Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa yang Terjadi Jika Bumi Tidak Punya Lempeng Tektonik?

ilustrasi bumi (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi bumi (pexels.com/Pixabay)
Intinya sih...
  • Tanpa lempeng tektonik, Bumi kehilangan pegunungan yang menjulang tinggi dan menjadi lebih datar seiring waktu.
  • Bumi kehilangan gunung berapi aktif yang membentuk tanah subur, serta siklus karbon alami akan terhenti.
  • Pergerakan lempeng tektonik penting untuk kelangsungan hidup di Bumi, termasuk pembentukan benua baru dan menjaga keseimbangan ekosistem.

Salah satu komponen Bumi yang paling kerap menjadi perhatian ilmuwan adalah lempeng bumi atau lempeng tektonik. Lempeng tektonik sendiri merupakan lapisan kerak bumi terluar berupa batu yang terus bergerak. Biasanya, lkita mendengar tentang empeng tektonik ini erat kaitannya dengan bencana seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi. 

Namun, di balik dampak dari pergerakan yang ditimbulkan, lempeng tektonik sebenarnya memainkan peran yang sangat besar dalam menjaga keseimbangan Bumi. Lalu, apa yang akan terjadi jika Bumi tidak memiliki lempeng tektonik sama sekali? Yuk, simak beberapa konsekuensi mengejutkan berikut ini!

1. Tidak ada pegunungan yang menjulang

ilustrasi pegunungan (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi pegunungan (pexels.com/Pixabay)

Tanpa adanya aktivitas lempeng tektonik, satu hal yang paling mencolok adalah tidak ada sama sekali pegunungan yang menjulang tinggi. Bumi akan jauh lebih statis dan tidak dinamis seperti yang kita rasakan saat ini. Dilansir WorldAtlas, lebih jauh lagi ketiadaan lempeng tektonik mempercepat proses alami pelapukan, hingga membuat Bumi menjadi lebih datar seiring waktu.

2. Bumi kehilangan gunung berapi aktif

ilustrasi gunung berapi (pexels.com/Jeffry S.S.)
ilustrasi gunung berapi (pexels.com/Jeffry S.S.)

Gunung berapi aktif juga terbentuk dari aktivitas batas lempeng. Tanpa adanya pergerakan ini, tidak akan ada lava yang keluar ke permukaan. Letusan gunung berapi pastinya suatu bencana alam yang berbahaya dan memakan korban jiwa, tetapi akibat positif dari letusan ini juga ikut berperan dalam membentuk tanah subur. 

Selain itu, muntahan yang dikeluarkan letusan gunung api juga sangat bermanfaat dalam kelangsungan ekosistem dan kehidupan makhluk hidup. Batuan dari perut bumi yang dikeluarkan bermanfaat untuk konstruksi rumah maupun industri pertambangan. Tanah yang subur dapat menciptakan ekosistem hayati yang penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem.

3. Siklus karbon alami akan terhenti

ilustrasi iklim permukaan bumi (pexels.com/Lywin)
ilustrasi iklim permukaan bumi (pexels.com/Lywin)

Pengaruh iklim panas dan dingin di permukaan Bumi juga dipengaruhi oleh kecepatan gerak lempeng tektonik. Dilansir EarthByte, sebuah studi mengungkapkan bagaimana siklus karbon akibat aktivitas lempeng tektonik membantu menjaga iklim “Goldilocks” di Bumi, yaitu iklim yang tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. 

Tanpa aktivitas lempeng tektonik, siklus karbon jangka panjang akan terganggu. Oleh karena itu, aktivitas lempeng tektonik sangat penting dalam menjaga kestabilan iklim bumi. 

4. Permukaan Bumi jadi lebih tua dan tidak dinamis

ilustrasi lempeng tektonik (pexels.com/R Ewing)
ilustrasi lempeng tektonik (pexels.com/R Ewing)

Lempeng tektonik bukan hanya tentang fenomena geologi, tetapi juga kunci bagi kelangsungan hidup di Bumi. Pergerakan kerak bumi memastikan adanya daur ulang nutrien, terbentuknya daratan baru, serta terciptanya lingkungan yang dinamis.

Dilansir JSTOR Daily, tanpa adanya gempa bumi, gunung berapi, tanpa potongan teka teki kerak bumi yang terus bergerak, hancur, dan terbentuk kembali, mungkin planet ini tidak akan pernah ada. Artinya, kehidupan butuh pergerakan, harus berpindah tempat, dan bereaksi satu sama lain. 

5. Lebih sedikit gempa bumi, tapi bukan kabar baik

ilustrasi gempa bumi (pexels.com/Sanaj Prasad Suwal)
ilustrasi gempa bumi (pexels.com/Sanaj Prasad Suwal)

Jika tidak ada lempeng tektonik, maka aktivitas gempa bumi sangat sedikit bahkan tidak ada sama sekali. Bumi akan dalam keadaan statis dan diam. Hal ini juga akan mengganggu sistem alam termasuk tekanan dan pergerakan air tanah.

6. Tidak ada pembentukan benua baru

ilustrasi benua (pexels.com/Aaditya Arora)
ilustrasi benua (pexels.com/Aaditya Arora)

Lempeng yang terus bergerak mengakibatkan perubahan pada permukaan bumi secara terus menerus baik dalam skala kecil maupun besar. Skala kecil seperti pembentukan danau, maupun skala besar seperti pembentukan benua. 

Benua terbentuk karena adanya pergerakan lempeng. Tanpa adanya mekanisme ini, tidak akan ada benua seperti yang kita rasakan sekarang.

7. Kemungkinan kehidupan seperti sekarang tidak akan ada

ilustrasi kehidupan Bumi sekarang (pexels.com/Nacho Juárez)
ilustrasi kehidupan Bumi sekarang (pexels.com/Nacho Juárez)

Aktivitas tektonik juga berperan dalam menjaga keseimbangan kehidupan di bumi. Beberapa ilmuwan percaya bahwa aktivitas tektonik membantu menciptakan kondisi stabil dan kaya mineral yang mendukung dinamika kehidupan di bumi. 

Proses-proses ini juga berkontribusi membantu terbentuknya ekosistem yang kompleks dan beragam seperti yang kita kenal saat ini. Ini juga menjadi faktor kunci dalam evolusi dan keberlanjutan kehidupan kompleks di Bumi.

Lempeng tektonik bukan hanya penyebab bencana, tapi juga penopang kehidupan jangka panjang di Bumi. Tanpa proses ini, planet kita bisa menjadi tempat yang sangat berbeda, lebih statis, kurang dinamis, dan bahkan mungkin tidak layak huni. Jadi, meskipun sering menimbulkan gejolak, pergerakan lempeng tektonik adalah bagian yang tak terpisahkan dari sistem alam yang menjaga keseimbangan Bumi. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ernia Karina
EditorErnia Karina
Follow Us