Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5Fakta Salamander Jefferson, Namanya seperti Presiden Ketiga Amerika 

Salamander jefferson (commons.wikimedia.org/evangrimes)

Salamander jefferson adalah hewan asli Amerika Utara di mana ditemukan di Kanada dan Amerika Serikat. Banyak orang sering salah mengira bahwa salamander jefferson sebagai kadal. Salamander jefferson bernama ilmiah, ambystoma jeffersonianum dan termasuk dalam genus ambystoma.

Salamander fefferson pertama kali ditemukan pada abad 19. Namanya terinspirasi dari Jefferson College di Pennsylvania. Lanjutnya, nama jefferson untuk salamander ini secara tidak langsung untuk menghormati Thomas Jefferson, presiden ketiga Amerika Serikat, jelas Animalspot.

Di Amerika Serikat, salamander jefferson ditemukan di Pennsylvania, Virginia barat daya dan utara, Kentucky, Indiana selatan, New Hampshire, New Jersey, New England dan Illinois timur. Di Kanada, salamander jefferson hanya di Ontario barat daya di mana persebarannya meliputi ujung barat danau Ontario dan meluas hingga ke pedalaman di Niagara Escarpment.

Selamander Jefferson tersebar di banyak jenis habitat meliputi hutan: gugur, konifer dan campuran. Salamander ini menghabiskan sebagian besar hidupnya di lantai hutan, hidup di bawah tanah dalam sarangnya dan menghabiskan musim dinginnya di bawah tanah di hutan. Mereka berkembang biak di rawa-rawa, kolam yang bebas ikan di hutan bahkan parit pinggir jalan.

Simak selengkapnya mengenai salamander jefferson berikut ini

1.Ciri fisik salamander jefferson

Salamander jefferson (commons.wikimedia.org/Brian Gratwicke)

Salamander jefferson memiliki jari kaki dan moncong yang panjang, berwarna abu-abu atau abu-abu gelap disertai beberapa bintik terang, hidung yang datar dan lebar serta ekornya pipih secara vertikal. Ukuran jefferson dewasa sekitar 10-12 cm dan terkadang dapat memanjang hingga 17 cm.

Ciri utamanya tubuh bercorak abu-abu kecoklatan dengan bintik-bintik putih kecil di perut dan sisi bawah. Salamander muda warna punggungnya abu-abu muda hingga coklat dengan bintik-bintik biru dan kuning berkuran kecil dan menyebar. Intinya, betina ukurannya sedikit lebih besar daripada jantan.

2.Migrasi dari salamander jefferson

Salamander jefferson (commons.wikimedia.org/laiet17)

Salamander jefferson adalah salah satu amfibi yang berkembang biak di musim semi. Ketika hujan hangat, mereka bermigrasi dalam jumlah besar ke kolam tempatnya berkembang biak saat malam musim semi. Mereka bermigrasi dari tempat dalam kondisi dingin di dataran tinggi ke kolam tempatnya berkembang biak. Jantan lebih dulu berpindah saat tanah tetap beku, betina menyusul. 

3.Reproduksinya

Salamander jefferson (commons.wikimedia.org/Elizabeth Axley)

Periode perkawinan dimulai pada malam saat hujan dengan suhu udara di atas 5 derajat celcius. Setelah mendekati betina, jantan menyimpan paket sperma kemudian diambil betina dengan kloaka. Betina biasanya bertelur hingga 280 butir. Telurnya berwarna gelap yang dikelilingi oleh 3 lapisan jeli.Telur menetas setelah 3-14 minggu.

Periode berikut yakni larva yang hidup di air dan bernapas melalui insang. Dilansir Virginiaherpetologicalsociety, larva salamander jefferson adalah pemakan oportunisktik mengonsumsi ostracoda, zooplankton cladocera, copepod, nematode, sipur dan berbagai serangga akuatik.

Larva mengalami metamorfosis dalam 2-4 bulan. Pra dewasanya menumbuhkan paru-paru menggunakannya untuk bernapas, menyebar ke hutan di sekitarnya dan mencari liang mamalia kecil di hutan. Salamander jefferson mencapai tahap kedewasaan pada usia 3-4 tahun. 

4.Mangsa dan predator alaminya

Salamander jefferson (commons.wikimedia.org/Reuven Martin)

Mengutip thecanadianencyclopedia, salamander ini memakan kumbang, laba-laba, serangga, siput dan invertebrata lainnya. Di luar musim kawin, salamander jefferson bersembunyi di dalam tanah atau di bawah serasah daun utnuk memakan cacing tanah.

Predator jefferson dewasa dan muda adalah ular, burung, rakun dan sigung. Serangga air dan larva berperan sebagai predator utama telur dan larva salamander jefferson. Untuk bertahan dari predatornya, jefferson memiliki kelenjar racun yang berada di bagian atas ekor. Caranya, jefferson akan mengangkat ekornya ke arah predator untuk memperlihatkan sekresi yang berbahaya.

5.Status salamander jefferson

Salamander jefferson (commons.wikimedia.org/Virginia State Parks staff)

Di Kanada, salamander jefferson mengalami sejumlah ancaman misalnya hancurnya habitatnya secara signifikan untuk pembangunan perkotaan dan industri. Jefferson sendiri dimanfaatkan kulitnya untuk bahan kimia di habitatnya. Salamander ini sangat sensitif terhadap polusi kmia seperti pestisida, pupuk, garam, logam berat dan bahan kimia industri lainnya.

Di Ontario, Kanada, salamander jefferson terdaftar sebagai spesies terancam punah. Di New Jersey, Amerika Serikat, habitat jefferson mengalami degradasi termasuk mengganghu jalan salamander jefferson untuk berkembang biak karena tempatnya bereproduksi juga ikut hancur. Secara global, salamander jefferson terdaftar sebagai resiko rendah dengan perkiraan populasi mencapai 1 juta.   

Perilaku yang menarik dari salamander jefferson adalah sifat keras kepalanya untuk berpindah dari suatu area. Mereka tidak dapat berpergian ke tempat lain lebih dari satu mil. Salamander jefferson dapat menyelipkan kepala di bawah ekor untuk bergulung dan mampu melepaskan ekornya saat terancam.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us