Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Langkah Sederhana Menjaga Ekosistem Maritim, Berdampak Besar!

Ekosistem Maritim
ilustrasi pemandangan bawah laut (unsplash.com/neom)
Intinya sih...
  • Mengurangi plastik dan memilah sampah
  • Memilih shipping rendah karbon
  • Hindari produk mikroplastik
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ekosistem maritim tau laut punya pengaruh besar pada kehidupan manusia di daratan. Keterkaitan ini sering tidak disadari oleh manusia yang tinggal di daratan. Padahal aktivitas manusia di daratan juga bisa memengaruhi keberlangsungan ekosistem maritim.

Laut dikenal sebagai produsen oksigen selain hutan dan pepohonan. Tidak hanya itu, laut juga jadi sumber pangan manusia. Jika terjadi pencemaran di area maritim, maka sumber pangan dan sumber oksigen manusia menjadi terganggu. Berikut beberapa langkah sederhana dalam menjaga ekosistem maritim, meskipun kamu lebih banyak berada di daratan.

sumber rujukan;

https://oceanservice.noaa.gov/ocean/help-our-ocean.html

https://www.oceans-research.com/protecting-oceans-10-ways-to-contribute/

https://www.ifaw.org/international/journal/fifteen-ways-protect-the-ocean-marine-animals

1. Mengurangi plastik dan memilah sampah

ilustrasi mengumpulkan sampah (pexels.com/ron-lach)
ilustrasi mengumpulkan sampah (pexels.com/ron-lach)

Sampah yang kamu buang secara sembarang bisa memengaruhi ekosistem laut. Misalnya membuang sampah ke sungai. Sampahnya dapat berakhir di lautan. Oleh sebab itu, sangat penting untuk membuang sampah di tempatnya.

Namun, membuang sampah pada tempatnya belum cukup. Sampah perlu dipilah dan dikurangi, khususnya sampah plastik. Mengapa harus mengurangi konsumsi sampah plastik? Karena banyak sekali hewan laut yang terjerat oleh sampah plastik, bahkan beberapa hewan laut kecil mengira bahwa plastik adalah makanan mereka.

Dengan mengurangi pemakaian plastik secara siginifikan melindungi habitat laut. Seperti halnya memilah sampah. Sampah yang pilah bisa didaur ulang kembali dan menghindari sampah plastik tercecer bercampur dengan sampah-sampah organik.

2. Memilih shipping rendah karbon

Ekosistem Maritim
ilustrasi kapal kargo (pexels.com/quang-nguyen-vinh)

80% dari pengiriman barang perdagangan ditempuh melalui jalur laut. Suara mesin kapal dapat mengganggu ekosistem maritim, di mana suara bising kapal menghalangi hewan-hewan laut yang menggunakan kemampuan ekolokasi untuk berkomunikasi.

Selain itu, bahan bakar kapal juga menyebabkan polusi yang dapat merusak biota laut. Gas-gas seperti karbon dioksida dan nitrogen oksida berkontribusi pada pengasaman laut yang merusak terumbu karang.

Untuk itu, pilihlah jasa pengiriman atau shipping yang rendah karbon. Yaitu dengan mengutamakan membeli produk di dalam kota atau dalam pulau. Sehingga, barang yang kamu beli tidak perlu diangkut dengan kapal. Selain itu, riset terlebih dahulu jasa pengiriman yang mendukung keberlanjutan lingkungan.

3. Hindari produk mikroplastik

ilustrasi belanja di bulk store (pexels.com/sarah-chai)
ilustrasi belanja di bulk store (pexels.com/sarah-chai)

Mikropastik adalah partikel plastik yang berukuran sangat kecil. Ketika mengapung di laut, para ikan kecil salah mengira bahwa mikroplastik adalah makanan. Sehingga para ikan kecil cenderung mengandung mikroplastik, yang akhirnya memengaruhi rantai makanan. Akibatnya ikan-ikan besar yang dikonsumsi manusia juga ikut terkontaminasi mikroplastik.

Mikroplastik bisa berasal dari plastik yang terpecah atau terdegradasi, misalnya pecahan botol plastik, kresek, hingga pakaian sintetis yang luruh saat dicuci. Mikroplastik juga terdapat di berbagai produk perawatan dan kecantikan, yaitu microbeads yang sulit terurai.

Oleh sebab itu, pilihlah produk-produk yang ramah lingkungan dan tidak mengandung mikroplastik. Pilih produk yang dapat didaur ulang, bebas microbeads, atau dapat terurai.

4. Lakukan ekowisata saat traveling

Ekosistem Maritim
ilustrasi menyelam ke dalam laut (pexels.com/freestockpro)

Sektor pariwisata juga bisa berkontribusi pada perusakan ekosistem laut, khususnya pariwisata yang dekat dengan laut. Misalnya volume sampai di pantai yang naik karena turis membuang sampah sembarangan. Atau aktivitas snorkeling dan diving yang dapat merusak terumbu karang.

Maka, terapkanlah ekowisata atau traveling dengan ramah lingkungan. Contohnya dengan menggunakan jasa masyarakat lokal sebagai pemandu. Karena masyarakat lokal adalah garda terdepan dalam menjaga ekosistem. Berinteraksilah dengan alam secara bijak. Misalnya tidak menginjak atau menyentuh terumbu karang saat diving, dan tidak mengambil apa pun dari alam.

5. Dukung konservasi laut

Ekosistem Maritim
ilustrasi mengumpulkan sampah (pexels.com/ron-lach)

Cara paling ampuh untuk ikut berkontribusi menjaga laut adalah dengan mendukung konservasi laut. Selain mengubah kebiasaan sehari-hari menjadi ramah lingkungan, kamu bisa melibatkan diri dalam aksi nyata. Seperti ikut kerelawanan membersihkan sampah laut.

Berdonasi dan mendukung kampanye organisasi lingkungan yang berfokus pada konservasi laut juga merupakan aksi nyata. Jangan lupa untuk saling mengedukasi pentingnya menjaga ekosistem maritim.

Menjaga ekosistem maritim bisa terlihat kompleks dan butuh upaya besar. Semua upaya itu bisa dimulai dari individu. Karena tindakan kecil yang konsisten bisa berdampak signifikan dalam menjaga kelestarian laut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

Kenapa Setiap Bunga Memiliki Aroma Berbeda? Ini Penjelasannya!

24 Sep 2025, 18:05 WIBScience