5 Strategi Berburu Kucing, Efektif untuk Menangkap Hewan Kecil!

- Kucing merupakan predator yang ganas, mampu menangkap berbagai hewan kecil seperti burung, tikus, kadal, dan ular.
- Strategi berburu kucing meliputi penyergapan dengan cakar tajam, pendengaran tajam untuk mengejar mangsa, dan kemampuan berkamuflase.
- Pendengaran tajam kucing membantu dalam berburu terutama pada malam hari, memungkinkan mereka mendengar suara hewan mangsa dengan jelas.
Dibalik wajahnya yang imut, tubuhnya yang kecil, dan tingkahnya yang menggemaskan ternyata kucing merupakan predator yang ganas, lho. Hewan kecil ini bisa memburu apapun, mau itu ikan, serangga, tikus, kadal, burung, bahkan ular. Untuk menangkap hewan-hewan tersebut kucing mengandalkan tiga hal, yaitu cakar yang tajam, rahang yang kuat, dan strategi berburu yang efisien.
Strategi berburu yang digunakan kucing juga beragam, terkadang kucing bisa berlari mengejar mangsa, terkadang kucing bisa "memancing" ikan di sungai, terkadang kucing mengandalkan pendengarannya untuk berburu, tak jarang kucing juga bisa berkamuflase untuk berburu. Strategi-strategi yang dipakai juga bergantung pada beberapa faktor, seperti lingkungan, jenis mangsa, kebiasaan, atau jenis kucing. Tentunya kucing akan menggunakan strategi yang paling efisien dan punya presentase kesuksesan yang paling tinggi. Lebih lanjut kita akan membahas beberapa strategi berburu kucing di artikel ini!
1. Mengendap-endap dan menyergap

Kucing adalah ambush predator atau predator penyergap yang artinya ia akan mengendap-endap dan menyergap mangsanya secara perlahan, jelas Purina US. Saat mengendap-endap kucing akan mencoba meminimalisir suara dan bergerak dengan sangat pelan. Sembari bergerak mendekati mangsa ia akan mengawasi setiap pergerakan mangsa. Nah, setelah cukup dekat dan dirasa mangsa tidak akan bergerak barulah hewan ini akan menerkamnya dengan gigitan atau cengkeraman kaki.
Strategi penyergapan ini adalah strategi yang paling umum dan sangat efektif untuk menangkap berbagai hewan kecil, seperti tikus, kadal, sampai burung. Tak hanya itu, terkadang strategi sergapan juga dipadukan dengan beberapa hal, seperti lompatan atau cakaran. Tapi tentunya tidak semua sergapan selalu berhasil. Terkadang jika mangsanya juga gesit strategi ini akan gagal dan kucing harus mencari mangsa di tempat lain.
2. Mengejar mangsa

Secara umum strategi penyergapan memang punya presentase kesuksesan yang tinggi. Namun saat strategi tersebut tidak berhasil kucing juga bisa beralih menjadi pengejar yang siap mengejar mangsanya. Sayangnya strategi pengejaran ini hanya efektif jika dilakukan di daerah yang luas dan tidak terdapat banyak halangan. Taman, sabana, padang pasir, dan padang rumput jadi beberapa tempat yang cocok untuk mengejar mangsa. Sementara itu, hutan, kebun, dan pepohonan jadi tempat yang kurang ideal untuk mengejar mangsa.
Uniknya dalam beberapa kesempatan kucing hanya akan mengejar dan menangkap mangsa namun tidak memakannya, jelas Omlet UK. Bahkan setelah tertangkap kucing sangat suka bermain dengan mangsanya dengan cara melepasnya, mengejarnya lagi, melepasnya lagi, dan begitu seterusnya sampai mangsa lelah atau mati. Saat mangsa mati kucing bisa saja memakannya. Tapi di beberapa kesempatan ia tidak akan memakan mangsanya dan meninggalkannya begitu saja.
3. "Memancing" mangsa di air

Laman Basepaws menjelaskan kalau strategi ini merupakan strategi yang sulit untuk dikuasai. Hal tersebut dapat terjadi karena kucing harus mengasah beberapa hal, seperti penglihatan, kesabaran, kelincahan, kecepatan, dan toleransi terhadap air. Namun jika seekor kucing mampu mengusai kemampuan ini ia akan jadi pemburu ulung. Dengan menguasai kemampuan ini kucing tak melulu memakan hewan darat, ia juga bisa memakan hewan air, seperti ikan, kepiting, udang, keong, atau lobster.
Pertama, kucing akan mencari danau, kolam, atau sungai. Kemudian ia akan mendekatkan kepala ke permukaan air sembari memerhatikan hewan yang berenang di air. Kucing akan memandangi air dalam waktu yang cukup lama. Setelah mengamati ia akan mengunci pandangannya pada seekor mangsa. Jika dirasa tepat barulah kucing akan mengambil atau mencengkeram mangsa dengan cakarnya. Saat mencengkeram dibutuhkan ketepatan dan kecepatan, hal ini sangat penting karena hewan air punya gerakan yang gesit dan kulit yang licin.
4. Berkamuflase di semak-semak atau rerumputan

Kemampuan berkamuflase dimiliki oleh hampir semua hewan dan kucing jadi salah satunya. Bahkan tak hanya untuk menangkap mangsa, ternyata kemampuan berkamuflase juga berguna untuk bersembunyi dari predator, jelas Feline Behaviour Solutions. Biasanya kucing akan berkamuflase di beberapa tempat, seperti hutan, kebun, semak-semak, dedaunan kering, bebatuan, dan di sekitar kayu atau pohon yang mati. Warna cokelat, hitam, jingga, corak tutul, dan corak garis jadi senjata utama hewan ini untuk berkamuflase.
Dalam hal berburu, kamuflase jadi salah satu aspek yang penting karena membuat mangsa tidak sadar akan kehadiran kucing. Strategi kamuflase ini juga kerap dipadukan dengan strategi lain seperti mengendap-endap dan mengejar mangsa. Strategi kamuflase juga bisa dilakukan dimanapun entah di daerah terbuka atau daerah dengan vegetasi rapat. Alhasil, strategi dan kemampuan kamuflase jadi salah satu hal paling krusial bagi kucing.
5. Mendengar pergerakan mangsa di malam hari

Telinga kucing yang lebar dan besar bukanlah hiasan semata karena dengan telinga lebarnya tersebut ia mampu mendengar dengan sangat baik. Bahkan pendengaran kucing jauh lebih baik dari manusia, lho. Laman Hidden Hearing menjelaskan kalau manusia hanya bisa mendengarkan suara hingga frekuensi 20,000 Hz. Di lain sisi kucing mampu mendengar suara hingga frekuensi 64,000 Hz. Dengan pendengarannya yang tajam mamalia ini bisa mendengar suara yang sangat kecil atau suara yang jauh.
Secara khusus pendengarannya sangat berguna saat digunakan untuk berburu pada malam hari. Di malam yang gelap penglihatan kucing cukup terbatas sehingga ia lebih mengandalkan pendengarannya. Suara tikus yang menggali tanah, langkah kaki burung, burung yang terbang, sampai kadal yang sedang berjalan dapat didengar oleh kucing. Nah, dari pendengaran-pendengaran itulah kucing bisa menentukan hewan apa yang akan ia buru. Selain itu pendengaran tajam juga membantunya menghindari predator.
Berburu adalah kegiatan yang sangat penting bagi kucing, karenanya ia mengembangkan banyak strategi untuk berburu. Ada strategi mengendap-endap, memancing, mengejar mangsa, berkamuflase, sampai strategi mendengar. Dengan semua strategi tersebut kucing mampu menangkap berbagai mangsa, mulai dari tikus, burung, sampai ikan. Tentunya strategi yang dimiliki kucing juga punya kegunaan masing-masing. Ada strategi yang hanya cocok digunakan di hutan, ada yang cocok digunakan di area terbuka, bahkan ada strategi yang hanya cocok digunakan pada malam hari.