5 Keunggulan Smart Pest Monitoring, Cocok untuk Petani Milenial!

Kendala yang selalu muncul ketika membudidayakan tanaman adalah gangguan serangan hama tanaman dari kelompok hewan. Mulai dari wereng, ulat, belalang dan tikus serta dari kelompok hewan kecil seperti tungau sampai hewan mikroskopis yaitu nematoda.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mendeteksi dan mengendalikan serangan hama tersebut adalah dengan melakukan pemantauan atau monitoring. Sayangnya monitoring yang biasa dilakukan membutuhkan tenaga cukup banyak, biaya tidak kecil dan hasil terkadang tidak cukup akurat. Hal itu membuat pengambilan keputusan dalam pengendalian hama bisa tidak tepat.
Oleh sebab itu, solusi untuk memudahkan monitoring hama adalah dengan membuat inovasi baru yaitu smart pest monitoring atau pemantauan hama pintar yang memanfaatkan internet dan teknologi canggih di dalamnya. Nah, penasaran apa saja keunggulan dari inovasi baru ini? Yuk, simak ulasan berikut ini!
1. Otomatisasi perangkap hama konvensional
Salah satu komponen utama dari kegiatan monitoring adalah penggunaan perangkap untuk menghitung banyaknya hama di pertanaman. Perangkap hama biasanya dilakukan dengan meletakan alat perangkap seperti sticky trap, yellow trap, feromon trap dan perangkap lainnya sesuai dengan jenis hama target. Penghitungan jumlah hama terperangkap dilakukan dengan cara manual yang membutuhkan effort lebih.
Melalui smart pest monitoring, kegiatan penghitungan secara manual sudah digantikan dengan penghitungan otomatis jumlah hama yang terperangkap atau disebut automatic pest counter. Perangkap akan dipasang suatu sensor yang terhubung dengan internet sehingga pengitungan akan terjadi secara otomatis.
Berdasarkan penelitian tim UGM, sensor inframerah dan sensor laser sangat potensial untuk dikembangkan sebagai penghitung otomatis pada perangkap lalat buah hama. Hal tersebut karena tingkat akurasi sensor inframerah mencapai 83,86 persen dan saat implementasinya di lapangan dengan catu daya listrik mencapai 72,88 persen.