Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Unik Dingiso, Kanguru Pohon yang Mirip dengan Koala 

Dendrolagus mbaiso (Easciences.org)
Intinya sih...
  • Dingiso, atau bondegezou, adalah kanguru pohon endemik Papua Tengah.
  • Nama "mbaiso" berasal dari bahasa Moni yang berarti binatang terlarang.
  • Populasi dingiso menurun karena perburuan ilegal dan eksploitasi untuk kulit dan dagingnya.

Dingiso, atau dikenal juga dengan nama bondegezou atau bakaga, merupakan spesies kanguru pohon endemik dari Provinsi Papua Tengah. Hewan ini merupakan mamalia marsupial atau hewan yang memiliki kantung di bagian perutnya sebagai tempat perkembangan anak. Dingiso dapat ditemukan di hutan pegunungan dengan ketinggian 3.250 hingga 4.200 meter di atas permukaan laut. Lebih tepatnya, hewan berkantung ini memiliki habitat di hutan Barisan Sudirman, yaitu barisan pegunungan yang berada di Papua Tengah. 

Dingiso berasal dari ordo Diprotodontia dan famili Macropodidae. Walau merupakan salah satu spesies dari jenis kanguru, hewan dengan nama latin Dendrolagus mbaiso ini memiliki bentuk yang mirip dengan koala. Apakah kalian tertarik dengan dingiso? Mari simak melalui fakta-fakta berikut.

1. Binatang terlarang

Dingiso (dok. Palm Oil Detectives)

Seperti yang telah disebutkan, dingiso memiliki nama latin Dendrolagus mbaiso. Berdasarkan informasi dari West Papua Now, Nama ini diberikan oleh peneliti bernama Dr. Tim Flannery berdasarkan penelitiannya pada tahun 1994. Kata ‘mbaiso’ diambil dari bahasa Moni, salah satu suku di Papua, yang berarti binatang terlarang. Hal ini dikarenakan berdasarkan kepercayaan suku Moni, dingiso dipercayai sebagai roh nenek moyang suku tersebut.

2. Kuku yang panjang dan melengkung

Dingiso memiliki kuku panjang dan melengkung (dok. Taman Nasional Lorentz)

Dingiso memiliki rambut dengan corak khas berwarna hitam putih. Bagian perut dingiso memiliki rambut yang berwarna putih, sedangkan kepala, punggung, serta berbagai bagian lainnya berwarna hitam, dikutip dari iNaturalist. Hewan ini dapat memiliki panjang tubuh hingga ekor 94 cm, dengan berat berkisar antara 6,5 hingga 14,5 kg. Dingiso memiliki kuku panjang melengkung yang memungkinkannya untuk mencengkeram pepohonan dengan mudah. Ekornya yang panjang juga dapat membantu dingiso dalam menjaga keseimbangan ketika bergerak melewati pepohonan.

3. Anak yang belum berkembang ketika dilahirkan

Dendrolagus mbaiso (dok. IUCN Redlist)

Dingiso merupakan hewan yang tidak memiliki musim kawin yang pasti, sama seperti berbagai spesies kanguru pohon lainnya. Berdasarkan informasi dari Encyclopedia of Life, dingiso memiliki masa kehamilan selama 32 hari dan umumnya hanya melahirkan satu anak yang kecil dan belum berkembang. Bagian mata, kaki belakang, dan ekor anak dingiso hampir tidak berbentuk ketika dilahirkan, hanya bagian kaki depan yang cukup berkembang. 

Dengan kaki depannya ini, anak dingiso akan memanjat rambut induknya untuk sampai ke dalam kantong induknya. Anak dingiso akan mulai menyusu pada induknya ketika berada di dalam kantong yang hangat dan lembap, cocok untuk tempat perkembangan anak dingiso. Setelah 305 hari, anak dingiso akan keluar dari kantong induknya untuk mulai hidup mandiri.

4. Kanguru pohon yang terestrial

Dingiso, Kanguru Pohon yang Mirip dengan Koala (tamannasionallorentz.menlhk.go.id)

Dingiso merupakan kanguru pohon yang tergolong hewan terestrial karena tidak banyak menghabiskan waktunya di atas pohon, melainkan dominan berada di tanah. Dingiso merupakan hewan terestrial yang dapat menjadi agresif ketika terdapat individu lain yang mencoba memasuki teritorinya. Hewan ini dapat melindungi dirinya dengan tendangan yang kuat dari kaki belakangnya.

5. Populasi yang terus menurun

Dingiso (dok. Academic Press)

Walau dianggap sakral oleh suku Moni, tetapi banyak pihak luar yang menangkap dingiso. Hal ini menyebabkan populasi dingiso terus menurun. Dingiso banyak dimanfaatkan sebagai hewan peliharaan, dagingnya diambil untuk makanan, dan kulitnya juga banyak dijadikan sebagai bahan untuk tas, dompet, hingga sepatu, dilansir dari West Papua Now. Berdasarkan IUCN Red List, dingiso masuk ke dalam kategori endangered atau terancam. 

Semoga ke depannya kebijakan mengenai eksploitasi dingiso ini dapat ditegakkan agar populasinya tidak terus menurun. Bagaimana fakta-fakta mengenai dingiso si hewan berkantung ini? Sangat menarik kan! Apakah ada lagi fakta mengenai dingiso yang kalian ketahui? Yuk tulis di kolom komentar!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fiti Aigaka
EditorFiti Aigaka
Follow Us