Bukan Hewan, Ini 5 Tumbuhan yang Bisa Memangsa Serangga

- Venus Flytrap (Dionaea muscipula) memiliki daun berbentuk rahang dengan gigi-gigi kecil, menutup dalam hitungan kurang dari satu detik ketika serangga menyentuhnya.
- Pitcher Plant (Nepenthes & Sarracenia) memiliki daun berbentuk cawan yang dilapisi cairan lengket untuk menjebak serangga, bahkan bisa memerangkap hewan kecil lainnya.
- Sundew (Drosera) terlihat cantik karena ditutupi bulu-bulu halus dengan ujung tetesan lengket yang memerangkap serangga, dan cara pelukan mematikan ini menjadi ciri khas sundew.
Kalau dengar kata pemangsa, pasti yang terbayang adalah hewan buas. Tapi ternyata, di dunia tumbuhan juga ada makhluk hijau yang doyan menangkap serangga! Mereka disebut tumbuhan karnivora, dan punya cara unik untuk berburu.
Berbeda dari tanaman biasa yang hanya mengandalkan fotosintesis, tumbuhan karnivora hidup di tanah yang miskin nutrisi. Jadi, mereka mencari suplemen tambahan dari serangga untuk memenuhi kebutuhan nitrogen dan fosfor. Nah, inilah 5 tumbuhan pemangsa serangga yang paling terkenal dan unik!
1. Venus Flytrap (Dionaea muscipula)

Venus flytrap adalah salah satu tumbuhan karnivora yang populer. Daunnya berbentuk seperti rahang dengan gigi-gigi kecil di tepinya. Ketika serangga menyentuh rambut sensorik di dalamnya dua kali, daun akan menutup dalam hitungan kurang dari satu detik.
Setelah perangkat tertutup rapat, venus flytrap akan mengeluarkan cairan enzim untuk mencerna mangsa. Dilansir Orami Magazine, ciri khas tumbuhan ini adalah perangkap yang dimiliki akan mati setelah menangkap tiga atau empat serangga.
2. Pitcher Plant (Nepenthes & Sarracenia)

Pitcher plant atau kantong semar dikenal dengan daunnya yang berbentuk seperti cawan atau kantong. Bagian dalamnya dilapisi cairan lengket yang berfungsi untuk menjebak serangga. Begitu serangga terpeleset ke dalam, mereka sulit keluar dan akhirnya dicerna oleh cairan enzim di dalam kantong.
Uniknya, beberapa spesies kantong semar bahkan bisa memerangkap hewan kecil lainnya seperti katak atau kadal. Habitatnya banyak ditemukan di daerah rawa atau tanah gambut yang miskin unsur hara.
3. Sundew (Drosera)

Sundew terlihat cantik karena daunnya ditutupi bulu-bulu halus dengan ujung tetesan lengket yang berkilau seperti embun. Namun, tetesan itu sebenarnya adalah lendir lengket yang memerangkap serangga.
Saat serangga terjebak, daun sundew akan perlahan melingkar untuk menahan mangsanya agar tidak lepas. Cara pelukan mematikan ini menjadi ciri khas sundew dalam dunia tumbuhan karnivora.
4. Bladderwort (Utricularia)

Berbeda dengan yang lain, bladderwort hidup di air. Ia memiliki kantong kecil berbentuk gelembung yang bekerja seperti penyedot vakum. Begitu mangsa mendekat, perangkap akan terbuka dan menyedotnya dalam milidetik.
Dilansir kompas.com, bladderwort telah dikenal sebagai tanaman pemangsa dengan gerakan tercepat di dunia tumbuhan karena taktiknya yang unik untuk menjebak. Bladderwort menjebak mangsanya di dalam kandung kemih, lalu menghisapnya. Ketika mangsa sudah hinggap, maka kandung kemih tersebut akan mengembang, menyedot air, hingga kemudian memakannya.
5. Butterwort (Pinguicula)

Butterwort memiliki daun yang halus dan terlihat berkilau, seolah dilapisi embun. Namun, permukaan itu sebenarnya dilapisi cairan lengket yang dapat menjerat serangga kecil. Setelah mangsa terjebak, daun akan mengeluarkan enzim untuk mencerna serangga tersebut.
Karena bentuknya cantik dan berwarna hijau segar, butterwort sering digunakan sebagai tanaman hias, sekaligus pengendali alami serangga kecil di rumah kaca.
Tumbuhan karnivora membuktikan bahwa dunia tumbuhan tidak selalu pasif. Mereka beradaptasi dengan habitat miskin nutrisi melalui cara yang kreatif, yaitu berburu serangga. Meski terdengar menyeramkan, tumbuhan-tumbuhan ini justru membantu mengendalikan populasi serangga kecil di alam.