Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kerajaan yang Menguasai Bekas Wilayah Kekaisaran Romawi Barat

foto Colosseum di Roma, Italia (pixabay.com/Sung Rae Kim)

Kekaisaran Romawi merupakan salah satu kerajaan penting yang membentuk peradaban Eropa. Setelah berdiri selama lebih dari 300 tahun, pada tahun 395, Kekaisaran Romawi resmi terpisah menjadi Romawi Barat dan Romawi Timur. 

Pemisahan Romawi Barat dan Romawi Timur membuat kedua kekaisaran tersebut melalui perjuangan yang berbeda. Meski Romawi Timur tetap berdiri hingga tahun 1453 sebelum penaklukan oleh Kekaisaran Ottoman, Romawi Barat hanya mampu bertahan sampai tahun 495. 

Serangan dari beberapa suku barbar kerap disebut sebagai salah satu sebab runtuhnya Romawi Barat. Suku-suku barbar ini masing-masing mendirikan kerajaan yang kemudian menguasai bekas-bekas wilayah kekuasaan Romawi Barat.

1. Kerajaan Ostrogoth

foto Mausoleum Theodoric the Great di Ravenna, Italia (commons.m.wikimedia.org)

Runtuhnya Romawi Barat ditandai dengan tersingkirnya Kaisar Romulus Augustulus setelah aksi pemberontakan yang dipimpin oleh Odoacer di tahun 476. Dikutip dari Britannica, Odoacer memproklamirkan dirinya sebagai Raja Italia meskipun Kaisar Zeno dari Romawi Timur hanya menganggapnya sebagai patrician atau orang yang mendapat gelar kehormatan dari kaisar. 

Di sisi lain, Theodoric the Great yang menjadi pemimpin bangsa Ostrogoth, tengah mencari tanah bagi bangsanya. Dengan dukungan Kaisar Zeno, pada tahun 493, Theodoric the Great mengalahkan Odoacer dan mendirikan Kerajaan Ostrogoth yang mencakup wilayah Italia, Sisilia, Prancis hingga sebagian Spanyol.

Pada masa pemerintahan Theodoric, Kerajaan Ostrogoth turut serta melestarikan kesenian dan kebudayaan romawi. Theodoric juga melakukan upaya perbaikan lingkungan pasca peperangan seperti penanaman pohon, perluasan saluran irigasi, hingga meningkatkan sektor pertanian, dikutip dari World History Encyclopedia.

Sepeninggal Theodoric, Kerajaan Ostrogoth kembali terancam oleh Kaisar Justinian I dari Romawi Timur yang ingin menguasai wilayah kekuasaan Ostrogoth. Tahun 553 menjadi saksi kembalinya Italia ke kekuasaan Romawi Timur sekaligus menandai runtuhnya Kerajaan Ostrogoth. 

2. Kerajaan Visigoth

foto arsitektur bangunan gereja era Kerajaan Visigoth (commons.m.wikimedia.org/Roinpa)

Sama seperti Ostrogoth, bangsa Visigoth merupakan bagian dari keluarga besar bangsa Goth kuno yang dulunya berasal dari sebuah pulau kecil di Skandinavia. Lambat laun, kedua bangsa tersebut bermigrasi hingga sampai di wilayah kekuasaan Romawi, dikutip dari Live Science.

Dilansir dari World Atlas, tahun 410 menjadi tahun bersejarah bagi Visigoth sebagai bangsa pertama yang berhasil melakukan pemberontakan di Kota Roma. Pada tahun 418, Kaisar Constantinus III memberikan kawasan Prancis bagian selatan kepada bangsa Visigoth.

Dari sinilah bangsa Visigoth mendirikan Kerajaan Visigoth dengan Theodoric I sebagai raja pertamanya. Wilayah kekuasaan Kerajaan Visigoth terus meluas hingga seluruh Semenanjung Iberia dan beribukota di Toledo. 

Di bawah kepemimpinan Euric, putra dari Theodoric I, Kerajaan Visigoth memiliki kumpulan hukum tertulis dalam bahasa Latin. Meski lebih bertahan lama dibandingkan Ostrogoth, serangan pasukan Dinasti Umayyah di tahun 711, menjadi sebab utama runtuhnya Kerajaan Visigoth, dikutip dari Britannica.

3. Kerajaan Franka

ilustrasi peta kekuasaan Kerajaan Franka (commons.m.wikimedia.org/Sémhur)

Franka bukan merujuk pada nama satu identitas suatu bangsa, melainkan kumpulan bangsa Jerman yang tinggal di sepanjang hilir Sungai Rhine. Meski tidak selalu hidup bersama-sama, orang-orang Franka akan bergabung jika berada dalam kondisi peperangan. 

Ketika Romawi Barat runtuh, kaum Franka di bawah pimpinan Clovis I merebut wilayah Gaul dan mendirikan Kerajaan Franka. Clovis I yang tergabung dalam Dinasti Merovingian berperan besar dalam menyatukan seluruh kaum Franka dalam satu agama yaitu Kristen Katholik.

Setelah lebih dari tiga abad memimpin, Dinasti Merovingian digantikan oleh Dinasti Carolingian dengan rajanya yang paling terkenal yaitu Charlemagne. Di masa pemerintahannya, seni sastra, musik dan studi Alkitab tengah mengalami perkembangan yang pesat.

Kerajaan Franka tetap berdiri hingga tahun 840 sebelum terpisah menjadi Kerajaan Prancis, Kerajaan Jerman dan Kerajaan Lotharingia. Setelah hilangnya Kerajaan Franka, sebutan "franka" lebih banyak digunakan untuk merujuk pada komunitas Kristen Katholik yang ada di kawasan Eropa Barat, dikutip dari World History Encyclopedia.

4. Kerajaan Anglo-Saxon

foto Istana Buckingham, Inggris (commons.m.wikimedia.org/Diliff)

Daratan Britania sudah lama menjadi perhatian Kekaisaran Romawi sejak era kepemimpinan Julius Caesar. Dengan pertimbangan mengamankan wilayah Roma dari berbagai serangan, Romawi Barat secara resmi meninggalkan kawasan Britania pada tahun 410.

Setelah kepergian pasukan Romawi Barat, beberapa bangsa Jerman bermigrasi menuju Britania, yaitu bangsa Jutes, Angles dan Saxon. Kumpulan bangsa Jerman ini berperang melawan sisa-sisa bangsa Romano-Britain yang masih tinggal di Britania. 

Dikutip dari Historic UK, pada tahun 650, bangsa Anglo-Saxon membagi kawasan Britania menjadi tujuh kerajaan independen yaitu Northumbria, Mercia, Wessex, Sussex, Kent, Essex dan West Anglia. Ketujuh kerajaan ini disebut heptarchy dari Kerajaan Anglo-Saxon.

Konsep heptarchy Anglo-Saxon mulai tidak berjalan ketika dimulainya serangan bangsa Viking pada tahun 787. Sejak saat itu, ketujuh Kerajaan Anglo-Saxon menyatu dalam satu kerajaan yaitu Kerajaan Inggris. 

5. Kerajaan Vandal

lukisan pasukan Kerajaan Vandal menyerbu Roma (commons.m.wikimedia.org/Karl Bryullov)

Bukan hanya daratan Eropa, Kekaisaran Romawi Barat juga menguasai kawasan Afrika Utara. Selama lebih dari tiga abad, Afrika Utara menjadi pemasok utama sumber pangan bagi Romawi Barat.

Akan tetapi, kondisi kekacauan di internal Romawi Barat berhasil dimanfaatkan oleh salah satu bangsa Jerman untuk merebut Afrika Utara. Bangsa tersebut adalah Vandal.

Di tahun 429, Gaiseric bersama 80 ribu orang Vandal melakukan migrasi besar dari Spanyol menuju Afrika Utara. Di sanalah mereka mendirikan Kerajaan Vandal yang kini menggantikan Romawi Barat sebagai pengendali kawasan Laut Mediterania.

Sepeninggal Gaiseric, Kerajaan Vandal mulai memperlihatkan tanda-tanda kemunduran. Meski mampu bertahan hingga lebih dari sembilan dekade, Kaisar Justinian I dari Romawi Timur berhasil merebut kembali Afrika Utara dan sekaligus menandai runtuhnya Kerajaan Vandal, dikutip dari World History Encyclopedia.

Bukan hanya mewarisi bekas wilayahnya, kelima kerajaan ini juga meneruskan kesenian dan peraturan hukum dari Romawi Barat. Itulah sebabnya meski telah lama runtuh, peradaban Romawi tetap menjadi bagian penting dalam sejarah masyarakat Eropa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nisa Istiqomah
EditorNisa Istiqomah
Follow Us