Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Fakta Unik Black Squirrel Monkey, Dijuluki Monyet Kepala Kematian!

Black Squirrel Monkey
Black Squirrel Monkey (commons.m.wikimedia.org/Adrisub)
Intinya sih...
  • Primata Endemik Brazil
  • Ukuran Mini dengan Ekor Super Panjang
  • Ukuran Menjadi Penentu
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di hutan dataran banjir musiman di sungai Amazon yang lebat, terdapat salah satu primata kecil yang langka di dunia, yaitu Black Squirrel Monkey (Saimiri vanzolinii). Mereka juga sering dijuluki sebagai 'death’s head monkeys' atau 'monyet kepala kematian', dikutip dari New England Primate Conservancy, julukan tersebut disebabkan karena mereka memiliki wajah berwarna hitam dan putih. Spesies ini merupakan salah satu jenis monyet tupai dengan ciri khas wajah berpola hitam yang mencolok. Meski ukurannya kecil, keberadaan mereka sangat penting bagi ekosistem Amazon. Sayangnya, monyet ini juga termasuk spesies dengan distribusi habitat paling sempit di antara primata Amerika Selatan. Yuk, kita kenali lebih dekat lewat fakta uniknya!

1. Primata Endemik Brazil

Black Squirrel Monkey
Black Squirrel Monkey (commons.m.wikimedia.org/Ruth Gutiérrez Oliveros)

Primata mini ini hidup di daerah yang cukup terbatas dan bahkan mereka menjadi salah satu primata yang memiliki rentang distribusi geografis terkecil diantara semua primata Amerika Selatan. Mereka tinggal di hutan Várzea, yang merupakan hutan dataran banjir musiman yang akan menciptakan padang rumput basah dan padang rumput terapung, yang berada di sepanjang sungai Amazon dan anak-anak sungainya. Dilansir dari Animal Diversity, monyet tupai ini dapat ditemukan di hutan tropis yang belum terganggu, hutan tepi, hutan primer yang selalu hijau, dan hutan tropis yang sudah ditebang. Mereka diketahui dapat ditemukan di seluruh lapisan hutan, tetapi mereka lebih sering menjelajahi di tajuk bawah saat mencari makan dan jarang pergi ke tajuk atas dikarenakan untuk menghindari serangan predator udara.

2. Ukuran Mini dengan Ekor Super Panjang

Black Squirrel Monkey
Black Squirrel Monkey (commons.m.wikimedia.org/Cláudio Timm)

Memiliki nama yang terinspirasi dari salah satu warna yang mencolok di tubuhnya –nama ‘Black Squirrel’ sendiri diambil dari garis hitam yang membentang dari kepala hingga ujung ekornya. Pada punggung mereka berwarna abu-abu kehitaman, sementara pada lengan bawah, tungkai, perut mereka berwarna kuning kecokelatan cerah, dan bulu putih pada telinga dan tenggorokannya. Namun, ada hal yang dapat membedakan mereka dari spesies monyet tupai lainnya, dilansir dari Bio Explorer, bulu hitam yang berada di atas mata yang membentuk lengkungan datar dan terletak lebih rendah di dahi mereka. Selain itu, pada area sekitar mulut dan hidung mereka tidak berbulu dan berwarna hitam.

Selain dikenal karena terdapat bulu berwarna gelap yang khas, mereka juga dikenal memiliki ekor yang sangat panjang hingga sering kali ekornya melingkar di atas bahunya. Ekornya yang berwarna gelap dan lebat di ujungnya ini, memiliki panjang sekitar 41 cm di tubuhnya yang ramping hanya berukuran 27-32 cm saja. Ekornya ini tidak hanya sebagai hiasan semata, tetapi terdapat peran penting dalam menjaga keseimbangan tubuhnya dikala mereka menjelajahi hutan.

Keunikannya ini tidak hanya terdapat pada bagian luar tubuh saja, tetapi pada bagian dalam tubuhnya juga. Dilansir dari New England Primate Conservancy, dari semua primata, Black Squirrel Monkey memiliki otak terbesar jika dibandingkan dengan tubuhnya. Bahkan rasio otak terhadap massanya adalah 1:17.

3. Ukuran Menjadi Penentu

Black Squirrel Monkey
Black Squirrel Monkey (commons.m.wikimedia.org/Giovanni Mari)

Mereka juga menunjukkan dimorfisme seksual yang cukup mencolok antara jantan dan betina. Perbedaan ini dapat dilihat dari ukuran dan berat tubuh jantan yang lebih besar dibandingkan dengan betina. Jantan memiliki berat sekitar 649 gram-1,2 kg, sementara betina hanya 649-898 gram saja. Dan uniknya, agar tampak lebih gemuk dan sehat, berat badan monyet berjenis jantan bertambah dua bulan sebelum musim kawin tiba, hal ini yang akan membuat menjadi menarik bagi para betina. Selain ukuran yang menjadi pembeda, dilansir dari New England Primate Conservancy, bahwa monyet betina memiliki ‘pseudo-penis’, yaitu klitoris yang sangat besar dan menyerupai penis. Betina akan memamerkannya untuk menunjukkan dominasi atas betina lain dalam kawanan.

4. Pemakan Segala yang Berperan Penting Dalam Ekosistem Hutan

Black Squirrel Monkey
Black Squirrel Monkey (commons.m.wikimedia.org/Cláudio Timm)

Mereka adalah pemakan segala atau omnivora, yang sudah tentu mereka memakan makanan yang bersumber dari tumbuhan maupun hewan. Makanan mereka tergantung pada musim. Pada musim yang di mana buah sangat berlimpah, mereka akan memakan buah-buahan sebagai makanan pokoknya. Saat masuk musim yang dimana buah akan sangat langka, mereka akan beralih memangsa serangga yang dapat ditemukan dengan mudah di pepohonan. Namun, jika keduanya antara buah dan serangga sulit ditemukan, mereka akan beralih ke bunga, biji-bijian, nektar, daun, telur, hingga hewan-hewan vertebrata kecil. Jadi, bisa dibilang pola makanan mereka sangatlah fleksibel atau tidak tergantung pada satu jenis makanan saja. Namun, dibalik kebiasaannya dalam memakan buah-buahan dan biji-bijian, diketahui bahwa kemungkinan mereka ikut serta dalam penyebaran biji di hutan. Selain, berperan dalam regenerasi hutan, mereka juga diketahui dapat membantu pengendalian populasi serangga dan hewan-hewan kecil yang mereka makan.

5. Hidup dalam Kelompok Besar bahkan Mencapai Ratusan

Black Squirrel Monkey
Black Squirrel Monkey (commons.m.wikimedia.org/Ruth Gutiérrez Oliveros)

Primata ini dikenal hidup dalam kelompok yang super besar, diketahui rata-rata jumlah anggotanya sekitar 20 hingga 75 ekor per kelompok. Namun, pernah dilaporkan bahwa terdapat kelompok yang beranggotakan hingga 300 ekor. Sebagian besar waktunya di siang hari mereka habiskan untuk mencari makanan, dan sisanya mereka gunakan untuk bersosialisasi dan merawat diri. Mereka lebih banyak beraktivitas di pepohonan (arboreal) dan aktivitas hariannya sering mereka lakukan di sekitar perairan. Di kehidupan yang berkelompok juga, mereka perlu untuk menjaga ikatan sosialnya. Mereka biasanya akan menggunakan penandaan aroma, ekspresi wajah, postur tubuh, dan vokalisasi yang bisa mencapai 30 suara berbeda, untuk berkomunikasi. Selain itu, karena mereka hidup dalam kelompok besar, biasanya mereka cenderung berpoligami. Hal ini dipengaruhi oleh anggota kelompoknya yang terdiri dari banyak jantan dan juga betina.

6. Terancam Akibat Hidup di Wilayah Sempit

Black Squirrel Monkey
Black Squirrel Monkey (commons.m.wikimedia.org/Giovanni Mari)

Mereka hidup dipenuhi dengan ancaman. Mulai dari kepadatan populasi manusia, perubahan iklim, penebangan pohon secara selektif, perburuan ilegal, hingga menjadi sasaran empuk para puncak predator. Dikutip dari New England Primate Conservancy, diperkirakan populasi monyet-monyet ini akan menurun setidaknya 50% dalam 30 tahun ke depan, dikarenakan semua ancaman yang mereka alami. Maka dari itu, IUCN mengklasifikasikan mereka sebagai terancam punah atau Endangered, serta muncul dalam The IUCN’s Red List of Threatened Species. Upaya untuk menyelamatkan spesies ini sudah dilakukan. Mereka tercantum dalam Convention on Internasional Trade in Endangered Species (CITES), serta mereka sudah hidup di cagar alam di negara bagian Mamirauá dan melibatkan para penduduk sekitar yang bertujuan agar para penduduk tidak memburu dan mengancam spesies ini. Walaupun begitu, perburuan masih terjadi dan pelestarian ini belum sepenuhnya sempurna.

Black Squirrel Monkey adalah contoh nyata betapa uniknya keanekaragaman hayati di Amazon. Dengan tubuh mungil, wajah unik, dan perilaku sosial yang kompleks, mereka jadi primata yang sangat menarik untuk dipelajari. Namun, distribusi habitat yang sempit membuat mereka sangat rentan terhadap perubahan lingkungan. Menjaga Black Squirrel Monkey berarti juga menjaga salah satu kawasan hutan hujan paling kaya keanekaragaman di dunia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

[QUIZ] Jika Menjadi Planet di Tata Surya, Kamu Cocok Jadi yang Mana ya?

18 Sep 2025, 17:20 WIBScience