Referensi:
- Animal Diversity Web. “Physalia Physalis: INFORMATION”. https://animaldiversity.org/accounts/Physalia_physalis/
- Britannica. (2024). “Portuguese man-of-war”. https://www.britannica.com/animal/Portuguese-man-of-war
- National Ocean Service. (2023). “What is a Portuguese Man o’ War”. https://oceanservice.noaa.gov/facts/portuguese-man-o-war.html
- Oceana. “Portuguese Man o’ War”. https://oceana.org/marine-life/portuguese-man-o-war/
- PubMed. “Portuguese man-of-war envenomation”. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/1351283/
- The Royal Gazette. (2022). “Increase in Portuguese man-o-war reported”. https://www.royalgazette.com/environment/news/article/20220629/increase-in-portuguese-man-owar-reported/