7 Fakta Felis Lybica, Kucing Afrika Berkaki Panjang, Mirip Cheetah!

Salah satu hewan kesukaan banyak orang dan menjadi peliharaan adalah kucing. Satwa ini dianggap jinak hingga banyak yang memiliki dan merawatnya di rumah. Begitu banyak variasi dan keunikan, hingga banyak yang gemas dibuatnya. Namun, bagaimana dengan kucing yang hidup di alam liar? Tentunya mereka punya karakteristik tersendiri dan menyita perhatian untuk lebih mengenalnya.
Seperti halnya kucing liar yang ada di Afrika atau Felis lybica. Spesies kucing ini disebut seperti cheetah yang berukuran kecil, dengan tampilan seperti kucing rumahan. Lalu, bagaimana ciri khas yang membedakannya? Serta hal unik mengenai kucing liar ini. Simak ulasan faktanya sebagai berikut.
1. Memiliki ukuran seperti kucing rumahan
Ukuran tubuh dari Felis lybica disebut seperti ukuran kucing rumahan yang besar. Warna bulunya lebih kalem dan tidak mencolok terlihat menyatu dengan lingkungan di sekitarnya. Berat tubuhnya sekitar 3 hingga 8 kg dengan panjang sekitar 40 hingga 80 cm.
Dilansir dalam Animalia, warna bulunya abu-abu pasir muda dan kadang terlihat rona kemerahan atau kuning pucat. Bagian leher dan perut terlihat berwarna keputihan. Pada telinga terdapat jumbai kecil dengan warna kemerahan sampai abu-abu dengan pinna yang dikelilingi bulu panjang kuning muda.
Pada sekitar wajah terdapat garis-garis warna gelap. Pada pipi terdapat dua garis horizontal dari sudut luar mata hingga rahang. Dari sudut dalam mata terdapat satu garis lebih kecil hingga rhinarium. Serta empat sampai enam garis hitam melintasi tenggorokan. Pada kaki depan dan belakang memiliki dua garis melingkar seperti cincin. Begitu juga dengan ekornya yang memiliki dua hingga tiga cincin diujungnya yang berwarna gelap. Di sepanjang punggung juga membentang garis gelap yang mana sisinya lebih terang. Pada ujung bulunya berwarna hitam sehingga memberikan kesan tampilan bintik-bintik. Warna kakinya cokelat tua hingga hitam.
Selain itu, disebutkan dalam website Big Cats Wild Cats, kucing liar Afrika merupakan nenek moyang dari kucing domestik (Felis cactus). Domestikasi tersebut sekitar 10.000 tahun yang lalu, saat Mesir kuno menjinakkan The Near Eastern African Wildcat untuk melindungi lumbung mereka dari tikus. Dan nama ilmiahnya diusulkan pada tahun 1780.
2. Memiliki kaki yang lebih panjang dari kucing domestik
Spesies kucing ini disebut mirip dengan cheetah, karena ukuran kakinya lebih panjang dari kucing domestik. Hal ini, membuatnya memiliki postur yang lebih tinggi saat mereka berdiri. Selain itu, postur tubuhnya terlihat kecil dan ringan serta ekornya yang panjang, tipis dan runcing.
Dilansir dalam Wildcat Conservation, mereka memiliki karakteristik pose, saat mereka duduk tegak, kakinya bagian depan yang panjang akan mengangkat tubuhnya ke posisi vertikal. Yang mana, pose tersebut jarang pada kucing domestik. Ketika mereka berjalan pun, kaki yang panjang dengan tulang belikatnya yang tinggi memberikan karakter yang khas. Gerakan tersebut lebih mirip cheetah daripada seekor kucing liar.
3. Aktif di malam hari

Felis lybica tergolong hewan karnivora dan makanan tuanya seperti burung, tikus, reptil hingga serangga. Mereka aktif di malam hari saat berburu mangsa tersebut atau disebut krepuskular. Penglihatan malam adalah baik untuk mereka bernavigasi untuk patroli di wilayahnya dan berburu dalam cahaya redup. Namun, dilain kesempatan mereka juga pemburu oportunistik (berburu di siang hari).
Dilansir dalam Animal Information, spesies kucing yang lincah dalam bergerak mendapatkan mangsa dan memiliki cakar tajam untuk melumpuhkan mangsa. Makanan mereka bervariasi selain hewan pengerat, dalam kesempatan lain juga memangsa anak rusa antelop, anak kambing bahkan juga memakan bangkai.
Felis lybica juga jarang minum, meskipun tinggal di wilayah yang terbilang panas. Mereka merupakan hewan soliter. Bahkan mereka memiliki cara sendiri dalam menandai wilayahnya. Yaitu dengan meninggalkan bekas urin dan menggaruk pohon. Meninggalkan bekas urin akan meninggalkan aroma yang berfungsi untuk peringatan bagi spesies kucing lain. Batas wilayah tersebut dibuat mereka untuk mempertahankan sumber makanan dan calon pasangan. Tidak ada waktu spesifik untuk mereka istirahat atau tidur. Mereka melakukannya sesuai kebutuhan.
4. Distribusinya yang luas

Termasuk hewan dengan persebaran yang luas, yaitu seperti sebutannya sebagian besar ada di benua Afrika dan Asia. Dijelaskan dalam Animalia, mereka ditemukan di seluruh Afrika, pinggiran Semenanjung Arab, Timur Tengah hingga arah timur sampai Laut Kaspia. Tepatnya mereka menghuni pegunungan dengan perbukitan maupun bebatuan. Selain itu, juga ada di padang rumput tropis maupun subtropis, semak belukar, gurun, semi gurun, sabana, stepa, hutan, hutan campuran sampai perkebunan.
5. Hibridisasi adalah ancaman utama
Meskipun kucing ini hidup liar, bukan berati tidak ada ancaman baginya. Namun, populasinya tidak begitu memprihatinkan. Dilansir dalam website Wildcat Conservation, salah satu ancaman utamanya adalah hibridisasi. Perkawinan silang ini sudah berlangsung dalam waktu yang lama dan spesies kucing liar Afrika yang ada saat ini mungkin bukan spesies murni secara genetik. Adapun spesies murni mungkin bisa ditemukan jauh dari pemukiman manusia. Bukti hibridisasi ini telah ditemukan di Afrika bagian utara dan selatan.
Terjadinya hibridisasi juga dipengaruhi habitat kucing liar seperti di lahan pertanian atau budidaya yang dekat dengan manusia. Yang mana, disana tersedia banyak mangsa seperti hewan pengerat. Selain itu, adanya persaingan dengan kucing domestik terkait habitat dan mendapatkan makanan. Penularan penyakit dari kucing domestik juga bisa menjadi ancaman bagi Felis lybica. Mereka juga banyak ditangkap sebagai tindakan pengendalian predator, karena mereka juga memangsa hewan peliharaan seperti unggas dan kambing.
6. Memiliki suara lengkingan yang keras
Cara berkomunikasi dari setiap hewan mungkin terlihat unik dan berbeda. Kucing jantan menggunakan suara yang melengking dan keras, terutama saat musim kawin tiba. Dilansir dalam Animal Information, selain bersuara, kucing jantan juga lebih aktif dan melakukan pertunjukan untuk memikat betina. Jika betina tertarik dengan pertunjukan tersebut maka perkawinan akan terjadi.
Jantan akan menggigit leher belakang betina selama beberapa menit. Setelah perkawinan selesai, jantan akan bersama betina pilihannya dalam waktu singkat sebelum akhirnya berpisah. Betina akan mengandung anaknya selama 56 hingga 63 hari. Selama proses kehamilan, betina akan mencari sarang untuk melahirkan dan meletakkan anak-anaknya. Sarang tersebut seperti di celah bebatuan, vegetasi lebat maupun liang sarang yang ditinggalkan. Dalam sekali proses kehamilan akan melahirkan satu sampai lima bayi kucing.
Bayi kucing yang baru lahir menggantungkan hidup mereka pada induknya hingga usia sekitar tiga minggu. Dan induk akan memberikan nutrisi dengan menyusuinya. Setelah bertambah usia, anak kucing akan makan seperti mamalia kecil, reptil hingga burung. Pada usia 2 sampai 3 bulan, anak kucing akan belajar menjelajahi lingkungan dan mengembangkan ketrampilan berburu. Mereka akan semakin dewasa dan lebih mandiri, hingga usia 6 sampai 9 bulan, anak kucing akan matang seksual.
7. Bukan hewan berbahaya bagi manusia
Disebut kucing liar karena habitatnya yang berada di alam bebas. Namun, bukan berati mereka hewan yang berbahaya atau buas layaknya macan, singa ataupun cheetah. Spesies kucing ini tidak seaktif itu dalam berburu mangsa. Bahkan, mereka disebut hewan pemalu. Karena hanya aktif di malam hari. Hal tersebut juga ditunjukkan dengan hidup mereka yang suka menyendiri daripada berkelompok.
Namun, sayangnya Felis lybica dianggap hewan yang merugikan karena seringnya memangsa hewan peliharaan atau ternak. Sehingga, membuatnya terancam diburu dan dibunuh. Perlu adanya perlindungan, khususnya di wilayah jelajah di Afrika. Untuk menjaga keberagaman serta keberlangsungan ekosistem. Semoga bermanfaat!