Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Unik Rafflesia, Bunga Terbesar di Dunia yang Berbau Menyengat

Bunga Rafflesia arnoldii (harvardmagazine.com/Jeremy Holden)

  1. Pada tahun 1818, Rafflesia arnoldii ditemukan oleh Dr. Joseph Arnold dan Sir Thomas Stamford Raffles saat melakukan ekspedisi di hutan tropis Sumatra. Nama Rafflesia arnoldii berasal dari gabungan nama pemimpin ekspedisi, Thomas Stamford Raffles, dan penemu bunga, Dr. Joseph Arnold.

Rafflesia arnoldii, yang sering disebut sebagai padma raksasa di Indonesia, merupakan bunga terbesar di dunia. Tanaman ini hanya dapat ditemukan secara alami di Malaysia, Thailand, Indonesia, dan Filipina. Berikut beberapa fakta unik lainnya tentang Rafflesia.

1. Tumbuh tanpa daun, akar, atau batang

Bunga Rafflesia arnoldii (oneearth.org)

Rafflesia arnoldii tumbuh tanpa struktur tumbuhan pada umumnya. Tanpa adanya daun, akar, atau batang, Rafflesia menunjukkan keunikan yang sangat berbeda dari kebanyakan tanaman. Keberadaannya juga sulit dideteksi karena tidak memiliki bagian yang terlihat, kecuali tunas yang muncul sebelum bunga mekar.

Rafflesia mekar dengan bunga berukuran besar yang memiliki lima kelopak tebal, kasar, berwarna merah dengan bintik putih. Setelah mekar, bunga-bunga ini segera berubah menjadi warna hitam dan mengalami pelapukan, lalu membusuk setelah sekitar satu minggu.

2. Tubuh menempel dan menjadi parasit pada inangnya

Bunga Rafflesia arnoldii (unsplash.com/Colin + Meg)

Rafflesia termasuk parasit pada tumbuhan dalam genus Vitaceae atau Tetrastigma dan dianggap sebagai holoparasite. Karena itu, Rafflesia tidak dapat bertahan hidup secara mandiri. Tanpa adanya daun, Rafflesia tidak dapat melakukan fotosintesis.

Sebagai gantinya, Rafflesia hidup sebagai parasit, melekat dan menarik nutrisi dari tumbuhan inangnya. Hal ini menyebabkan Rafflesia bergantung pada tumbuhan inang untuk memperoleh sumber makanan yang dibutuhkannya.

3. Berbau busuk untuk menarik serangga

Bunga Rafflesia arnoldii (oneearth.org)

Rafflesia dikenal karena memiliki aroma yang sangat unik dan kuat, menyerupai bau bangkai. Fungsinya adalah untuk menarik serangga, khususnya lalat, yang bertindak sebagai polinator bagi bunga ini. Aroma yang kurang menyenangkan ini berhasil menarik perhatian serangga dan mendukung proses penyerbukan bunga. 

4. Serbuk sari pada Rafflesia berbentuk cairan

Bunga Rafflesia arnoldii (pexels.com/T Ken)

Secara umum, serbuk sari pada tanaman berbentuk bubuk, namun Rafflesia memiliki memiliki ciri khas yang unik. Bunga langka ini menghasilkan serbuk sari dalam bentuk cairan kental. Dilansir Harvard Magazine, Davis, seorang peneliti genetika Rafflesia, menjelaskan bahwa serbuk sari pada Rafflesia dihasilkan dalam jumlah besar dalam bentuk cairan kental yang menyerupai lendir dan kemudian mengering di punggung lalat.

Dilansir dari situs yang sama, Davis menyatakan penyerbukan dan pembuahan yang berhasil pada Rafflesia jarang terjadi karena bunga ini mekar dengan frekuensi yang rendah, tetapi ketika itu terjadi, bunga betina menghasilkan buah yang menyerupai kue kotoran, berisi ratusan ribu biji kecil.

5. Rafflesia menjadi salah satu bunga nasional Indonesia

Bunga Rafflesia arnoldii (unsplash.com/Colin + Meg)

Rafflesia arnoldii, atau Padma raksasa, diakui sebagai salah satu bunga nasional Indonesia. Keunikan bunga ini membuatnya dipilih sebagai salah satu dari tiga bunga nasional Indonesia bersama-sama dengan melati putih (Puspa bangsa) dan anggrek bulan (Puspa pesona). Keberadaannya mencerminkan keanekaragaman hayati Indonesia dan menjadi salah satu daya tarik khusus di dunia botani.


Namun, sangat disayangkan bahwa saat ini Rafflesia arnoldii dan anggota genus Rafflesia lainnya termasuk dalam kategori langka dan terancam punah. Selain karena jarangnya keberhasilan proses pembuahan dan penyerbukan, faktor utamanya adalah hilangnya habitat yang mendukung kehidupan mereka, terutama akibat deforestasi yang signifikan. 

Semoga bunga nasional Indonesia yang unik ini tetap dapat bertahan dan tidak mengalami kepunahan, ya. Oleh karena itu, kita perlu menjaga alam, tidak merusak, dan tidak menggunduli hutan. Dengan demikian, kita dapat terus menikmati keunikan dan keindahannya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mayang Ulfah Narimanda
Merry Wulan
Mayang Ulfah Narimanda
EditorMayang Ulfah Narimanda
Follow Us