Fosil sering ditemukan sebagai bukti tentang kehidupan pada zaman purba. Berbagai spesies diteliti untuk mengetahui makhluk-makhluk apa saja yang pernah menghuni bumi ini.
Di antara fosil yang membatu itu juga terdapat hal-hal unik dan aneh. Ada fosil makhluk purba yang membatu dalam keadaan tertentu. Seperti apa penjelasannya? Dilansir dari berbagai sumber, yuk, simak rincian berikut.
Ternyata bukan manusia saja yang mempunyai insting keibuan, tapi juga dinosaurus. Fosil seekor dinosaurus berusia 80 juta tahun ini ditemukan di Gurun Gobi saat sedang mengeram telurnya.
Terdapat kira-kira 15 telur yang sedang dierami oleh Oviraptor tersebut. Diduga, dinosaurus ini sedang terkena badai pasir saat sedang bersama dengan telur-telurnya. Temuan ini memperkuat kepercayaan bahwa dinosaurus dan burung memiliki kesamaan.
Fosil dinosaurus jarang kali ditemukan dalam keadaan utuh. Biasanya untuk membuktikan keberadaan dinosaurus hanya ditemukan tulang, gigi hingga bulu mereka. Namun, fosil yang satu ini bisa ditemukan dalam keadaan utuh yang memberikan gambaran mengenai bentuk mereka.
Fosil itu adalah nodosaurus yang telah berusia sekitar 100 juta tahun dan berukuran panjang hampir mencapai 5,5 meter. Dinosaurus yang ditemukan di sebuah tambang di Alberta, Kanada ini mempunyai bentuk seperti umumnya badak pada zaman sekarang.
Mereka berukuran besar dengan berat sekitar 1,360 kg. Hebivora yang satu ini dipercaya mengalami kondisi tertentu setelah mati sehingga tubuhnya menjadi tetap utuh.
Fosil yang satu ini terbilang cukup unik karena terdapat adegan di mana dua dinosaurus, yaitu velociraptor dan protoceratops sedang bertarung. Fosil mereka ditemukan di Gurun Gobi, Mongolia pada tahun 1971. Diperkirakan bahwa usianya sekitar 74 juta tahun.
Dalam pertarungan untuk saling membunuh ini tentunya tidak ada pemenang, keduanya berakhir menjadi fosil. Velociraptor adalah dinosaurus karnivora, sedangkan protoceratops berjenis herbivora.
Kemungkinan, pertarungan ini disebabkan oleh velociraptor yang mencoba untuk memangsa protoceratops yang kemudian berusaha melawan balik demi melindungi diri.
Fosil yang satu ini menggambarkan tentang adegan yang tidak biasa. Pterosaurus, reptil terbang yang masih sejenis dengan dinosaurus dan buaya sedang mencari mangsa seekor ikan tiba-tiba ditarik ke dalam air oleh Aspidorhynchus, yaitu jenis ikan dengan genus yang telah punah.
Sesi saling memangsa pun menjadi berantakan. Aspidorhynchus mencoba untuk menelan si reptil purba walau ukurannya terlalu besar. Dia juga tidak bisa memuntahkannya karena si pterosaurus dengan ikan yang masih berada di mulutnya, telah terjebak di tenggorokan Aspidorhynchus.
Dengan keadaan yang rumit itu, mereka akhirnya tenggelam dan ditemukan 155 juta tahun kemudian. Fosil ketiganya ditemukan di Solnhofen, Jerman saat penelitian yang dilakukan pada 2009.
Telur dinosaurus dan anakan yang baru lahir yang tidak dijaga oleh indukannya kerap kali menjadi sasaran binatang jenis lain yang lebih kecil. Seperti contohnya pada adegan ini, anakan neuropoda yang baru menetas sedang diincar oleh seekor ular berjenis Sanajeh indicus.
Ular yang berukuran panjang 3,5 meter itu hendak memangsa anakan sauropoda, dinosaurus herbivora berleher panjang yang baru berukuran sekitar 0,5 meter. Saat itu, sauropoda yang baru menetas itu pun belum sepenuhnya keluar dari cangkang telur.
Ular itu belum sempat memangsa si sauropoda ketika keduanya tiba-tiba terkubur oleh lumpur bersama telur-telur lain. Fosil mereka yang telah berusia 67 juta tahun akhirnya ditemukan pada 1984 di Gujarat, India.
Sepasang fosil yang ditemukan telah berusia 75 juta tahun di Gurun Gobi, Mongolia ini agaknya pantas disebut dengan "Romeo dan Juliet". Dari penelitian, disimpulkan bahwa dari kedua dinosaurus yang berjenis oviraptor ini, bahwa si jantan baru saja merayu oviraptor betina.
Sayangnya, nasib mereka berakhir tragis seperti kisah Romeo dan Juliet yang ditulis oleh William Shakespeare. Diperkiran, mereka terbunuh karena tertimpa oleh bukit pasir.
Para ilmuwan dapat membedakan jenis kelamin dua oviraptor ini karena mereka yang berjenis kelamin jantan mempunyai ekor yang lebih panjang. Walau mempunyai bulu, oviraptor tidak bisa terbang. Oviraptor jantan mungkin menggunakan bulunya untuk merayu oviraptor betina seperti yang dilakukan burung merak pada zaman sekarang.
Fosil yang satu ini adalah saat di mana laba-laba sedang berusaha untuk memangsa tawon. Sayangnya, belum sempat laba-laba itu memangsa tangkapannya, mereka telah tertimpa resin pohon atau yang seringkali disebut ambar.
Diperkirakan fosil kedua makhluk ini telah berusia 100 juta tahun. Fosil mereka ditemukan di Myanmar dan kemungkinan menjadi satu-satunya bukti fosil di mana laba-laba sedang menyantap mangsanya. Tawon yang menjadi santapan ini merupakan jenis tertentu yang suka memakan telur laba-laba. Jadi sudah ada kemungkinan besar jika akan terjebak dalam situasi seperti itu.
Itu tadi fosil-fosil dari zaman dinosaurus yang seperti membeku pada waktu. Wah, unik ya!