8 Fakta Seputar Hiu Zebra, Sering Dikira Hiu Macan Tutul

Hiu zebra (Stegostoma Tigrinum) adalah spesies hiu karpet dan satu-satunya anggota keluarga Stegostomatidae. Hiu zebra dapat ditemukan di seluruh kawasan Indo-Pasifik, mulai dari lepas pantai Afrika, Jepang, Hingga Australia. Ikan ini juga terdapat di perairan Indonesia. Hiu zebra menyukai perairan tropis yang dangkal dengan habitat terumbu karang terutama yang memiliki celah sempit dan saluran terumbu.
Hiu zebra tergolong ke dalam hewan karnivora. Ikan ini suka memakan ikan kecil, bulu babi, dan kepiting. Selain itu, Hiu zebra juga memakan krustasea yang ada di sekitar terumbu karang dan mollusca bercangkang seperti siput. Hiu zebra berburu mangsanya di malam hari karena merupakan hewan nokturnal.
Penasaran seputar hiu zebra? Buat tahu lebih lanjut seputar hiu zebra, simak artikel di bawah ini, ya!
1. Punya sebutan lain

Hiu zebra bisa disebut sebagai hiu tokek atau hiu macan tutul. Hal ini disebabkan karena corak yang ada pada ikan ini mirip seperti tokek dan macan tutul. Ketika dilahirkan, tubuh hiu zebra ditutupi oleh pola garis-garis. Namun, ketika sudah dewasa garis-garis tersebut akan hilang dan digantikan dengan pola bintik-bintik.
2. Bisa hidup lebih dari 28 tahun di akuarium

Hiu zebra dapat hidup lebih lama di akuarium. Ikan ini dikatakan dapat hidup 25 - 30 tahun di dalam akuarium. Hal ini didukung oleh perawatan ikan yang baik serta fasilitas yang memadai. Ketika di akuarium hiu zebra terhindar dari salah satu penyebab kematian, yakni kerusakan habitat dan perburuan manusia.
3. Suka menyendiri

Hiu zebra tergolong ke dalam hewan solitar alias suka menyendiri. Ikan ini tidak bergerak secara berkelompok. Hiu zebra sering kali menyendiri di antara terumbu karang yang sempit. Ikan ini biasanya ditemukan di pasir dekat terumbu karang dan bebatuan dengan kedalaman 203 kaki (62 meter). Meski begitu, selama bulan-bulan musim panas sering kali hiu zebra juga berkumpul dalam kelompok besar dengan kawanannya, lho.
4. Berkembang biak dengan cara bertelur

Dari sekian banyak hiu yang melahirkan, hiu zebra adalah salah satu jenis hiu yang berkembang biak dengan cara bertelur. Dilansir Monterebayaquarium, selama reproduksi, hiu zebra jantan mentransfer sperma ke betina menggunakan clapper, atau modifikasi sirip perut, dan hiu zebra betina dapat bertelur hingga empat telur sekaligus. Selubung telurnya dilapisi serat halus yang menjaganya tetap menempel di dasar laut selama sekitar enam setengah bulan saat berkembang.
Hiu zebra juga termasuk ke dalam gologan hewan partenogenesis yang berarti hewan ini dapat bereproduksi tanpa perlu dibuahi terlebih dahulu. Hal ini pernah terjadi kepada Leonie, seekor hiu zebra betina di Australia, dan Zabedee, seekor hiu betina yang tinggal di akuarium restoran di resor termewah Dubai. Keduanya tidak didekati pejantan selama bertahun-tapi, tapi tetap bertelur dan berhasil menetas.
5. Tenggelam jika berhenti berenang

Jika berhenti berenang, hiu zebra akan terlihat seperti sedang tenggelam. Hal ini terjadi karena mereka tidak memiliki kantung renang yang berisi gas seperti kebanyakan ikan lainnya. Hati yang kaya akan minyak tidak cukup untuk membantu hiu zebra bertahan mengapung di air.
6. Suka menghadap arus laut

Untuk bernapas, banyak hiu harus berenang untuk memaksa air beroksigen melewati insangnya. Hiu zebra suka menghadap arus laut agar air dapat terpompa ke insang untuk membantunya bernapas. Hiu zebra juga memiliki kemampuan untuk memompa air melalui insangnya baik lewat mulutnya yang terbuka atau spirakel besar yang dimilikinya di belakang mata.
7. Jinak terhadap manusia

Hiu zebra tidak berbahaya bagi manusia karena tergolong jinak. Banyak hiu zebra di lokasi penyelaman yang sudah terbiasa dengan kehadiran manusia, membiarkan dirinya disentuh dan mengambil makanan dari tangan para penyelam. Namun, jangan sampai kamu menganggu hewan ini sehingga membuatnya kesal, misalnya dengan menarik-narik ekor hiu zebra. Bisa saja kamu nanti malah digigit hiu zebra. Jadi, tetap hati-hati, ya.
8. Banyak diburu manusia

Saat ini, populasi hiu zebra masuk ke dalam kategori terancam. Perburuan hiu zebra semakin sering dilakukan. Hiu zebra banyak diburu untuk diambil daging, hati, sirip, dan jeroannya. Dagingnya dapat dijual segar ataupun dikeringkan dengan garam di pasar terlebih dahulu. Hatinya diproses untuk dijadikan vitamin dan siripnya dipotong untuk digunakan dalam pembuatan sup sirip hiu. Sedangkan jeroannya digunakan sebagai bahan pembuatan tepung ikan.
Perlindungan kepada hiu zebra harus terus diupayakan supaya hiu zebra tidak punah. Membuat undang-undang khusus untuk menjaga dan melindungi hiu zebra dari perburuan seperti yang dilakukan pemerintah Amerika Serikat adalah salah satu pilihan yang tepat. Dan jangan sampai kita juga ikut merusak habitat laut mereka. Semoga hiu zebra tetap ada, ya, kedepannya. Ngomong-ngomong, apakah kamu pernah melihat hiu zebra?