Alasan Mengapa Kucing Tidur Lebih dari 12 Jam Sehari

- Kucing adalah hewan krepuskular yang aktif pada waktu fajar dan senja, sehingga memerlukan tidur panjang untuk mengisi kembali energi yang hilang.
- Pola tidur kucing terdiri dari tidur ringan dan lelap, memungkinkan mereka tetap siaga. Tidur membantu pemulihan energi dan metabolisme tubuh.
- Faktor usia dan kondisi kesehatan memengaruhi pola tidur kucing. Tidur panjang merupakan perilaku alami yang dipengaruhi oleh insting, pola aktivitas, dan kondisi fisik.
Kucing dikenal sebagai hewan yang gemar sekali tidur dalam waktu yang relatif lama, bahkan durasi tidurnya bisa mencapai 12 hingga 16 jam perhari. Perilaku ini seringkali membuat pemiliknya bertanya-tanya apakah memang kucing mereka normal atau justru sedang mengalami masalah kesehatan lainnya.
Ternyata kebiasaan tidur panjang yang dilakukan kucing bukanlah hal yang aneh, melainkan bagian dari mekanisme alami pada tubuh mereka. Berikut ini merupakan beberapa alasan ilmiah yang turut menjelaskan mengapa kucing bisa menghabiskan sebagian besar waktunya untuk beristirahat.
1. Kucing termasuk hewan krepuskular

Kucing merupakan hewan krepuskulas yang artinya mereka paling aktif pada waktu fajar dan senja. Aktivitas ini memerlukan banyak energi, sehingga kucing perlu waktu tidur yang cukup lama untuk bisa mengisi kembali tenaganya yang hilang.
Pada saat manusia aktif di siang hari, justru kucing akan cenderung menghabiskan waktunya untuk beristirahat agar bisa menghemat lebih banyak energi. Inilah yang menjadi alasan mengapa kucing terlihat tidur hampir sepanjang hari dan baru saja aktif di waktu-waktu tertentu.
2. Pola tidur kucing berbeda dengan manusia

Tidur kucing terdiri dari dua fase, yaitu tidur ringan dan tidur lelap, dengan mayoritas waktu yang dihabiskan dalam fase tidur ringan. Hal ini membuat mereka jadi sering terbangun sebentar, lalu kembali tidur untuk tetap menjaga kewaspadaan diri yang dimilikinya.
Berbeda dengan manusia yang memiliki tidur panjang dalam satu siklus, justru kucing membagi waktu tidurnya menjadi beberapa sesi yang berbeda. Pola ini memungkinkan mereka untuk tetap bersikap siaga terhadap segala ancaman, meski dalam posisi yang sedang beristirahat.
3. Tidur membantu pemulihan energi dan metabolismenya

Kucing merupakan predator alami yang memerlukan energi besar untuk bisa berburu, meski kucing rumahan sudah tidak perlu lagi berburu mangsa di alam bebas. Tubuh mereka tetap mempertahankan insting tersebut dengan cara tidur panjang sebagai cara untuk memulihkan energinya seperti semula.
Tidur memiliki peran penting untuk menjaga metabolisme dan kesehatan tubuh kucing agar selalu fit dalam berbagai kondisi. Dengan tidur yang cukup, maka sistem kekebalan tubuh pun akan tetap optimal dan organ vital dapat bekerja dengan baik tanpa masalah.
4. Faktor usia dan kondisi kesehatan

Anak kucing dan kucing tua cenderung tidur lebih lama jika dibandingkan dengan kucing dewasa yang sehat. Anak kucing memerlukan tidur panjang untuk bisa mendukung pertumbuhan, sementara kucing tua justru memerlukannya untuk bisa pemulihan tubuh dengan baik.
Bukan hanya faktor usia, namun kondisi kesehatan juga sangat memengaruhi pola tidur yang dimilikinya. Jika kucing tidur jauh lebih lama dari biasanya, maka bisa jadi ada masalah medis yang perlu segera diperiksa ke dokter hewan.
Tidur panjang pada kucing merupakan perilaku alami yang dipengaruhi oleh insting, pola aktivitas, hingga kondisi fisik mereka. Dengan memahami beberapa alasan ilmiah di balik kebiasaan tersebut, maka pemilik kucing akan lebih tenang dan tidak perlu khawatir selama pola tidurnya masih dalam batas yang wajar. Jadi, biarkan kucing mau beristirahat karena tidur merupakan bagian penting untuk menunjang kesehatannya!