Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Unik Zaanse Schans, Desa Kincir Angin di Belanda

Potret Zaanse Schans
Potret Zaanse Schans (unsplash.com/Enes Dincer)
Intinya sih...
  • Sebagian kincir-kincir angin di Zaanse Schans masih berfungsi sebagaimana mestinya.
  • Selain kincir angin, Zaanse Schans juga terkenal dengan rumah kayunya yang berwarna hijau dan putih.
  • Zaanse Schans bukan sekadar desa wisata, tapi juga tempat di mana tradisi Belanda masih hidup.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Belanda memang terkenal sebagai Negeri Kincir Angin, tapi ada satu desa yang berhasil mencuri perhatian lebih dari sekadar ikon klasik itu. Desa Zaanse Schans yang terletak di utara Amsterdam menawarkan suasana yang seolah membawa pengunjung kembali ke abad ke-18. Setiap sudutnya menghadirkan pesona sejarah yang masih terjaga rapi, seakan waktu berhenti berputar di sana.

Desa ini selalu masuk dalam daftar wajib kunjung para wisatawan yang datang ke Belanda. Di balik kecantikannya, Zaanse Schans menyimpan sejumlah fakta unik yang membuatnya berbeda dari desa lain. Bangunan tradisional yang masih berdiri gagah, aroma cokelat yang semerbak dari pabrik tua, hingga suara kayu yang dipotong gergaji, semuanya berpadu menciptakan pengalaman yang tak terlupakan. Yuk, intip lima fakta menarik tentang desa kincir angin ini!

1. Kincir angin ikonik yang masih berfungsi

Potret kincir di Zaanse Schans
Potret kincir di Zaanse Schans (unsplash.com/Moritz Kindler)

Kincir angin selalu menjadi simbol utama Belanda, dan di Zaanse Schans, kamu bisa melihatnya dari jarak dekat. Uniknya, sebagian kincir-kincir angin di sini masih berfungsi sebagaimana mestinya. Ada yang digunakan untuk menggiling rempah, memproduksi minyak, hingga mengolah kayu. Semua itu masih dikerjakan dengan cara tradisional yang sudah diwariskan ratusan tahun lalu.

Berjalan menyusuri tepi sungai dengan deretan kincir angin membuat siapa pun betah berlama-lama. Suara bilah kincir yang berputar ditemani angin sepoi-sepoi memberi suasana yang damai. Tak hanya bisa dinikmati dari luar, beberapa kincir juga dibuka untuk umum sehingga pengunjung bisa melihat proses kerja di dalamnya. Rasanya seperti masuk ke dalam mesin waktu yang membawa kita langsung ke masa lampau Belanda.

2. Rumah kayu klasik yang fotogenik

Rumah kayu di Zaanse Schans
Rumah kayu di Zaanse Schans (pixabay.com/MrsBrown)

Selain kincir angin, Zaanse Schans juga terkenal dengan rumah kayunya yang berwarna hijau dan putih. Bentuknya sederhana, tapi memancarkan aura klasik yang begitu khas. Banyak rumah di sini merupakan peninggalan asli yang dipindahkan dari bagian lain daerah Zaanstreek agar tetap lestari. Kini, bangunan tersebut menjadi museum, toko cinderamata, atau tempat tinggal warga.

Setiap rumah punya detail menarik seperti jendela dengan bingkai putih, atap yang curam, serta ornamen kayu tradisional seperti “crown post” di atas puncak atap. Tidak heran jika desa ini sering jadi spot favorit untuk berfoto, karena setiap sudutnya terasa seperti postcard hidup. Jalan setapaknya yang sempit dan jembatan kayu kecil semakin menambah pesona. Berkeliling sambil membawa kamera dijamin akan membuatmu sulit berhenti memotret.

3. Pusat kerajinan tradisional yang menawan

Potret klompen
Potret klompen (pixabay.com/PublicDomainPictures)

Zaanse Schans bukan sekadar desa wisata, tapi juga tempat di mana tradisi Belanda masih hidup. Di sini kamu bisa menemukan pengrajin yang membuat keju, cokelat, maupun sepatu kayu khas Belanda yang disebut klompen. Proses pembuatannya masih dilakukan secara manual dengan teknik lama, dan pengunjung bisa melihat langsung bagaimana produk-produk itu dihasilkan.

Salah satu pengalaman paling menarik adalah mencicipi keju lokal yang rasanya begitu beragam, dari lembut hingga agak kuat aromanya. Kamu juga bisa mencoba membuat sepatu kayu dengan panduan pengrajin, meski sekadar melihatnya pun sudah menyenangkan. Semua aktivitas ini membuat Zaanse Schans lebih dari sekadar desa cantik. Zaanse Schans adalah tempat belajar tentang budaya dan keterampilan tradisional Belanda.

4. Museum hidup yang kaya cerita

Museum kincir angin Zaanstad
Museum kincir angin Zaanstad (commons.wikimedia.org/Wolk)

Berjalan di Zaanse Schans terasa seperti memasuki museum terbuka. Hampir setiap bangunan, kincir, dan rumah memiliki kisah sejarahnya sendiri. Dari alat rumah tangga kuno, kehidupan industri masa lalu, hingga cerita penduduknya. Museum seperti Mill Museum ‘The Zaansche Molen’ yang menjelaskan sejarah kincir-kincir industri di kawasan Zaan. Bermula dari jumlahnya yang lebih dari seribu hingga bagaimana mereka dibangun dan dirawat.

Sejumlah bangunan pun dipindahkan ke Zaanse Schans agar tidak hilang karena pembangunan atau pengabaian; contohnya rumah Noorderhuis yang asalnya di Zaandijk, dipindahkan sekitar tahun 1970. Pengunjung bisa mengeksplorasi interior beberapa rumah saat event spesial, melihat dekorasi, furnitur, dan benda sehari-hari dari masa lalu. Semua aspek membuat Zaanse Schans bukan hanya tontonan, tetapi kelas sejarah hidup.

5. Destinasi favorit wisatawan dunia

Potret wisatawan di Zaanse Schans
Potret wisatawan di Zaanse Schans (commons.wikimedia.org/Andy Li)

Zaanse Schans menarik begitu banyak orang tiap tahun, baik wisatawan lokal maupun internasional. Salah satu alasannya: jaraknya cukup dekat ke Amsterdam, hanya sekitar 20 menit saja dengan transportasi umum atau mobil. Kemudahan akses membuat desa ini ramai dikunjungi, terutama di musim puncak wisata.

Namun, meski ramai, suasana pedesaan tetap terasa. Adanya rumah-rumah tinggal yang masih dihuni, jalan setapak berbatu, toko kerajinan kecil, dan interaksi warga lokal. Hal yang menarik, area desa ini gratis untuk dikunjungi sebagai ruang umum. Kamu hanya membayar tiket jika ingin masuk ke beberapa windmill atau museum tertentu. Semua itu menjadikan Zaanse Schans kombinasi sempurna antara keindahan alam, sejarah, dan pengalaman budaya.

Zaanse Schans adalah contoh nyata bagaimana sebuah desa bisa menjaga warisan sejarah sambil tetap memikat wisatawan. Dengan kincir angin yang masih berfungsi, rumah kayu fotogenik, hingga pusat kerajinan tradisional, desa ini menghadirkan pengalaman yang sulit dilupakan. Ia bukan hanya tempat wisata, melainkan jendela untuk memahami budaya Belanda secara lebih dekat. Jika suatu hari kamu berkesempatan datang ke Belanda, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi desa kincir angin ini, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Hafizhuddin
EditorMuhammad Hafizhuddin
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Fakta Unik Zaanse Schans, Desa Kincir Angin di Belanda

15 Sep 2025, 21:26 WIBScience