Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Perbedaan Belalang dan Katydid, Dua Serangga yang Sering Dianggap Sama!

Belalang (commons.wikimedia.org/Rouibi Dhia Eddine Nadjm)
Intinya sih...
  • Belalang aktif di siang hari sementara katydid aktif di malam hari
  • Katydid merupakan omnivor sementara belalang adalah herbivor
  • Belalang dan katydid memiliki ciri fisik yang sangat berbeda

Salah satu ordo serangga yang paling terkenal adalah ordo Orthoptera. Penyebarannya yang luas, ciri fisiknya yang khas, dan kehidupannya yang dekat dengan manusia membuat ordo tersebut mudah dikenali oleh siapapun. Nah, di ordo Orthoptera terdapat dua jenis serangga yang sangat mirip, yaitu belalang dan katydid.

Sekilas, keduanya memang serupa, entah dari ciri fisik, warna, ukuran, kebiasaan, atau perilaku. Padahal, mereka merupakan dua jenis hewan yang sangat berbeda, lho. Sayangnya, banyak orang yang tak tahu dan tak paham dengan hal tersebut sehingga belalang dan katydid kerap disamakan. Jadi, mari kita bahas beberapa perbedaan belalang dan katydid supaya kamu bisa membedakan mereka dengan mudah!

1. Belalang aktif di siang hari sementara katydid aktif di malam hari

Katydid (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Perbedaan pertama adalah dari kebiasaan dan waktu aktif. Dalam hal ini, laman Britannica Kids menjelaskan kalau katydid merupakan hewan nokturnal yang aktif di malam hari. Di sisi lain, belalang merupakan hewan diurnal yang aktif di siang hari yang terang. Karena perbedaan kebiasaan tersebut, alhasil katydid dan belalang jarang berinteraksi dan beraktivitas bersama.

Di siang hari, katydid lebih sering beristirahat, berkamuflase, dan menyembunyikan diri di semak-semak atau dedaunan. Umumnya, katydid akan menjadi pasif dan gerakannnya juga lambat di siang hari. Berbanding terbalik, belalang justru akan beristirahat di malam hari dan sering mencari makanan di siang hari.

2. Katydid merupakan omnivor sementara belalang adalah herbivor

Belalang (commons.wikimedia.org/Shadow Ayush)

Kalau kamu mengira katydid dan belalang memiliki pilihan makanan yang sama, maka kamu salah besar. Dilansir BioKIDS, katydid merupakan omnivor atau pemakan segala. Di alam liar, serangga tersebut kerap memakan dedaunan, serangga lain yang lebih kecil, invertebrata, telur hewan, hingga bangkai. Sementara itu, belalang merupakan herbivor yang sangat suka memakan dedaunan, bunga, dan biji-bijian. Karenanya, belalang kerap dianggap sebagai hama sementara katydid bisa membantu petani dalam membasmi hama itu sendiri.

3. Belalang dan katydid memiliki ciri fisik yang sangat berbeda

Katydid (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Sekilas, katydid dan belalang memang terlihat sangat mirip, khususnya dari warna yang mereka miliki. Walau begitu, ternyata keduanya memiliki beberapa perbedaan ciri fisik yang cukup mencolok, lho. Dikutip Pittsburgh PA, salah satu perbedaan mencolok dari keduanya adalah bentuk antena. Dalam hal ini, katydid memiliki antena yang tipis dan panjang, bahkan terkadang lebih panjang dari tubuhnya. Sangat berbeda, belalang justru memiliki antena yang pendek dan tebal.

Secara umum, tubuh belalang juga lebih memanjang dan ramping. Sementara itu, katydid lebih besar, datar, dan membulat. Terakhir, katydid dan belalang betina memiliki organ bernama ovipositor yang digunakan untuk mengeluarkan telur. Nah, katydid sendiri memiliki ovipositor yang lebih besar, panjang, dan mencolok. Tak jarang, ovipositor tersebut terlihat sangat menonjol dan mirip seperti duri raksasa di belakang abdomen.

4. Belalang dan katydid memiliki suara yang berbeda

Belalang (commons.wikimedia.org/Joydeep)

Secara umum, katydid dan belalang sama-sama bisa memproduksi suara. Nah, suara tersebut mereka keluarkan dalam rangka menarik perhatian lawan jenis saat musim kawin. Selain itu, terkadang mereka juga akan mengeluarkan suara saat merasa terancam atau dalam rangka melindungi wilayah kekuasaannya.

Untuk memproduksi suara, katydid dan belalang akan menggesekan sayapnya. Lebih lanjut, perbedaannya akan terlihat pada suara yang dihasilkan. Spesifiknya, katydid mampu mengeluarkan suara yang sangat keras, bahkan jauh lebih keras dari serangga lain. Berbanding terbalik, suara kerikan belalang cenderung lebih kecil, bahkan kalah dari suara serangga lain seperti jangkrik yang suaranya sangat khas.

5. Belalang dan katydid memiliki kebiasaan yang berbeda

Katydid (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Berbagai sumber menerangkan kalau katydid dan belalang memiliki beberapa perbedaan kebiasaan. Pertama, katydid cenderung lebih pasif, lebih sering menempel di dedaunan, dan memiliki kemampuan terbang yang tidak terlalu baik. Nah, belalang sendiri cukup aktif, sering melompat, berkelana, dan kemampuan terbangnya sangat baik. Tak cuma itu, beberapa spesies belalang juga membentuk koloni sementara katydid merupakan hewan soliter yang selalu hidup menyendiri.

Setelah mengetahui beberapa perbedaan antara katydid dan belalang, maka kamu tak boleh salah dalam mengidentifikasi keduanya. Sebaliknya, kamu harus bisa membedakan dan mengidentifikasi kedua serangga tersebut. Hal tersebut sangat penting karena katydid dan belalang memiliki peran yang berbeda, entah bagi alam atau manusia. Jadi, cermati keduanya agar bisa membedakannya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us