5 Fakta Unik Hiu Malaikat Jepang, Penyebarannya Gak Cuma di Perairan Jepang

- Sering terlihat di dasar lautDilansir Our Bleeding Planet, hiu malaikat jepang sangat suka hidup di dasar laut. Habitatnya mencakup dasar laut berpasir, berlumpur, dan area karang yang kedalamannya tak lebih dari 299 meter.
- Punya badan pipih sepanjang 2.5 meterLaman Sharks and Rays menjelaskan panjang maksimal ikan ini ada di angka 2 meter. Namun, panjang rata-ratanya hanya sekitar 1.5 meter. Tubuhnya diselimuti warna krem, abu-abu, dan corak bercak putih.
- Tak hanya ditemukan di JepangPenyebaran ikan ini tak hanya mencakup perairan Jepang, tapi juga Korea Selatan dan perair
Jika mendengar nama hiu, pasti kamu terbayang ikan predator besar bergigi tajam. Hal tersebut tidak mengherankan mengingat ada banyak spesies hiu yang berbahaya dan bisa menghilangkan nyawa manusia. Walau begitu, tak semua spesies hiu merupakan hewan yang ganas dan agresif. Justru, beberapa spesies seperti Squatina japonica atau hiu malaikat jepang justru cukup tenang.
Tak seperti hiu lain, hiu malaikat jepang memiliki tubuh yang datar dan pipih. Ia tak suka berenang di area karang, sebaliknya ikan ini lebih suka berdiam diri di dasar laut berpasir. Ukurannya juga cukup besar, bahkan ikan ini mampu tumbuh hingga sepanjang 2.5 meter. Sayangnya, populasinya terus menurun. Nah, mari kita bahas fakta unik tentang ikan tersebut agar pamornya makin naik.
1. Sering terlihat di dasar laut

Dilansir Our Bleeding Planet, hiu malaikat jepang sangat suka hidup di dasar laut. Secara spesifik, habitatnya mencakup dasar laut berpasir, dasar laut berlumpur, dan area karang yang kedalamannya tak lebih dari 299 meter. Seperti hiu malaikat lain, ia merupakan ikan yang pasif dan jarang berenang bebas di laut. Justru, ikan ini lebih suka mengubur diri di pasir dan lumpur sembari menunggu mangsa dan bersembunyi dari predator. Misal pun berenang, ia tak akan berenang dalam jarak yang jauh dan kecepatan berenangnya tak secepat spesies hiu lain seperti hiu putih besar atau hiu macan.
2. Punya badan pipih sepanjang 2.5 meter

Laman Sharks and Rays menjelaskan kalau panjang maksimal ikan ini ada di angka 2 meter. Namun, panjang rata-ratanya hanya sekitar 1.5 meter. Gak cuma itu, terkadang juga ada individu berukuran raksasa dengan panjang mencapai 2.5 meter, tetapi individu sebesar itu jarang terlihat. Layaknya spesies hiu malaikat lain, ikan ini memiliki tubuh bagian depan yang datar, ramping, dan mirip dengan ikan pari. Kemudian, bagian belakang hingga ekornya memanjang, tebal, dan mirip dengan hiu lain. Soal warna, tubuh ikan ini diselimuti warna krem, abu-abu, dan corak bercak berwarna putih.
3. Tak hanya ditemukan di Jepang

Walau bernama hiu malaikat jepang, namun penyebaran ikan ini tak hanya mencakup perairan Jepang, lho. Dilansir GBIF, hiu malaikat jepang juga bisa dijumpai di Korea Selatan dan perairan Cina. Gak cuma itu, beberapa laporan juga menyatakan kalau ikan ini bisa ditemukan di Filipina. Namun, sepertinya laporan tersebut hanyalah misidentifikasi. Kemungkinan, spesimen yang ditemukan di Filipina adalah spesies hiu malaikat lain, yaitu Squatina caillieti atau hiu malaikat filipina.
4. Akan menggigit saat terganggu dan terancam

Sebenarnya, hiu malaikat jepang bukan termasuk hewan yang agresif dan berbahaya. Namun, laman iNaturalist menjelaskan kalau ikan ini akan menyerang dan menggigit manusia jika merasa terancam. Gigitanya juga gak bisa diremehkan karena giginya yang tajam dan rahangnya kuat mampu memberikan luka yang cukup dalam dan menyakitkan pada manusia. Walau bisa menggigit, namun ikan ini juga kerap ditangkap, lho. Dalam hal ini, dagingnya bisa dimakan dan kulitnya bisa dijadikan bahan baku untuk membuat berbagai alat.
5. Berstatus sebagai hewan terancam punah

Saat ini, populasi hiu malaikat jepang terus menurun secara drastis. Dilansir IUCN Red List, ia dimasukan ke kategori critically endangered atau sangat terancam. Artinya, ikan ini memiliki risiko kepunahan yang sangat tinggi dalam waktu dekat. Tercatat, ada beberapa hal yang sangat mengancam eksistensi spesies ini, yaitu kerusakan habitat, perburuan liar, dan polusi. Tak cuma itu, terkadang ikan ini juga terjerat jaring nelayan secara tidak sengaja. Jika tidak dilakukan upaya konservasi para ahli berspekulasi kalau popoulasi ikan ini akan menurun hingga 50 persen dalam waktu dekat.
Hiu malaikat jepang sangat berbeda dari spesies hiu lain, maka dari itu ia harus dijaga dan jangan sampai ikan tersebut punah. Jika punah, maka keanekaragaman spesies hiu akan berkurang secara drastis. Gak cuma itu, keseimbangan ekosistem di laut juga akan terganggu. Populasi ikan kecil bisa membludak, tatanan rantai makanan bisa rusak, dan nantinya manusia juga bisa terdampak.