Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Burung Kolibri Bisa Terbang di Ruang yang Sempit, Begini Caranya! 

burung kolibri (pexels.com/Lynn Nash)

Burung kolibri adalah salah satu burung tercepat di dunia. Mereka harus menerobos ruang kecil pada tanaman untuk mendapatkan nektar yang dibutuhkan untuk menjaga energinya. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka kehilangan kemampuan melipat sayap dekat tubuh di pergelangan tangan dan siku seperti burung lainnya.

Lalu bagaimana burung kolibri bisa melewati ruang yang begitu sempit? Sebuah studi baru, yang diterbitkan dalam Journal of Experimental Biology , mengungkapkan bahwa burung kolibri menggunakan dua strategi unik untuk terbang melalui celah yang sempit. Bagaimana penjelasannya? Yuk simak dengan baik!

1. Para peneliti melakukan percobaan pada burung kolibri Anna (Calypte anna)

burung kolibri mencari nektar (pexels.com/Janice Carriger)

Sebuah tim dari Universitas California merancang arena penerbangan dua sisi. Burung kolibri yang ditangkap di alam liar harus masuk melalui lubang yang lebih kecil dari lebar sayapnya untuk mencapai tempat makan yang berisi nektar.

Burung kolibri terbang melalui celah 6,8 inci pada partisi yang memisahkan kedua sisi. Seiring berjalannya pelatihan, tim mengganti celah tersebut dengan serangkaian lubang oval dan lingkaran yang lebih kecil  dengan tinggi, lebar, dan diameter berkisar antara  4,7 inci hingga hanya 2,3 inci.

Pergerakan burung direkam menggunakan kamera berkecepatan tinggi , untuk mengetahui bagaimana mereka melewati berbagai celah. Kemudian mereka menganalisis melalui program komputer untuk menghitung paruh dan posisi sayap setiap burung saat mereka mendekati dan melewati setiap lubang.

2. Terbang menyamping dan menembak dengan paruh agar bisa melewati lubang yang kecil

dua burung kolibri (pexels.com/Harrison Haines)

Pada strategi pertama, burung kolibri mendekati bukaan berbentuk lingkaran dan biasanya melayang di depannya untuk menilai ukurannya. Mereka kemudian melewatinya secara menyamping, mengulurkan satu sayap ke depan dan menyapu sayap kedua ke belakang, mirip dengan bentuk salib. Sayap mereka masih mengepak untuk terbang melewati pintu lalu berputar ke depan untuk melanjutkan perjalanan. 

Untuk strategi kedua, burung menyapukan sayapnya ke belakang, menempelkannya ke tubuh. Mereka kemudian dengan cepat menembak melalui paruh yang terbuka terlebih dahulu seperti peluru, sebelum menyapukan sayapnya ke depan. Mereka kembali mengepakkan sayapnya setelah mereka berhasil melewati lingkaran dengan aman. Semua burung kolibri dalam penelitian ini umumnya menerapkan teknik ini saat mereka semakin berani dan akrab dengan arena.

3. Kemampuan terbang burung kolibri masih menjadi misteri

burung kolibri bertengger di ranting (pexels.com/Skyler Ewing)

Robert Dudley, ahli fisiologi di UC Berkeley terkejut saat melihat eksperimen tersebut. Dia berasumsi burung kolibri hanya akan menggunakan gaya balistik, mengepakkan sayap ke tubuh mereka, seperti yang dilakukan banyak burung penyanyi. Tetapi, memperlambatnya dan kemudian bergerak ke samping dan tidak menurunkan ketinggian adalah perilaku baru yang belum pernah terlihat sebelumnya.

Tidak jelas apakah burung kolibri mempelajari teknik navigasi udara atau apakah mereka membawa kumpulan strategi bawaan. Namun, dengan penerbangan menyamping dan beralih ke teknik seperti peluru, yang mungkin menunjukkan bahwa taktik yang sama juga digunakan di alam liar.

Belum diketahui secara pasti mengapa burung kolibri menggunakan taktik tersebut. Ada kemungkinan bahwa penerbangan menyamping menawarkan fleksibilitas untuk membalikkan arah di sekitar rintangan yang mungkin menyembunyikan predator seperti kucing. Ditambah kecepatannya saat terbang, burung yang satu ini ternyata mempunyai banyak keunikan dan kemampuan yang tak terduga. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us