Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Hewan yang Berkerabat dengan Gajah, Ada Manatee hingga Aardvark

Potret dua ekor gajah
Potret dua ekor gajah (pexels.com/FUTURE KIIID)
Intinya sih...
  • Manatee adalah kerabat dekat gajah yang hidup di perairan hangat Amerika dan Afrika.
  • Dugong merupakan penghuni laut penuh ketenangan yang masih satu garis evolusi dengan gajah.
  • Hyrax ternyata bagian dari keluarga besar Afrotheria bersama gajah.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Gajah memang terlihat superunik, tapi secara evolusi mereka ternyata punya “keluarga besar” yang tersebar dari lautan sampai padang batu Afrika. Hubungan ini terungkap lewat jejak anatomi, struktur gigi, hingga analisis DNA yang mengelompokkan mereka ke dalam cabang mamalia purba bernama Afrotheria. Kendati bentuknya berbeda jauh, semua anggota grup ini berasal dari nenek moyang yang sama jutaan tahun lalu. Yuk, kenalan satu-satu dengan kerabat gajah yang jarang kita sangka!

1. Manatee

Manatee
Manatee (pexels.com/Jakub Pabis)

Manatee adalah kerabat dekat gajah yang hidup di perairan hangat Amerika dan Afrika. Meski berbentuk seperti dugong gemoy, manatee punya bibir fleksibel, kulit tebal, serta struktur tulang sirip yang mirip dengan nenek moyang gajah darat. Analisis genetik menunjukkan manatee lebih dekat ke gajah dibanding paus atau lumba-lumba. Mereka juga punya kuku kecil di siripnya, sisa warisan dari keluarga besar Paenungulata.

2. Dugong

Dugong
Dugong (freepik.com/DejaVu Designs)

Dugong merupakan penghuni laut penuh ketenangan yang masih satu garis evolusi dengan gajah. Bentuk tengkorak dan pola giginya jadi kunci yang menghubungkan mereka ke nenek moyang gajah purba. Berbeda dari manatee, dugong murni hidup di laut dan dikenal sebagai pemakan lamun paling rapi. Cara mereka mencabut lamun menggunakan bibir miring sekilas mengingatkan kita pada gajah yang merenggut rumput di darat.

3. Hyrax

Hyrax
Hyrax (pexels.com/Mr Sketch)

Tampak seperti marmut besar, hyrax ternyata bagian dari keluarga besar Afrotheria bersama gajah. Mereka memiliki struktur gigi seri yang terus tumbuh dan bentuk kaki bertumit empuk yang secara evolusi nyambung dengan ciri gajah. Walaupun posturnya mini, hyrax menyimpan fitur anatomi purba yang jadi petunjuk penting dalam memetakan garis keturunan gajah.

4. Desmostylia (punah)

Ilustrasi Desmostylia
Ilustrasi Desmostylia (commons.wikimedia.org/UniverseScienceItaly)

Desmostylia adalah mamalia besar penghuni pesisir Pasifik yang punah sekitar 10 juta tahun lalu. Fosilnya memperlihatkan bentuk tubuh yang mirip kuda nil, tapi ciri gigi serta tulangnya mengarah ke kelompok gajah dan sirenia. Kelompok ini dipercaya hidup setengah akuatik dan mencari makan di daerah dangkal. Keberadaan Desmostylia menjadi salah satu puzzle vital untuk memahami penyebaran awal kerabat gajah dari darat ke laut.

5. Arsinoitherium (punah)

Ilustrasi Arsinoitherium
Ilustrasi Arsinoitherium (commons.wikimedia.org/Trent Schindler / National Science Foundation)

Arsinoitherium sering dikira badak bertanduk ganda zaman purba, padahal secara ilmiah ia lebih dekat dengan gajah. Fosil dari Mesir menunjukkan mereka hidup sekitar 36 juta tahun lalu, punya tubuh besar serta dua tanduk masif di kepalanya. Struktur gigi dan tengkoraknya mencerminkan ciri khas kelompok Paenungulata. Hewan ini juga berperan penting dalam membantu memahami evolusi gajah modern.

6. Aardvark

Aardvark
Aardvark (unsplash.com/Dušan veverkolog)

Aardvark merupakan kerabat jauh gajah yang sama-sama berasal dari kelompok Afrotheria. Bentuk tubuhnya memang berbeda total, namun hubungan evolusi mereka muncul dari fitur anatomi seperti struktur gigi primitif maupun pola tengkorak. Aardvark terkenal sebagai pemakan rayap yang hidup di padang Afrika, dan ia termasuk anggota Afrotheria yang masih bertahan hingga kini.

Nah, itulah enam hewan yang ternyata masih berkerabat dengan gajah. Temuan ini membuktikan betapa luas dan uniknya keluarga besar Afrotheria dalam sejarah evolusi mamalia. Setiap spesies membawa potongan cerita yang membantu kita memahami bagaimana gajah modern terbentuk dari nenek moyang purba jutaan tahun silam.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Fakta Menarik Blue Jay, Burung Biru Cantik yang Terkenal Berisik

11 Des 2025, 15:29 WIBScience