5 Fakta Temuan Tiga Terumbu Karang Galapagos 2023, Ada Cacho De Coral

- Kepulauan Galapagos menemukan tiga terumbu karang asli, purba, dan langka dalam perairannya
- Penemuan terjadi pada tahun 2023 di Cagar Alam Laut Galapagos, Ekuador, dengan kualitas dan keaslian yang terjaga
- Para ilmuwan berhasil menemukan struktur Cacho De Coral yang merupakan rekor pertama jenisnya di Kepulauan Perairan Galapagos
Kepulauan Galapagos memang terkenal dengan keanekaragaman hayatinya yang melimpah, langka dan unik. Faktanya, Galapagos yang menjadi salah satu Situs Warisan Budaya UNESCO sekaligus simbol kepentingan dan pelestarian ekologis ini, kembali membuat dunia terpesona dengan salah satu kekayaan alam tersembunyi di lautnya, yakni terumbu karang. Tahun lalu, di wilayah perairan Galapagos ditemukan tiga terumbu karang asli, purba, dan langka yang hidup dalam kedalaman ratusan meter.
Melalui dua ekspedisi berbeda yang melibatkan puluhan ilmuwan hebat dengan dilengkapi berbagai fasilitas teknologi modern yang mendukung, eksplorasi perairan Galapagos ini berhasil menemukan dan memetakan tiga terumbu karang dalam peta beresolusi tinggi. Kelimpahan biota laut pada ketiga terumbu ini, membuat temuan terumbu karang laut dalam disebut sebagai forest or field of flowers. Penasaran dengan ketiga terumbu karang Galapagos ini? Yuk, simak fakta-fakta menariknya berikut ini!
1. Tiga terumbu karang ditemukan di Cagar Alam Laut Galapagos, Ekuador

Penemuan terbaru tiga terumbu karang ini terjadi pada tahun 2023 lalu di Perairan Kepulauan Galapagos, Ekuador. Faktanya, keberadaan ketiga terumbu karang tersebut terletak dalam salah satu kawasan perlindungan laut terbesar dunia, yakni Cagar Alam Laut Galapagos. Potensi ketiga terumbu karang ini juga sangat mendukung dilihat dari segi kuantitas maupun kualitas.
Para ilmuwan menemukan bahwa terumbu karang laut dalam yang ditemukan sarat akan kehidupan keanekaragaman spesies laut dengan keutuhan dan keaslian dari ketiga terumbu karang yang benar-benar terjaga. Hal ini pun bukan hanya sekadar menyiratkan sebuah fakta bahwa masih terdapat terumbu karang perairan dalam di Galapagos yang tetap asli dan sehat meskipun terumbu karang di wilayah tersebut pernah terdampak kerusakan parah akibat peristiwa El-Nino yang terjadi 40 tahun lalu. Tetapi, juga turut memberikan secercah harapan bahwa terumbu karang laut dalam ini mungkin dapat dijadikan sebagai alternatif dalam membantu upaya konservasi untuk pemulihan terumbu karang yang telah rusak.
2. Terumbu karang pertama ditemukan pada bulan April dan diberi nama Cacho De Coral

Dilansir Sciencenews, penemuan pertama terumbu karang ini terjadi pada bulan April 2023 dan diberi nama Cacho De Coral. Cacho De Coral berhasil ditemukan melalui sebuah ekspedisi yakni The Galapagos Deep 2023 Expedition yang berlangsung selama empat minggu terhitung dari tanggal 27 Maret–22 April 2023.
Dilansir DarwinFoundation, ekspedisi yang menggunakan kapal penelitian R/V Atlantis milik Angkatan Laut Amerika Serikat ini membawa 21 ilmuwan dari berbagai lembaga dalam ekspedisi tersebut, seperti Woods Hole Oceanographic Institution (WHOI), University of Bristol (UK), Boise State University (USA), University of Essex, The Galapagos National Park Directorate (GNPD), Charles Darwin Foundation, dan Ecuadorian Navy’s Oceanographic and Antarctic Institute (INOCAR).
Struktur Cacho De Coral pertama kali diabadikan oleh Dr. Michelle Taylor dan Dr. Stuart Banks. Menariknya, dilansir Galapagos, penemuan Cacho De Coral disebut sebagai rekor pertama dari jenisnya yang ditemukan di Kepulauan Perairan Galapagos. Para ilmuwan juga menyebutkan bahwa faktanya terumbu karang ini tergolong asli, purba, dan sangat langka karena presentase karang hidup yang mencapai 50-60%, yang mana hal ini dianggap tidak biasa mengingat presentase karang hidup di wilayah terumbu lainnya tidak setinggi dari terumbu karang tersebut ditambah pula dengan kekayaan keanekaragaman hayati seperti gurita merah muda (pink octopus), lobster jongkok (squat lobsters), batfish, berbagai jenis ikan laut dalam, hiu maupun pari.
3. Dua terumbu karang lainnya ditemukan pada bulan Oktober

Selang tujuh bulan setelah penemuan pertama terumbu karang laut dalam perairan Galapagos, pada tanggal 18 September–19 Oktober 2023, melalui ekspedisi kedua yang disebut Veritical Reefs of The Galapagos, para ilmuwan kembali mengumumkan penemuan dua terumbu karang lainnya tepat pada bulan Oktober.
Tak berbeda jauh dengan kondisi terumbu Cacho De Coral, dilansir Scientificamerican, faktanya kedua terumbu karang ini ditemukan dalam kondisi sehat, asli, dan juga menjadi rumah bagi banyak spesies ikan, lobster jongkok (squat lobsters), bintang berbulu rapuh (feathery brittle stars), anemon, bunga karang, dan cumi strawberi (strawberry squid) hingga tempat bagi 40 jenis karang air dingin di sana. Karena kelimpahan ini, Dr. Katleen Robert yang memimpin ekspedisi tersebut sampai menyebut temuan terumbu karang laut dalam sebagai forest or field of flowers.
Dilansir Schmidtocean, dalam ekspedisi kedua ini, terdapat 24 ilmuwan yang berpartisipasi dari berbagai organisasi dan universitas seperti The Galápagos National Park Directorate (GNPD), Charles Darwin Foundation (CDF), the Ecuadorian Navy’s Oceanographic and Antarctic Institute (INOCAR), National Geographic Society, Monterey Bay Aquarium Research Institute (MBARI), University of Bristol, Woods Hole Oceanographic Institution (WHOI), University of Costa Rica, the UK National Oceanography Centre, Institut de Ciencies del Mar in Barcelona, Spain, and the University of East Anglia-UK. Adapun dalam ekspedisi ini digunakan kapal penelitian R/V Falkor Schmidt Ocean Institute.
4. Kedalaman terumbu yang mencapai ratusan meter membuat penyelamanan menggunakan kapal selam

Meskipun berada dalam satu kawasan yang sama, tetapi ketiga terumbu karang ini memiliki perbedaan dari segi kedalaman maupun ukuran. Dilansir BBC, terumbu karang Cacho De Coral terletak pada kedalaman 400-600 meter di puncak gunung bawah laut yang belum dipetakkan dan memiliki panjang kira-kira dua kilometer.
Sementara itu, dilansir Schmidtocean, dua terumbu karang lainnya ditemukan pada kedalaman kira-kira antara 370 hingga 420 meter dengan ukuran panjang terumbu karang yang terbesar mencapai lebih dari 800 meter sedangkan panjang terumbu karang yang terkecil adalah 250 meter.
Nah, karena letak ketiga terumbu mencapai ratusan meter yang tidak memungkinkan penyelaman menggunakan scuba, maka para ilmuwan menggunakan kapal selama modern yakni Alvin dan ROV SuBastian.
5. Terdapat pula penemuan dua gunung laut

Bersamaan dengan penemuan dua terumbu karang yang terbaru, didapatkan pula dua gunung laut yang kemudian dipetakan oleh tim Schmidt Ocean Institute. Dilansir Greenpeace, gunung bawah laut (Seamounts) merupakan pegunungan bawah laut yang terbentuk dari aktivitas vulkanik dan menjadi salah satu penyedia sumber nutrisi bagi ekosistem kehidupan di laut. Nah, faktanya Galapagos merupakan salah satu daerah yang kaya dengan gunung laut karena aktivitas aktif vulkanik di daerah tersebut.
Kedua gunung laut Galapagos ini sebelumnya telah dideteksi oleh data satelit. Maka itu, temuan kedua gunung laut ini secara tersurat telah mengkonfirmasi temuan data satelit akan keberadaan dua gunung laut tersebut. Selain mengkonfirmasi data satelit, dibuatkan pula peta resolusi tinggi dari dua gunung laut yang dipetakkan dengan menggunakan teknologi pemindaian laser.
Temuan ini tentunya menjadi kabar baik di tengah ancaman eksistensi terumbu karang akibat krisis iklim. Kita doakan semoga temuan terumbu karang laut dalam ini nantinya bisa berdampak bagi upaya pemulihan dan keberlanjutan eksistensi terumbu karang dan seluruh makhluk hidup.