Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kumbang Bertanduk Asli Indonesia, di Mana Penyebaran Mereka?

kumbang badak kelapa
kumbang badak kelapa (commons.wikimedia.org/George Chernilevsky)
Intinya sih...
  • Kumbang badak cokelat merupakan spesies kumbang bertanduk yang paling umum di Indonesia, memiliki dua tanduk dan menjadi hama bagi petani kelapa.
  • Kumbang badak kelapa adalah spesies invasif yang merugikan manusia, menyebarkan virus, dan mengganggu ekosistem lokal.
  • Kumbang atlas mudah dikenali dari tiga tanduknya yang panjang, penyebarannya luas di Asia Tenggara, dan larva agresifnya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Serangga menjadi salah satu hewan kecil dengan penyebaran terluas dan populasi paling melimpah. Jenis serangga juga beragam dan salah satu yang paling terkenal adalah kumbang. Dalam hal ini, kumbang merupakan serangga berukuran kecil hingga besar yang memiliki tubuh keras, sayap transparan, dan kerap terlihat di pepohonan. Gak cuma itu, bahkan ada juga kumbang bertanduk.

Kumbang bertanduk sendiri bisa ditemukan di berbagai daerah dan salah satunya di Indonesia. Tak tanggung-tanggung, Indonesia menjadi tempat yang ideal bagi kehidupan kumbang bertanduk karena suhunya yang hangat, daerahnya yang asri, hingga ketersediaan makanan yang melimpah. Lebih lanjut, mari kita bahas beberapa spesies kumbang bertanduk asli Indonesia yang mungkin belum kamu tahu.

1. Kumbang badak cokelat

kumbang badak cokelat
kumbang badak cokelat (commons.wikimedia.org/Naufal Urfi Dhiya'ulhaq)

Sepertinya, Xylotrupes gideon atau kumbang badak cokelat merupakan spesies kumbang bertanduk yang paling umum. Sebab, ia bisa ditemukan dimanapun, entah itu di hutan, semak-semak, kebun, area pertanian, hingga area pemukiman. Ukurannya juga cukup besar, bahkan laman James Cook University menjelaskan kalau panjang maksimal hewan ini bisa mencapai 6 centimeter.

Soal tanduk, hewan berwarna cokelat ini memiliki dua tanduk yang tak terlalu besar. Dalam hal ini, ia memiliki satu tanduk di atas kepala dan satu tanduk di badannya. Gak cuma di Indonesia, kumbang badak cokelat juga menghuni wilayah Asia lain, mulai dari Thailand, Sri Lanka, hingga India. Ia memang tidak berbahaya, namun serangga ini menjadi hama yang merugikan bagi petani kelapa.

2. Kumbang badak kelapa

kumbang badak kelapa
kumbang badak kelapa (commons.wikimedia.org/Philipp Hoenle)

Sekilas, Oryctes rhinoceros atau kumbang tanduk kelapa memang mirip dengan kumbang tanduk cokelat. Bedanya, kumbang tanduk kelapa hanya memiliki satu tanduk di bagian atas kepala. Seperti namanya, kumbang tanduk kelapa juga sering terlihat di pohon kelapa. Biasanya, ia akan menempel di pohon kelapa muda, memakan daunnya, melubangi batangnya, dan menghambat pertumbuhannya.

Karena hal tersebut, serangga ini menjadi hama kelapa yang sangat merugikan. Gak cuma menjadi hama, laman GISD juga menjelaskan kalau kumbang tanduk kelapa menjadi spesies invasif di berbagai daerah. Sebagai spesies invasif, kumbang tanduk kelapa mengganggu ekosistem lokal, bersaing dengan spesies lokal, dan merugikan manusia. Tak hanya itu, bahkan hewan ini juga bisa menyebarkan virus.

3. Kumbang atlas

kumbang atlas
kumbang atlas (inaturalist.org/Akhsan Baihaqi)

Chalcosoma atlas atau kumbang atlas mudah dikenali dari beberapa ciri khas. Pertama, ia memiliki tiga tanduk yang panjang dan besar di kepala dan badannya. Kemudian, laman A-Z Animals menjelaskan kalau kumbang atlas merupakan spesies raksasa dengan panjang yang mencapai 12 centimeter. Penyebarannya juga luas, bahkan ia tersebar luas di berbagai wilayah di Asia Tenggara.

Saat sudah dewasa, sebenarnya kumbang atlas tidak berbahaya dan jarang menyerang. Uniknya, larva hewan ini sangat agresif. Saat dipegang atau diganggu, larva kumbang atlas akan langsung menggigit. Karena ukurannya yang besar, gigitannya cukup menyakitkan. Tak hanya menggigit manusia, larva kumbang atlas juga sering bertarung dengan sesamanya.

4. Kumbang badak raksasa

kumbang badak raksasa
kumbang badak raksasa (inaturalist.org/batworker)

Dilansir iNaturalist, Chalcosoma chiron atau kumbang badak raksasa bisa ditemukan di Malaysia, Indonesia, dan Thailand. Di Indonesia sendiri penyebarannya mencakup beberapa daerah, seperti Pulau Sumatra dan Jawa. Ia memang besar dengan panjang mencapai 13 centimeter, namun hewan ini merupakan ahlinya kamuflase. Sebab, ia bisa berkamuflase di pepohonan, bebatuan, hingga semak-semak. Kumbang badak raksasa punya badan berwarna hitam dan tiga tanduk besar, mirip seperti kumbang atlas. Terakhir, ia merupakan spesies kumbang terbesar di benua Asia.

5. Kumbang rusa merah

kumbang rusa merah
kumbang rusa merah (commons.wikimedia.org/LiCheng Shih)

Berbeda dengan kumbang lain di daftar ini, Prosopocoilus astacoides atau kumbang rusa merah hanya punya dua tanduk. Tanduknya juga tak menjulang ke atas, melainkan menyamping seperti capit. Nah, andalkan tanduk tersebut, ia bisa mencapit hewan lain dengan mudah. Kumbang rusa merah juga besar dengan panjang mencapai 8 centimeter. Jadi, capitannya cukup menyakitkan bagi manusia. Untungnya, laman Picture Insect menjelaskan kalau kumbang rusa merah tidak berbahaya. Saat merasa terancam, ia akan menggerakan kedua antenanya.

Di balik perawakannya yang sangar, ternyata kumbang bertanduk bukan termasuk hewan yang berbahaya. Justru, mereka sering berkamuflase dan hanya akan menyerang jika diganggu atau merasa terancam. Beberapa spesies memang berstatus sebagai hama, namun kita tetap harus menjaga populasinya. Jika menemukan kumbang bertanduk di habitat alaminya, maka kamu gak boleh membasminya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Fakta Celepuk Afrika, Burung Hantu dengan Kamuflase Sempurna

11 Nov 2025, 22:54 WIBScience