6 Fakta Kirik-kirik Hijau, Tahu Cara Menghindari Pemangsa dengan Baik!

Kirik-kirik hijau atau green bea-eater adalah spesies burung yang warnanya memikat. Mereka tersebar luas di Asia, beberapa di Arab dan Afrika. Sama seperti burung pemakan lebah lainnya, mereka tampak ramping dan warnanya menawan. Seluruh bulunya berwarna hijau terang, dipadukan dengan warna biru khususnya di bagian dagu dan tenggorokannya. Jambul dan punggung atasnya berwarna emas kemerahan.
Sementara itu, bulu terbangnya berwarna karat dan ujungnya kehitaman. Terdapat garis halus membentang di depan dan belakang matanya. Oh iya, mereka berada dalam famili Meropidae dan memiliki nama ilmiah Merops orientalis. Berikut fakta menarik tentangnya!
1. Wilayah penyebaran kirik-kirik hijau

Penyebaran kirik-kirik hijau terbentang dari Mauritania di Afrika Barat hingga sub-sahara Afrika, Timur Tengah dan India hingga menuju utara di Nepal. Sementara di Asia, khususnya Asia Tenggara, kamu bisa menemuinya di bagian tengah China, Thailand dan Vietnam. Mereka menghuni kawasan hutan yang banyak pepohonan dan semak-semaknya.
Animalia menginformasikan bahwa kirik-kirik hijau biasanya hidup di dekat sungai dan pantai, tapi juga bisa berada di kawasan kering yang ada akasia dan pohon kurmanya. Mereka menyukai tanah gundul dan berpasir.
2. Menu makan kirik-kirik hijau sangat beragam

Berdasarkan informasi dari A-Z Animals, sekitar 80 persen dari makanan utama kirik-kirik hijau adalah lebah madu. Selebihnya mereka akan mengonsumsi serangga lainnya seperti tawon, semut, lalat, kupu-kupu, ngengat, capung dan kumbang. Tidak hanya itu, kirik-kirik hijau juga melengkapi dietnya dengan memangsa serangga yang hidup di tanah seperti rayap, ulat dan laba-laba.
Terkadang, kirik-kirik hijau terlihat memakan buah-buahan dan beri. Tapi mereka cenderung menghindari serangga yang berada dalam ordo Orthoptera seperti belalang, jangkrik, tonggeret dan weta.
3. Hidup dalam kelompok besar

Sebagai burung sosial, kirik-kirik hijau hidup dalam kelompok yang mencapai 30--300 ekor burung. Mereka bertengger bersebelahan di dahan dan biasanya sebanyak 20 ekor berkumpul bersama untuk mandi debu. Menariknya, kirik-kirik hijau saling membantu menghilangkan minyak berlebih pada bulunya dan mengusir zat-zat berbahaya serta parasit.
Mereka bertengger di pepohonan yang tinggi, kecuali saat malam hari, tempat bertenggernya cukup rendah. Kirik-kirik hijau bahkan mencari makan bersama yang terdiri dari 15--20 burung dalam satu kelompok.
4. Kirik-kirik hijau tahu bagaimana cara menghindari pemangsa

Fakta satu ini cukup mengesankan, lho. Kirik-kirik hijau tahu bagaimana cara menghindari pemangsa. Saat pemangsa melihat pada sarangnya, mereka tidak akan memasukinya hingga pemangsa tersebut memalingkan wajah dari sana. Perilaku tersebut menunjukkan bahwa kirik-kirik hijau memiliki kesadaran akan kondisi mental pemangsa. Hal ini biasanya hanya terjadi pada manusia dan beberapa spesies primata.
5. Bagaimana cara berkomunikasi kirik-kirik hijau?

Burung ini berkomunikasi melalui panggilan alarm singkat yang terdengar tajam seperti 'tic' atau 'ti-ti-ti' untuk melakukan kontak dengan burung lainnya. Mereka juga punya panggilan kedua seperti 'trree-trree-trree-trree-trree' yang digunakannya untuk menandai wilayahnya dan memperingatkan akan keberadaan pemangsa.
Sejauh ini, masih belum diketahui apakah kirik-kirik hijau memiliki panggilan untuk memikat pasangan ketika musim kawin. Belum ada juga penelitian yang menunjukkan bahwa mereka melakukan pertunjukan pendekatan. Tapi, kirik-kirik hijau akan memberi makan pasangan potensialnya saat masa pendekatan sebelum kawin, dilansir Animal Diversity.
6. Sistem perkawinan kirik-kirik hijau

Sistem perkawinan kirik-kirik hijau adalah monogami, mereka hanya punya satu pasangan kawin. Musim kawinnya dimulai dari bulan Maret hingga Juni atau terkadang Juli hingga Agustus, tergantung pada wilayah jelajahnya. Di Arab dan Afrika, kirik-kirik hijau cenderung bersarang sendirian. Sementara di India akan membentuk koloni, koloni perkembangbiakan terbesar mencapai 10--30 pasangan kawin dan berada di Myanmar serta Pakistan.
Kirik-kirik hijau bersarang di liang yang digali oleh keduanya, di tanah datar atau lereng landai di Afrika. Sedangkan di Asia biasanya berada di pantai. Ukuran liangnya sepanjang satu hingga dua meter dengan ruang sarang sekitar 15 sentimeter berada di ujungnya. Betina menempatkan 4--8 telur yang dieraminya selama 18--22 hari.
Kirik-kirik hijau adalah burung pemakan lebah yang luar biasa. Mereka tahu bagaimana cara menghindari pemangsa dan sangat sadar akan itu. Saat ini mereka diklasifikasikan sebagai Least Concern oleh IUCN, bahkan jumlah populasinya mengalami tren peningkatan. Apakah kamu pernah melihat burung ini sebelumnya?