Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Fakta Unik Alpine Ibex, Kambing Liar Jago Memanjat Tebing Terjal

pixabay.com/NP_BGD

Kambing adalah hewan ternak yang banyak ditemukan di Indonesia, khususnya di pedesaan. Namun, di Pengunungan Alpen, terdapat kambing liar yang memiliki keunikan tersendiri. Tidak seperti kambing yang biasa kamu lihat, kambing liar di Pegunungan Alpen ini memiliki kemampuan untuk memanjat tebing yang terjal dan berbatu dengan gesit. Kambing ini dikenal sebagai Alpine ibex dan dikenal karena kemampuan memanjatnya.

Ingin tahu lebih banyak seputar Alpine ibex? Simak kumpulan fakta berikut ini yang dikutip dari laman Live Science dan Animal Corner.

1. Ciri fisik ibex

pixabay.com/FelixW

Alpine ibex adalah spesies kambing gunung liar yang memiliki tanduk melengkung yang besar. Pada ibex jantan, tanduk mereka bisa tumbuh sepanjang 70-140 cm. Sedangkan pada ibex betina, tanduk berukuran sedikit lebih pendek, lebih tipis dan melengkung sedikit lebih ke belakang. Tanduk ini digunakan untuk mempertahankan diri dari predator.

Seekor ibex dapat tumbuh dengan panjang sekitar 1,5 meter; tinggi sekitar 1 meter; dan berat sekitar 122 kg dengan ibex jantan biasanya lebih besar dan lebih berat daripada betina serta memiliki janggut. Ibex memiliki bulu pendek yang warnanya bervariasi dari coklat kemerahan di musim dingin hingga abu-abu kecoklatan di musim panas. Ibex jantan memiliki janggut di dagunya. Hewan ini juga sangat kuat dan gesit yang memungkinkan mereka untuk melompati tepian berbatu.

2. Kebiasaan ibex

pixabay.com/rottonara

Ibex hidup dalam kelompok yang terdiri dari 10-20 individu. Kawanan jantan dan betina hanya akan bergabung bersama selama musim kawin.

Memanjat hingga ketinggian ekstrem merupakan teknik pertahanan ibex agar predator tidak dapat mengikuti mereka ke daerah yang paling curam. Beberapa hewan yang merupakan predator bagi ibex adalah serigala, beruang, rubah, dan lynx. Sedangkan anak ibex juga rentan terhadap serangan burung predator besar, seperti elang.

Jika ibex merasakan bahaya, mereka akan bangkit dengan kaki belakang mereka yang sangat kuat dan mengarahkan tanduk mereka ke arah pemangsa. Seperti kebanyakan kambing, ibex menyemprot diri mereka dengan air kencingnya sendiri yang memberinya bau badan yang kuat.

3. Habitat

pixabay.com/NP_BGD

Alpine ibex hidup di dataran terjal di antara garis tanah dan salju di atas hutan alpine di Pegunungan Alpen Eropa. Ibex cenderung menempati habitat yang terjal dan berbatu pada ketinggian antara 2.000 - 4.600 meter.

Struktur kuku ibex yang unik merupakan rahasia mengapa kambing liar ini bisa menjadi pendaki yang sangat baik di atas bebatuan yang terjal.

4. Perkembangbiakan

pixabay.com/homar

Ibex jantan menggunakan aroma untuk berkomunikasi dengan calon pasangannya. Untuk kawin, para ibex jantan akan bertarung memperebutkan betina dengan cara menyatukan kepala mereka. Pemenang kemudian akan kawin dengan betina yang memakan waktu sekitar 30 menit.

Masa kehamilan ibex betina adalah sekitar 147 hingga 180 hari. Dalam satu kelahiran, ibex betina akan melahirkan satu hingga tiga anak. Begitu lahir, anak ibex sudah bisa melompat-lompat dan sangat waspada. Pada usia empat sampai enam bulan, anak ibex akan disapih dan tetap bersama ibunya setidaknya selama satu tahun. Betina bisa berkembang biak pada usia 2 hingga 6 tahun. Di alam liar, ibex dapat hidup hingga sekitar 17 tahun.

5. Diet

pixabay.com/FelixMittermeier

Ibex adalah herbivora dan makanan utamanya adalah rumput, bunga, ranting, dan lumut. Ibex juga kadang makan daun di pepohonan.

Biasanya, ibex turun dari habitatnya yang curam pada sore dan malam hari ke padang rumput alpen di bawah untuk mencari makan. Namun, pada musim dingin, ibex biasanya memilih tinggal di dataran rendah saat makanan semakin langka. Saat musim panas tiba, ibex akan mencari sumber air yang dapat diandalkan karena mereka perlu minum air setiap saat.

6. Status konservasi Alpine ibex

pexels.com/Niklas Jeromin

Pada awal abad ke-19, ibex hampir punah akibat diburu karena kualitas mistiknya. Setelah 150 tahun perlindungan ekstensif, jumlahnya di alam liar sudah membaik, sekarang statusnya tidak terancam punah.

Lebih dari 3.000 Alpine ibex sekarang tinggal di Taman Nasional Gran Paradiso, yang didirikan di Pegunungan Alpen Italia pada tahun 1922 untuk melindunginya. Juga, ada sekitar 5.000 Alpine ibex tinggal di bagian lain Pegunungan Alpen.

Itulah beberapa fakta unik seputar Alpine ibex. Kalau kamu ingin tahu bagaimana hebatnya kambing liar ini memanjat di tebing yang terjal, kamu bisa menontonnya di YouTube.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tania Stephanie
EditorTania Stephanie
Follow Us