Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Awan Bisa Jatuh? Cek Faktanya!

ilustrasi awan jatuh
ilustrasi awan jatuh (pexels.com/Snapwire)
Intinya sih...
  • Awan adalah kumpulan tetesan air atau kristalan es yang terbentuk dari uap air dan aerosol.
  • Jenis-jenis awan dibagi berdasarkan bentuk dan ketinggian.
  • Walau memiliki massa, awan tidak bisa jatuh ke Bumi dalam bentuk padatan karena gaya apung udara menopangnya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pada 2024, sebuah video fenomena awan jatuh menggemparkan dunia maya. Peristiwa tersebut bukan hanya sekali atau dua kali terjadi di Indonesia. Awan jatuh berwarna putih ini kerap dikaitkan dengan Awan Kinton dalam serial anime Dragon Ball.

Jika awan jatuh di depanmu, apakah kamu juga ingin menyentuhnya? Wajar rasa penasaran muncul karena fenomena awan jatuh sangatlah unik. Kamu pasti membayangkan sentuhan lembut seperti kapas berada dalam genggaman tangan. Nah, apakah fenomena awan jatuh benar adanya? Cek dahulu faktanya biar gak mudah termakan berita hoaks.

1. Apa itu awan?

ilustrasi awan
ilustrasi awan (pexels.com/icono com)

Awan adalah kumpulan tetesan air atau kristalan es yang berkumpul menjadi satu kesatuan yang cukup besar. Terlihat padatan lembut seperti gulali, tetapi sejatinya awan hanya gabungan tetesan air. Komposisi awan terdiri atas uap air dan aerosol.

Uap air diperoleh dari penguapan air terbuka, tanah, atau daun tanaman. Aerosol sumber alami diperoleh dari gunung berapi, kebakaran hujan, atau aktivitas yang dapat menciptakan polusi udara. Sering kali, aerosol menjadi inti tetesan awan karena beberapa di antaranya bersifat higroskopis, yang berarti menyerap dan menahan air.

2. Jenis-jenis awan berdasarkan ketinggian

ilustrasi awan berdasarkan ketinggian
ilustrasi awan berdasarkan ketinggian (pexels.com/Brett Sayles)

Awan dikelompokkan menjadi empat sesuai dengan bentuknya, yaitu kumulus, stratus, sirus, serta nimbus. Selain itu, awan juga dibagi berdasarkan ketinggiannya, antara lain awan tingkat tinggi, awan tingkat menengah, serta awan tingkat rendah. International Cloud Atlas milik World Meteorological Organization (WMO) menjelaskan standar resmi awan di seluruh dunia. Adapun, definisi dari sepuluh jenis awan dasar berdasarkan ketinggian:

  • Awan tingkat tinggi
    Awan ini berada di tingkatan tinggi berupa awan sirus (Ci), sirokumulus (Cc), dan sirostratus (Cs). Umumnya, awan tersebut berbentuk lapisan tipis dan berwarna putih. Namun, warna akan berubah saat Matahari di posisi terendah.
  • Awan tingkat menengah
    Awan ini terbentuk dari tetesan air dan kristal es pada suhu rendah. Anggota awan tingkat rendah antara lain altokumulus (Ac), altostratus (As), dan nimbostratus (Ns).
  • Awan tingkat rendah
    Awan ini terbentuk dari tetesan air di Bumi. Jenis awan di tingkat rendah antara lain kumulus (Cu), stratokumulus (Sc), stratus (St), dan kumulonimbus (Cb).

3. Berapa ketinggian awan dari Bumi?

ilustrasi awan dan perempuan
ilustrasi awan dan perempuan (pexels.com/pixabay)

Ketinggian awan akan berbeda di wilayah kutub, beriklim tropis, maupun beriklim subtropis. Suhu dan kelembaban yang beragam memengaruhi proses pembentukan awan. Dilansir laman NOAA, daftar ketinggian awan:

Wilayah kutub

Awan tinggi: 10 ribu–25 ribu kaki (3–8 km)

Awan menengah: 6.500–13 ribu kaki (2–4 km)

Awan rendah: permukaan–6.500 kaki (0–2 km)

Wilayah beriklim sedang/subtropis

Awan tinggi: 16.500–45 ribu kaki (5–14 km)

Awan menengah: 6.500–23 ribu kaki (2–7 km)

Awan rendah: permukaan–6.500 kaki (0–2 km

Wilayah tropis

Awan tinggi: 20 ribu–60 ribu kaki (6–18 km)

Awan menengah: 6.500–25 ribu kaki (2–8 km)

Awan rendah: permukaan–6.500 kaki (0–2 km)

4. Apakah awan bisa jatuh ke Bumi?

ilustrasi awan dekat permukaan
ilustrasi awan dekat permukaan (pexels.com/eberhard grossgasteiger)

Apakah kamu tahu awan memiliki massa? Meskipun awan mengapung di atmosfer, awan juga memiliki massa. Bahkan, awan berukuran sedang, diameter 1 kilometer, dan tebal 100 meter setara dengan massa satu pesawat jumbo jet Boeing 747. Massa pesawat tersebut mencapai ratusan ton.

Walau massa awan berton-ton, awan tidak bisa jatuh ke Bumi dalam bentuk padatan. Dilansir laman USGS, gaya apung dari udara bertanggung jawab menopang awan. Udara mempunyai volume yang lebih padat sehingga awan bisa mengapung di atmosfer.

Jadi, video viral yang menampilkan fenomena awan jatuh tidak benar atau hoaks. Benda jatuh yang dikira awan nyatanya hanya busa dan bukan awan alami. Syukurlah, fenomena awan jatuh terbukti tidak benar dan kabar burung saja. Jika awan bisa jatuh ke Bumi, bayangkan kerusakan yang terjadi akibat awan berton-ton tersebut. Sebelum menyebarkan video viral, pastikan dahulu kebenarannya, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us

Latest in Science

See More

Apakah Awan Bisa Jatuh? Cek Faktanya!

16 Nov 2025, 20:04 WIBScience