5 Fenomena Sosial yang Kerap Terjadi pada Generasi Tua di Zaman Modern

Perubahan zaman merupakan salah satu hal yang tidak bisa ditampik lagi keberadaannya. Hal ini karena seiring berjalannya waktu, zaman akan terus berubah menjadi jauh lebih modern lagi.
Hal yang modern dalam konteks ini juga tak hanya terbatas pada penggunaan teknologinya saja, melainkan juga pola pikir masyarakat, hingga pendidikannya. Contoh ini mungkin dapat menjadi tanda dari kemajuan suatu bangsa, tapi bisa lain cerita apabila dilihat dari sudut pandang generasi tua.
Orang-orang yang lahir jauh sebelum modernisasi berlangsung pasti akan sedikit mengalami kesulitan dalam proses adaptasi. Tak mengherankan bila beberapa fenomena sosial berikut ini mungkin saja akan kerap dirasakan oleh mereka.
1. Asimilasi budaya yang sangat cepat

Istilah asimilasi mungkin sudah bukan lagi menjadi hal baru untuk didengar. Melansir Britannica, asimilasi merupakan proses dimana individu atau kelompok pada suatu ethnis memperoleh kebudayaan atau hal baru dalam masyarakatnya. Asimilasi memang memiliki konteks yang luas dan tak hanya terbatas pada budaya saja, melainkan juga bisa dari bahasa, agama, norma, dan masih banyak lagi.
Di zaman modern memang proses asimilasi budaya bisa terjadi dengan cepat, apalagi dengan kemudahan teknologi dan mobilisasinya. Hal yang justru berbeda akan dirasakan oleh generasi tua, sebab merasa sulit dalam beradaptasi pada perubahan budaya yang ada. Dengan demikian, asimilasi menjadi tantangan tersendiri yang harus diperhatikan.
2. Proses komunikasi bahasa yang mulai berubah

Kemajuan era modern kini ternyata secara otomatis memengaruhi proses komunikasi yang dilakukan oleh masyarakat di dalamnya. Proses komunikasi ini tentu melibatkan bahasa yang digunakan, tapi sayangnya terdapat kemungkinan perubahan bahasa tersebut. Mungkin kamu pernah mendengar istilah slang atau pun perubahan kata perkata yang dipengaruhi oleh kombinasi bahasa.
Hal seperti ini jelas menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat yang berasal dari generasi tua. Bukan tak mungkin bagi para generasi tua untuk mempelajari bahasa baru. Namun, sering kali hal ini membutuhkan banyak hal, dari mulai kemampuan kognitif hingga waktu, seperti dilansir EF. Hal ini akan kembali lagi pada pribadi dari masing-masing orangnya.
3. Pemanfaatan teknologi yang terasa sulit

Membahas mengenai kehidupan modern memang tidak akan terlepas dari keberadaan teknologi. Justru teknologilah yang memudahkan proses aktivitas manusia sehari-harinya. Namun, hal ini jelas berbeda pada generasi tua yang mungkin masih awam dalam hal ini.
Mengutip The Conversation, penggunaan teknologi pada generasi tua memang masih menimbulkan pro dan kontra, sebab proses adaptasi yang harus dilalui. Namun, apabila memang diperkenalkan melalui sisi yang positif, maka justru akan memudahkan generasi tua dalam menggunakannya dengan bijak.
4. Ilmu pengetahuan yang berkembang pesat

Perlu dipahami bahwa ada banyak hal yang berubah dalam era modern saat ini. Salah satunya berkaitan dengan ilmu pengetahuan yang tersedia dalam beragam halnya.
Tentu saja ini menjadi tantangan tersendiri bagi generasi muda dan generasi tua untuk sama-sama beradaptasi dalam ilmu pengetahuan tersebut. Jangan sampai justru terjebak dalam persepsi tertentu yang tak sesuai dengan era saat ini.
5. Pola pikir manusia yang berubah

Masyarakat yang berada pada era modern kini turut mengalami perubahan yang cukup berbeda. Perubahan ini bukan hanya terletak pada perilakunya saja, melainkan juga pola pikir yang turut berubah.
Banyak kejadian rasisme yang terjadi dari generasi tua karena ketidakmampuan mereka dalam mengubah pola pikirnya di zaman modern kini. Inilah mengapa perubaan pola pikir memiliki dampak yang sangat penting untuk menentukan interaksi ke depannya.
Memang mungkin hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi banyak masyarakat modern. Namun, hal terpenting adalah bagaimana berusaha beradaptasi dengan baik, khususnya bagi para generasi tua. Jangan sampai justru tersiksa dengan perkembangan zaman, ya!