5 Ancaman Terbesar Gajah Sumatra, Salah Satunya Aktivitas Manusia

- Kerusakan habitat menjadi ancaman terbesar bagi gajah Sumatra, dengan deforestasi dan fragmentasi habitat yang mengancam tempat mencari makanan dan reproduksi.
- Perburuan liar terhadap gajah Sumatra semakin merajalela, dengan permintaan gading dan anak gajah ilegal yang sulit dicegah.
- Aktivitas manusia seperti berkebun dan pembukaan lahan tanpa henti juga mengancam populasi gajah Sumatra, ditambah perubahan iklim yang membuat sumber air berkurang.
Elephas maximus sumatranus atau gajah sumatra merupakan subspesies gajah asia yang terancam punah. Tercatat, ia masuk ke kategori critically endangered atau sangat terancam. Populasi hewan ini sangat sempit dan ia hanya bisa ditemukan di Pulau Sumatra, Indonesia. Karena hal tersebut, kita harus menjaga, melindungi, dan melestarikan gajah sumatra.
Terdapat beberapa hal yang terus mengancam eksistensi gajah sumatra, seperti kerusakan habitat, perburuan liar, dan aktivitas manusia. Ditambah perubahan iklim yang ekstrem, gajah sumatra hampir tak bisa bertahan di masa modern. Lebih lanjut, mari kita ulik beberapa ancaman terbesar gajah sumatra agar kamu makin peduli dengan hewan tersebut.
1. Kerusakan habitat

Dilansir International Elephant Project, kerusakan habitat merupakan salah satu ancaman terbesar gajah. Dalam hal ini, hutan yang menjadi habitat utama hewan tersebut terus dirusak. Pohon yang ditebang, deforestasi, hingga fragmentasi habitat sangat mengancam eksistensi gajah sumatra dan spesies gajah lain. Akibat kerusakan habitat, gajah sumatra kehilangan tempat mencari makanan, tak bisa bereproduksi dengan aman, dan akhirnya memaksanya untuk mencari rumah baru. Sayangnya, pencarian rumah baru tak semudah itu dan justru membawa gajah sumatra menuju ancaman yang lain.
2. Perburuan liar

Dilansir WWF, gajah sumatra memiliki tanduk yang lebih kecil dari gajah lain. Namun, hal tersebut tidak menghentikan perburuan liar terhadapnya. Justru, perburuan liar terhadap gajah sumatar kian merajalela. Biasanya, gajah sumatra diburu untuk diambil gadingnya. Nantinya, gading tersebut akan diambil ivorynya. Tak hanya gadingnya, anakan gajah juga kerap diburu dan dijual sebagai peliharaan eksotis secara ilegal. Sebenarnya, berbagai upaya pencegahan perburuan liar sudah dilakukan. Sayangnya, permintaan gading dan anak gajah di pasar gelap kian meningkat sehingga perburuan liar sulit dicegah.
3. Aktivitas manusia

Semakin ke sini, aktivitas manusia terus mengancam populasi gajah sumatra. Tercatat, sekitar 80–90 persen gajah sumatra hidup di sekitar wilayah manusia. Kelihatannya memang tak buruk, tetapi hal tersebut bisa memicu konflik dengan manusia. Contohnya, gajah yang masuk ke area pemukiman bisa dibunuh oleh manusia. Tak cuma itu, aktivitas manusia seperti berkebun juga berisiko menggusur populasi gajah.
Tak hanya itu, laman Mongabay juga menerangkan bahwa pagar listrik yang dipasang manusia di perbatasan kebun sangat berbahaya bagi gajah sumatra. Sebab, pagar tersebut bisa menyentrum dan akhirnya membunuh gajah. Kemudian, jika manusia terus masuk ke hutan untuk berkebun maka gajah juga bisa terancam. Alhasi, gajah akan mengalami stres dan akhirnya meregang nyawa.
4. Pembukaan lahan

Saat ini, pembukaan lahan menjadi ancaman yang sangat besar bagi gajah sumatra. Secara spesifik, pembukaan lahan dimaksudkan untuk beberapa hal, seperti pembuatan kebun sawit hingga pembangunan pemukiman. Dilansir IPB University, mulai Januari 2024 hingga Oktober 2025 gajah sumatra sudah kehilangan 1.400 hektar habitatnya akibat pembukaan lahan tanpa henti.
Parahnya lagi, pembukaan lahan yang terus terjadi merupakan aktivitas ilegal tanpa dasar hukum yang jelas. Jadi, hal tersebut tak hanya mengancam populasi gajah sumatra, tetapi juga merugikan negara. Tercatat, beberapa daerah yang mengalami pembukaan lahan secara terus menerus adalah Kabupaten Bengkulu, Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
5. Perubahan iklim

Selain ancaman yang bersumber dari manusia, alam itu sendiri juga berperan dalam merosotnya populasi gajah sumatra. Dilansir IFAW, perubahan iklim merupakan salah satu ancaman yang cukup besar. Sebab, perubahan iklim bisa membuat sumber air berkurang, suhu naik secara drastis, dan makanan makin menipis. Alhasil, gajah kekurangan air bersih, gizi semakin memburuk, dan hewan tersebut akan mengalami dehidrasi. Tentunya, perpaduan semua hal tersebut bisa membunuh gajah sumatra dan membuat populasinya merosot.
Ternyata, ancaman terbesar gajah sumatra datang dari berbagai hal. Sebenarnya, semua ancaman tersebut tak bisa dimusnahkan sepenuhnya. Namun, kita bisa mengurangi atau mencegah ancaman-ancaman tersebut. Dalam hal ini, kerja sama berbagai pihak harus benar-benar kuat. Tak cuma pemerintah, masyarakat lokal juga harus mendukung upaya pelestarian gajah sumatra.


















