6 Fakta Katak Pohon Bersiul, Hewan Unik Ini Hanya Ada di Australia

- Katak pohon bersiul endemik Australia, berukuran 3 cm, dan populer sebagai hewan peliharaan.
- Dikenal juga sebagai Verreaux's tree frog, tersebar di Queensland, New South Wales, dan Victoria dengan ciri khas punggung berwarna cokelat.
- Tidak ada perbedaan ukuran tubuh antara jantan dan betina, berkomunikasi dengan suara siulan 'reet-reet-reet' untuk memanggil pasangan potensial.
Katak pohon bersiul (Litoria verreauxii) merupakan spesies katak endemik Australia. Hewan amfibi ini berukuran kecil, hanya sekitar 3 cm. Mereka memiliki kulit berwarna cerah dengan sepasang garis lebar berwarna cokelat yang membentang dari bagian depan muka hingga belakang mata.
Karena penampilannya yang menarik, katak cukup populer sebagai hewan peliharaan, lho! Yuk, kenalan lebih lanjut dengan katak pohon bersiul dengan menyimak fakta-fakta menariknya di bawah ini.
1. Hanya ditemukan di Australia

Katak pohon bersiul juga dikenal sebagai katak pohon Verreaux atau Verreaux’s tree frog. Hewan amfibi ini diketahui dapat tumbuh hingga mencapai ukuran 3,5 cm. Spesies ini tersebar luas di Australia, lebih tepatnya di Queensland, New South Wales, serta Victoria.
Dilansir Australian Museum, mereka memiliki punggung berwarna cokelat tua, cokelat muda, atau hijau. Di sekitar matanya terdapat garis lebar memanjang berwarna cokelat. Perutnya berwarna putih dengan iris mata emas.
2. Tidak terdapat perbedaan ukuran pada katak jantan dan betina

Banyak spesies hewan di dunia ini yang memiliki perbedaan pada fisik jantan dan betina. Sebagai contohnya adalah elang yang dimana burung betina memiliki ukuran yang lebih besar dibanding jantan. Namun, berbeda dengan elang, pada katak pohon bersiul tidak terdapat perbedaan ukuran tubuh antara jantan dan betina. Keduanya memiliki ukuran yang hampir mirip, yakni sekitar 3,5 cm.
3. Suaranya mirip whirring tree frog

Litoria verreauxii berkomunikasi dengan mengeluarkan suara siulan yang berbunyi ‘reet-reet-reet’. Suaranya mirip memiliki kemiripan dengan suara whirring tree frog. Perbedaan keduanya terdapat pada suara whirring tree frog yang lebih lambat dan bernada lebih rendah.
Selain untuk berkomunikasi dengan katak lain, spesies amfibi ini juga memanfaatkan suaranya untuk memanggil pasangan potensial. Katak jantan biasanya akan memanggil dari vegetasi rendah atau air dangkal di dalam atau dekat kolam. Musim kawin amfibi ini umumnya berlangsung pada musim gugur dan musim dingin. Namun, mereka juga bisa melakukan panggilan serta kawin dengan pasangan kapanpun sepanjang tahun.
4. Sekali bertelur bisa berjumlah ratusan

Selayaknya katak pada umumnya, Verreaux’s tree frog juga mengeluarkan telur yang jumlahnya sangat banyak bahkan mencapai ratusan. Dilansir Australian Museum, telur-telur tersebut dipisahkan menjadi kelompok-kelompok kecil yang kemudian akan menempel pada tumbuhan yang terendam air.
Telur-telur tersebut kemudian akan menetas dalam waktu empat hingga enam hari. Kecebong dari spesies ini tumbuh hingga sepanjang 5 cm dan berwarna emas, cokelat tua, atau hampir hitam. Setelah empat bulan, kecebong tersebut akan berkembang sepenuhnya menjadi katak.
5. Terbagi ke dalam dua subspesies

Katak pohon bersiul terbagi menjadi dua subspesies. Mereka adalah Verreaux’s tree frog (L. v. verreauxii) dan Verreaux’s alpine tree frog (L. v. alpina). Verreaux’s tree frog tersebar secara luas di bagian tenggara Queensland, wilayah pesisir dan dataran tinggi New South Wales, serta bagian tenggara Victoria. Di sisi lain, Verreaux’s alpine tree frog bisa ditemukan di pegunungan Alpen selatan New South Wales dan Victoria.
Meski secara umum katak pohon bersiul bukanlah hewan yang terancam punah, salah satu subspesiesnya, Verraux’s alpine tree frog memiliki jangkauan wilayah yang terbatas. Selain itu, populasinya juga terus menurun sepanjang tahun dan membuat spesies ini masuk dalam kategori satwa terancam punah.
Itulah fakta menarik dari katak pohon bersiul. Warnanya yang menarik membuat hewan ini kerap dijadikan hewan peliharaan. Namun, di negara-negara tertentu, seperti Australia dan Selandia Baru, kamu perlu memiliki izin khusus untuk bisa merawat amfibi ini di rumah.