Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Fakta Menarik Simon Bolivar, Tokoh Pembebas Amerika Selatan

Simon Bolivar
patung Simon Bolivar (pixabay.com/jdcqcc)
Intinya sih...
  • Simon Bolivar berasal dari keluarga kaya raya, namun memiliki hati nurani untuk memperjuangkan kebebasan rakyat Amerika Selatan.
  • Bolivar mengalami kehilangan orang terdekat sejak usia muda dan terinspirasi oleh Revolusi Prancis dalam perjuangannya.
  • Ia dijuluki El Libertador karena berhasil membebaskan banyak negara Amerika Selatan, meskipun akhir hidupnya tragis.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Simon Bolivar bukan sekadar nama di buku sejarah. Ia adalah salah satu tokoh revolusi paling berpengaruh di Amerika Selatan. Ia dijuluki sebagai El Libertador atau Sang Pembebas. 

Kepemimpinannya berhasil memerdekakan banyak negara dari penjajahan Spanyol. Selama hidupnya, ia mencatat berbagai macam fakta menarik. Inilah tujuh fakta menarik tentang sosok yang menginspirasi gerakan kebebasan di Amerika Selatan.

1. Lahir dari keluarga kaya raya

Simon Bolivar
ilustrasi emas dan harta karun (pixabay.com/alfapp)

Simon Bolivar bukan berasal dari keluarga miskin yang tertindas. Namun, ia berasal dari keluarga Criollo (orang Spanyol kelahiran Amerika Selatan) kaya yang memiliki perkebunan luas dengan ribuan budak. Meski tumbuh dalam kemewahan, Bolivar justru memiliki hati nurani saat melihat masyarakat yang tertindas. Hal itulah yang menggerakan hatinya untuk menjadi pemimpin perjuangan rakyat untuk kebebasan.

2. Ditinggal orang terdekat sejak masih muda

Simon Bolivar
ilustrasi keluarga (pixabay.com/geralt)

Simon Bolivar memiliki kisah sedih dalam kehidupan pribadinya. Ia sudah ditinggalkan oleh kedua orang tuanya sejak usia 10 tahun. Sembilan tahun berselang, ia pun memutuskan menikah dengan Maria Teresa Rodriguez del Toro. Akan tetapi, sang istri meninggal karena demam kuning, tak lama setelah menikah. Setelah istrinya meninggal, Bolivar tak pernah menikah lagi.

3. Perjuangan yang terinsiprasi oleh Revolusi Prancis

bendera Prancis (pixabay.com/jackmac34)
bendera Prancis (pixabay.com/jackmac34)

Saat masih muda, Simon Bolivar melanjutkan pendidikannya di Eropa. Di sana ia banyak terpapar ide-ide pencerahan, termasuk gagasan tentang kebebasan dan hak asasi manusia. Ia pun menjadi salah satu saksi dari penobatan Napoleon Bonaparte pada 1805, setelah serangkaian peristiwa di Revolusi Prancis. Momen itu sangat mempengaruhi pandangannya tentang kepemimpinan, revolusi, dan legitimasi kekuasaan. Itulah yang menjadi awal dari niatnya untuk membebaskan Amerika Selatan dari penjajahan.

4. Memiliki julukan El Libertador

Simon Bolivar
ilustrasi bendera Bolivia (pixabay.com/jorono)

Simon Bolivar dijuluki sebagai El Libertador atau Sang Pembebas. Julukan ini diberikan karena peran besarnya dalam membebaskan banyak negara Amerika Selatan dari penjajahan Spanyol. Ia memimpin perjuangan kemerdekaan di Venezuela, Kolombia, Ekuador, Peru, dan Bolivia.

5. Pernah mendirikan negara yang hanya berusia 22 tahun

Simon Bolivar
monumen Simon Bolivar (pixabay.com/ugo_leonardo)

Setelah berhasil membebaskan sejumlah wilayah dari penjajahan, Simon Bolivar mendirikan sebuah negara yang dinamai Gran Colombia pada 1819. Sayangnya, negara tersebut hanya bertahan selama 22 tahun akibat adanya konflik internal. Saat ini, wilayah Gran Colombia sudah terpecah menjadi Kolombia, Ekuador, Venezuela, Panama, Peru bagian utara (sebagian), Guyana bagian barat (sebagian), dan Brasil bagian barat laut (sebagian).

6. Figur penting dalam identitas negara-negara Amerika Latin

Simon Bolivar
patung Simon Bolivar (pixabay.com/jdcqcc)

Meski gagal menyatukan Amerika Latin dalam sebuah negara, Simon Bolivar tetap dianggap sebagai legenda. Ia adalah simbol kemerdekaan dan perjuangan melawan kolonialisme. Banyak kota, jalan, dan universitas dinamai seperti namanya, untuk menghormati jasa Bolivar. Selain itu, nama negara Bolivia dan mata uang Venezuela (bolivar) terinspirasi dari namanya.

7. Akhir hidup yang tragis

Simon Bolivar
ilustrasi meninggal dunia (pixabay.com/Foundry)

Meski dielu-elukan sebagai pahlawan, akhir hidup Simon Bolivar dapat dikatakan tragis. Ia meninggal karena penyakit tuberkulosis pada usia 47 tahun pada 1830. Ia meninggal dalam kemiskinan, pengasingan, dan jauh dari kekuasaan di Santa Marta, Kolombia. Sebelum ia meninggal, Bolivar merasa jika ia telah ditinggalkan oleh rakyat yang pernah ia perjuangkan.

Hingga saat ini, gagasan-gagasan yang pernah dikeluarkan Simon Bolivar masih sering dipakai oleh berbagai gerakan politik. Salah satunya Hugo Chavez (mantan Presiden Venezuela) yang menyebut jika Bolivar adalah inspirasinya. Hal itulah yang menjadi salah satu bukti jika ia adalah sosok yang dikagumi sebagai pahlawan dan legenda.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us