9 Fakta Cekakak Jawa, si Burung Pengicau yang Pemalu

Indonesia memang terkenal akan kekayaan alamnya yang beragam, termasuk satwa-satwanya yang unik. Bahkan, Indonesia menempati peringkat pertama dunia dalam hal keanekaragaman spesies endemi. Terdapat lebih dari 300 spesies burung endemi yang tersebar di Indonesia, salah satunya adalah cekakak Jawa.
Cekakak jawa, juga dikenal dengan nama Javan Kingfisher atau Blue-bellied Kingfisher (Halcyon cyanoventris). Cekakak jawa adalah jenis burung pengicau berukuran sedang yang hanya ditemukan di pulau Jawa dan Bali. Burung ini terkenal karena fisiknya yang menarik dan suaranya yang merdu. Mau tahu fakta lainnya seputar cekakak jawa? Yuk, langsung simak sembilan fakta cekakak jawa berikut ini.
1. Dilansir Animalia, cekakak jawa berukuran sekitar 25–27 cm dengan ciri paruh merah besar yang khas, iris coklat tua dan kaki merah tua

2. Mereka termasuk dalam burung yang tidak bermigrasi dan biasanya dijumpai di area terbuka seperti hutan bakau, persawahan dan padang rumput

3. Burung ini termasuk hewan yang soliter dan teritorial. Mereka cenderung lebih aktif bergerak di sekitar sarangnya saja

4. Selain itu, cekakak jawa adalah hewan yang pemalu, lho. Mereka sensitif dengan manusia dan langsung menghindar begitu melihatnya

5. Cekakak jawa juga terkenal akan keunikan suara siulannya yang nyaring dan merdu dengan pola "cii-rii-rii" dan "ciirii-cirii"
6. Musim bertelurnya dimulai dari Maret–September dan menghasilkan 3–5 telur. Telurnya ditempatkan di terowongan dalam tanah yang terkena sinar matahari

7. Cekakak jawa sering memangsa serangga dan hewan-hewan kecil. Setelah telurnya menetas, mereka akan memangsa cacing dan belatung untuk anaknya

8. Setelah anakan mereka tumbuh besar, mereka beralih memangsa ikan-ikan kecil, ular, dan serangga besar

9. Menurut IUCN Red List, populasi cekakak jawa saat ini masih terkendali, tapi sempat mengalami penurunan sejak 1970 akibat perburuan

Populasi cekakak jawa sebelumnya dilindungi dalam PP No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa di Indonesia. Namun, di tahun 2018, pemerintah telah menghapus cekakak jawa dari daftar satwa yang dilindungi berdasarkan hasil observasi dari IUCN.
Hal ini awalnya dianggap berisiko karena dapat menyebabkan perburuan kembali terhadap jenis burung pengicau satu ini. Namun, dengan kesadaran untuk melestarikan dan menghentikan perburuan liar, ancaman ini dapat dihentikan. Semoga informasi ini bisa menambah pengetahuanmu, ya!