Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Menarik Lempeng Tektonik, Bisa Sebabkan Gempa Bumi!

ilustrasi pantai (unsplash.com/Kishor)

Keberadaan Bumi tentu saja tidak terlepas dengan berbagai macam lempeng-lempeng yang tersebar ke berbagai wilayahnya. Sebetulnya lempeng tektonik ini merupakan bagian yang tak bisa terpisahkan dari Bumi, namun bisa pula menyebabkan ancaman serius sewaktu-waktu tanpa bisa diprediksi sebelumnya.

Lempeng tektonik menjadi penyebab utama dari terjadinya gempa Bumi di berbagai wilayah. Oleh sebab itu, simaklah deretan fakta berikut ini seputar lempeng tektonik agar semakin memahaminya dari dekat.

1. Pembentukan lempeng tektonik dimulai sejak 4 miliar tahun lalu

ilustrasi tanah (unsplash.com/@claybanks)

Keberadaan lempeng tektonik memang tidak terbentuk secara tiba-tiba, sebab ada hal yang menyebabkannya. Lempeng tektonik ini jugalah yang kemudian membentuk benua hingga topografi dari Bumi dengan berbagai macam hal yang ada di dalamnya, mulai dari gunung, parit,  lautan, lembah, dan lain sebagainya.

Dilansir Nature Journal, pembentukan lempeng tektonik ini sudah dimulai sekitar 4 miliar tahun yang lalu, yaitu dengan bagian kerak Bumi yang lebih dingin tertarik ke bagian bawah. Dampak dari hal ini ternyata bisa merusak dan melemahkan bagian kerak yang ada di sekitarnya. Proses tersebut terjadi berulang kali hingga kemudian membentuk adanya batas-batas lempeng tertentu.

2. Ada 7 lempeng tektonik utama di Bumi

ilustrasi Samudra Pasifik (unsplash.com/@brrknees)

Jika dilihat secara detail memang sebetulnya ada banyak sekali lempeng-lempeng yang tersebar di seluruh wilayah dunia. Namun, tentu saja setiap lempeng memiliki luas dan panjang yang cenderung berbeda-beda, termasuk dengan lempeng tektonik utama yang ada di Bumi.

Dilansir California Earthquake Authority, ada tujuh lempeng utama yang ada di Bumi, yaitu lempeng Afrika, Antartika, Eurasia, Indo-Australia, Amerika Utara, Pasifik, dan Amerika Selatan. Kepulauan Hawaii sebetulnya terbentuk dari Lempeng Pasifik yang merupakan lempeng terbesar di dunia dengan luas mencapai lebih dari 39 juta mil persegi.

3. Lempeng tektonik bergerak karena suhu panas di dalam Bumi

ilustrasi tanah (unsplash.com/@emeritte82)

Lempeng tektonik yang ada di Bumi tidak hanya diam saja, sebab sewaktu-waktu bisa bergerak dan arahnya mungkin saja tak bisa diprediksi. Hal inilah yang sebetulnya cukup berisiko karena pergerakan lempeng tektonik ini akan menyebabkan gempa Bumi di beberapa wilayah sekitar.

Dilansir NOAA, panas dari proses radioaktif yang terdapat di dalam Bumi ternyata menjadi penyebab dari pergerakan lempeng-lempeng tektonik. Bahkan pergerakan tersebut akan bisa semakin mendekat atau pun menjauhi satu sama lain.

4. Pergerakan lempeng tektonik memengaruhi aktivitas vulkanik

ilustrasi gunung berapi (unsplash.com/@asast)

Indonesia menjadi negara yang termasuk ke dalam ring of fire karena banyaknya jumlah gunung berapi yang ada. Hal ini sebetulnya merupakan sesuatu yang menarik karena keberadaannya ditentukan oleh pergerakan lempeng tektonik yang ada di dalam Bumi.

Dilansir AMNH, sebagian besar gunung berapi di dunia ternyata ditemukan di sekitar tepi lempeng tektonik, baik itu di darat atau pun di lautan. Inilah yang memungkinkan gunung berapi bisa terdapat di daratan atau pun di dalam laut, sebab keberadaan lempeng tektonik yang sangat aktif.

5. Pergerakan lempeng tektonik bisa menyebabkan bencana

ilustrasi gempa (unsplash.com/@jensaber)

Lempeng tektonik memang menjadi bagian penting untuk membentuk berbagai hal dari Bumi. Namun, keberadaan dan pergerakan dari lempeng tektonik ini sebetulnya cukup mengancam, apalagi bagi orang-orang yang tinggal di sekitar wilayah lempeng tersebut.

Dilansir AMNH, pergerakan lempeng tektonik bisa menyebabkan banyak sekali bencana, seperti misalnya Gempa Bumi hingga erupsi dari gunung berapi. Gempa Bumi bisa sangat dahsyat apabila memang pergerakan lempengnya pun besar, sehingga bukan tak mungkin akan memicu potensi tsunami.

Lempeng tektonik memang menjadi sesuatu yang tak bisa dipisahkan dari Bumi. Namun, lempeng tektonik juga bisa menjadi ancaman serius bagi orang-orang yang tinggal di sekitarnya. Harus waspada dengan berbagai risiko gempa yang mungkin terjadi!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mayang Ulfah Narimanda
Tania Stephanie
Mayang Ulfah Narimanda
EditorMayang Ulfah Narimanda
Follow Us