Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Burung yang Menitipkan Telurnya di Sarang Burung Lain

ilustrasi sarang burung (pixabay.com/Manfred Richter)
ilustrasi sarang burung (pixabay.com/Manfred Richter)
Intinya sih...
  • Indigobird menitipkan telur pada finch Dunia Lama, bahkan meniru suara induk angkatnya untuk diterima secara penuh oleh induk asuh.
  • Beberapa spesies bebek di Amerika Utara juga melakukan parasitisme, seperti redhead duck yang sering meletakkan telur di sarang sesama jenis atau kerabat dekat.
  • Burung honeyguide bersifat parasit bagi burung lain dengan meletakkan telurnya di sarang burung lain dan membunuh anak inang untuk tumbuh tanpa pesaing.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kebanyakan burung dikenal sebagai orangtua teladan di dunia hewan. Mereka rela mengerami telur dengan sabar, mencari makan, bahkan mempertaruhkan nyawa demi melindungi anak-anaknya. Namun, ternyata, ada sebagian burung yang memilih jalan berbeda. Mereka dikenal sebagai brood parasites atau burung parasit penetasan. Tak mau repot-repot membuat sarang dan merawat anak sendiri, burung ini malah menitipkan telur mereka ke sarang spesies lain. Sang pemilik sarang pun tanpa sadar menjadi orangtua asuh yang membesarkan anak burung asing.

Taktik ini bisa beragam, mulai dari sekadar menyamar dengan meletakkan telur yang mirip, sampai aksi ekstrem seperti mendorong keluar telur asli dari sarang. Meskipun terkesan kejam, strategi ini adalah bentuk kecerdikan alam demi bertahan hidup. Nah, berikut adalah beberapa contoh burung yang memilih menitipkan anaknya di sarang spesies lain.

1. Indigobird

Indigobird merupakan burung asal Afrika yang termasuk keluarga Viduidae. Sekilas, burung ini mirip finch dengan bulu berwarna hitam atau indigo. Bedanya, burung jantan punya ekor panjang menjuntai, sedangkan indigobird jantan tidak.

Burung ini biasanya menitipkan telurnya pada finch Dunia Lama, terutama fire finch. Yang membuat takjub, setelah menetas, anak indigobird bisa meniru suara induk angkatnya. Bahkan, mereka juga menyalin pola meminta makan agar terlihat seperti anak asli. Dengan begitu, mereka diterima secara penuh oleh induk asuh. Strategi ini membuat peluang hidup mereka meningkat drastis sekaligus melestarikan siklus parasitisme unik ini.

2. Bebek Amerika Utara

Beberapa spesies bebek di Amerika Utara juga melakukan parasitisme, meski tidak selalu demikian. Mereka bisa menitipkan telur ke sesama jenis atau kerabat dekat. Perilaku ini lebih sering muncul di koloni besar, karena sarang yang berdekatan membuat aksi “numpang” lebih mudah tak terdeteksi.

Contohnya redhead duck (Aythya americana), yang sering meletakkan telur di sarang sesama redhead, bahkan juga di sarang canvasback. Tidak jarang, induk canvasback mengerami telur redhead bersama telurnya sendiri. Namun, beberapa canvasback juga sudah belajar menolak telur asing.

Selain redhead, bebek lain seperti mallard, northern pintail, hingga wood duck juga pernah tercatat melakukan hal serupa. Meski berisiko bikin sarang penuh sesak atau ditinggalkan, strategi ini tetap menguntungkan karena betina bisa menyebar telur di banyak sarang sekaligus tanpa repot mengasuh.

3. Weaver

Sociable weaver (commons.m.wikimedia.org/Bernard Dupont)
ilustrasi sociable weaver (commons.m.wikimedia.org/Bernard Dupont)

Burung weaver terkenal dengan sarangnya yang rumit dan indah. Namun, beberapa spesies ternyata juga suka menitipkan telur. Misalnya red-billed buffalo weaver dan village weaver.

Mereka kerap melakukan parasitisme pada sesama spesies, terutama di koloni yang padat. Dengan banyaknya betina yang menaruh telur di satu sarang komunal, peran induk jadi sulit dibedakan. Struktur sarang mereka yang berlapis-lapis justru membuat telur asing lebih mudah lolos dari deteksi.

Walau begitu, kebanyakan weaver tetap dikenal sebagai induk yang rajin dan kompak dalam mengasuh anak. Jadi bisa dibilang, parasitisme pada mereka sebenarnya bukanlah kebiasaan utama, melainkan hanya sesekali dilakukan.

4. Common cuckoo

Bicara soal burung parasit, nama cuckoo pasti langsung muncul. Burung ini tersebar di Eropa dan Asia, dan sudah jadi ikon “penipu ulung.” Betina cuckoo pintar sekali mencari waktu saat pemilik sarang pergi, lalu menitipkan satu butir telur yang warnanya sangat mirip dengan telur inang.

Begitu menetas, anak cuckoo tumbuh cepat dan biasanya langsung mendorong telur atau anak asli keluar dari sarang. Dengan begitu, ia mendapat semua perhatian dan makanan dari induk asuh. Hubungan cuckoo dan burung inang pun seperti lomba tanpa akhir: induk asuh berusaha semakin jeli mengenali telur asing, sementara cuckoo makin ahli menyamarkan telurnya.

5. Black-headed duck

Black-headed duck adalah burung asal Amerika Selatan yang punya gaya parasit yang cukup sopan. Mereka menitipkan telur di sarang burung lain seperti pochard, coot, bahkan burung pemangsa tertentu. Namun berbeda dengan cuckoo, anak black-headed duck tidak membunuh atau menyingkirkan anak inang.

Kenapa begitu? Karena anak bebek ini sudah bisa mandiri segera setelah menetas. Mereka hanya butuh inang untuk mengerami telur sampai menetas. Setelah keluar dari cangkang, anak black-headed duck langsung pergi mencari hidupnya sendiri.

6. Brown-headed cowbird

Brown-headed cowbird (commons.m.wikimedia.org/Ant.tab)
ilustrasi brown-headed cowbird (commons.m.wikimedia.org/Ant.tab)

Brown-headed cowbird terkenal ganas dalam dunia parasitisme. Betina cowbird bisa menyebarkan puluhan telur di lebih dari 200 spesies inang berbeda. Anaknya biasanya menetas lebih cepat dan tumbuh lebih cepat sehingga membuat anak asli kelaparan dan mati.

Yang lebih mengejutkan, jika inang berani menolak atau menghancurkan telur cowbird, induk cowbird bisa membalas dendam dengan merusak sarang inang. Fenomena ini disebut ilmuwan sebagai “mafia tactics,” karena mirip gaya balas dendam mafia sungguhan.

7. Honeyguide

Burung honeyguide terkenal karena bisa memandu manusia menuju sarang lebah untuk kemudian ikut menikmati lilin dan larva lebah. Namun, di balik itu, honeyguide bersifat parasit bagi burung lain.

Betina honeyguide akan meletakkan telurnya di sarang burung lain seperti warbler, swallow, hingga starling. Tak jarang mereka membunuh telur inang terlebih dahulu sebelum menitipkan telurnya. Karena telurnya sudah setengah dierami sebelum diletakkan, anak honeyguide menetas lebih dulu, lalu menggunakan paruh berkait tajam untuk membunuh anak inang. Dengan begitu, ia tumbuh tanpa pesaing.

Kisah burung-burung ini menunjukkan betapa alam penuh strategi licik sekaligus cerdas demi bertahan hidup. Parasitisme penetasan mungkin tampak kejam, tapi itu adalah salah satu cara evolusi bekerja: menemukan jalan lain untuk melestarikan kehidupan, meski dengan memanfaatkan pengorbanan spesies lain.

Referensi

A-Z Animals. Diakses pada September 2025. Birds That Lay Eggs in Other Birds’ Nests
Planet of Birds. Diakses pada September 2025. Brood Parasitic Birds and Victims
The Times of India. Diakses pada September 2025. 5 Birds That Lay Eggs in Other Birds' Nests

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Kota dengan Sejarah Berdarah yang Masih Menyisakan Misteri

08 Sep 2025, 11:49 WIBScience