Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Fakta Unik Zermatt, Desa Tanpa Mobil Pribadi di Kaki Gunung Alpen

Fakta Unik Zermatt, Desa Tanpa Mobil Pribadi di Kaki Gunung Alpen
Zermatt (unsplash.com/GabrielGarciaMarengo)
Intinya sih...
  • Zermatt dikelilingi oleh puncak-puncak gunung setinggi 4.000 meter, termasuk Gunung Matterhorn yang ikonik.
  • Desa ini lahir dari tragedi pendakian pertama Matterhorn pada tahun 1865 dan memiliki desa tua berusia 500 tahun.
  • Zermatt adalah zona bebas mobil pribadi untuk menjaga kualitas udara dan pemandangan pegunungan agar tidak terganggu polusi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bayangkin sebuah desa di Pegunungan Alpen yang punya deretan rumah kayu yang menawan, dikelilingi oleh puncak-puncak gunung bersalju yang menjulang gagah, dengan udara yang begitu bersih dan segar. Desa impian ini benar-benar ada, dan namanya adalah Zermatt di Swiss. Popularitasnya mendunia karena satu alasan utama, yaitu letaknya yang tepat di kaki gunung paling ikonik dan fotogenik di dunia, sang "Gunung Toblerone", Matterhorn.

Namun, di balik lanskapnya yang super indah bak kartu pos, Zermatt menyimpan sejarah yang dramatis, tradisi arsitektur yang unik, dan peraturan-peraturan modern yang membuatnya semakin istimewa. Dari sebuah desa pertanian terpencil, ia bertransformasi menjadi ibu kota para pendaki gunung berkat sebuah tragedi legendaris. Penasaran? Simak artikel ini sampai tuntas, yuk!

1. Dikelilingi puncak-puncak legendaris, termasuk gunung Toblerone

Fakta Unik Zermatt, Desa Tanpa Mobil Pribadi di Kaki Gunung Alpen
Zermatt (unsplash.com/AndrewMasters)

Zermatt adalah surga buat para pendaki, dikelilingi oleh 38 dari 54 puncak gunung setinggi 4.000 meter yang ada di Swiss. Bintang utamanya tentu saja adalah Gunung Matterhorn. Uniknya, secara geologis, Matterhorn sebenarnya terbentuk dari batuan Afrika yang terdorong ke atas saat lempeng benua Afrika dan Eropa bertabrakan jutaan tahun yang lalu. Puncak ikonik inilah yang menginspirasi bentuk cokelat Toblerone pada tahun 1960 dan menjadi gunung yang paling banyak difoto di dunia.

2. Lahir dari tragedi pendakian pertama Matterhorn

Fakta Unik Zermatt, Desa Tanpa Mobil Pribadi di Kaki Gunung Alpen
Zermatt (unsplash.com/DanielCox)

Sebelum abad ke-19, Zermatt hanyalah sebuah desa pertanian terpencil. Nasibnya berubah total setelah pendakian pertama puncak Matterhorn yang sukses namun tragis pada 14 Juli 1865. Dipimpin oleh pendaki Inggris, Edward Whymper, tujuh orang berhasil mencapai puncak, namun empat di antaranya tewas saat perjalanan turun. Berita tentang kemenangan dan tragedi ini menyebar ke seluruh dunia, membuat Zermatt mendadak terkenal dan menjadi ibu kota bagi para pendaki gunung dari seluruh Eropa.

3. Punya desa tua berusia 500 tahun dengan bangunan seperti jamur

Fakta Unik Zermatt, Desa Tanpa Mobil Pribadi di Kaki Gunung Alpen
Zermatt (unsplash.com/MichaelPortmann)

Di jantung Zermatt modern, terdapat sebuah area yang dilestarikan bernama "Hinterdorf" (Desa Belakang). Di sini, berdiri sekitar 30 bangunan kayu tradisional yang usianya mencapai 500 tahun. Bangunan-bangunan lumbung ini sangat unik karena dibangun di atas tiang-tiang batu yang dialasi lempengan batu bundar, membuatnya terlihat seperti "jamur" raksasa. Desain jenius ini bertujuan untuk mencegah tikus dan hewan pengerat lain naik dan mencuri hasil panen yang disimpan di dalamnya.

4. Rumah bagi kereta roda gigi tertinggi di Eropa

Fakta Unik Zermatt, Desa Tanpa Mobil Pribadi di Kaki Gunung Alpen
Zermatt (unsplash.com/KevinSchmid)

Untuk menikmati pemandangan terbaik dari Matterhorn dan 37 puncak gunung lainnya, pengunjung bisa menaiki Gornergrat Bahn. Ini adalah kereta api roda gigi (cogwheel train) dengan jalur di alam terbuka tertinggi di Eropa, yang akan membawa penumpang hingga ke puncak Gornergrat di ketinggian 3.089 meter. Perjalanan dengan kereta bersejarah ini sendiri sudah menjadi sebuah atraksi yang menawarkan panorama Pegunungan Alpen yang luar biasa.

5. Punya pemakaman khusus untuk para pendaki gunung

Fakta Unik Zermatt, Desa Tanpa Mobil Pribadi di Kaki Gunung Alpen
Zermatt (unsplash.com/ExplorewithJoshua)

Di balik keindahannya, Zermatt juga menjadi saksi bisu dari sisi berbahaya pendakian gunung. Tepat di belakang gereja desa, terdapat Pemakaman Para Pendaki Gunung (Mountaineers' Cemetery). Di sini dimakamkan sekitar 50 pendaki dari seluruh dunia yang tewas di pegunungan sekitar Zermatt. Ada juga sebuah monumen untuk "Pendaki Tak Dikenal", yang didedikasikan bagi lebih dari 27 pendaki yang jasadnya tidak pernah ditemukan setelah hilang di Matterhorn.

6. Kamu tidak bisa memiliki mobil pribadi di desa ini

Fakta Unik Zermatt, Desa Tanpa Mobil Pribadi di Kaki Gunung Alpen
Zermatt (unsplash.com/DanielaAltorfer)

Salah satu fakta paling unik saat mengunjungi Zermatt adalah udaranya yang terasa sangat bersih dan segar. Hal ini karena Zermatt adalah sebuah zona bebas mobil pribadi bertenaga bahan bakar fosil. Untuk menjaga kualitas udara dan pemandangan pegunungan agar tidak terganggu polusi, warga dan turis dilarang menggunakan mobil biasa. Sebagai gantinya, transportasi di dalam desa dilayani oleh kendaraan-kendaraan listrik kecil yang senyap, bus listrik, kereta kuda, atau cukup dengan berjalan kaki, menciptakan suasana yang tenang dan damai.

Zermatt ini adalah perpaduan sempurna antara keindahan alam yang megah dan sejarah manusia yang kaya. Mulai dari bayang-bayang Gunung Matterhorn yang ikonik, desa tua yang dilestarikan, hingga komitmennya untuk jadi zona bebas mobil, setiap sudut Zermatt menceritakan kisah tentang hubungan harmonis antara manusia dan gunung. Menakjubkan banget, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

Apakah Telekinesis Itu Nyata? Ini Penjelasan Menurut Sains!

19 Okt 2025, 12:50 WIBScience