Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengenal Cynopterus sphinx, Kelelawar Pemakan Buah yang Rakus

ilustrasi penampilan Cynopterus sphinx (commons.wikimedia.org/Shantanu Kuveskar)

Bagi petani buah, keberadaan beberapa jenis kelelawar terkadang memang meresahkan. Pasalnya, mereka bisa memakan buah yang sudah masak di pohon dengan menggerogotinya hingga rusak. Tentu saja ini bisa menurunkan hasil panen, bukan?

Cynopterus sphinx (C. sphinx) adalah salah satu pelaku pemakan buah itu! Ini adalah kelelawar pemakan buah yang dikenal cukup rakus. Bahkan, mereka juga disebut hama tanaman.

Selain itu, kelelawar jenis ini juga dimungkinkan bisa menjadi vektor penyakit serius pada manusia, seperti japanese enchepalitis. Namun, keberadaannya juga penting untuk membantu penyerbukan beberapa jenis tanaman. 

Penasaran lebih banyak tentang Cynopterus sphinx? Simak terus dalam artikel berikut.

 

1. Cynopterus sphinx memiliki moncong yang relatif panjang dengan hidung pendek dan besar

Penampakan fisik Cynopterus sphinx (researchgate.net/Heimo Mikkola)

Secara fisik, kelelawar pemakan buah ini memiliki tubuh bagian atas yang berwarna cokelat hingga abu-abu kecokelatan. Sementara bagian bawahnya, berwarna lebih pucat. C. sphinx  jantan dan betina dapat dibedakan dari warna kerahnya. Jantan memiliki kerah berwarna merah-cokelat, sedangkan betina memiliki kerah berwarna kuning, dilansir National Parks.

Cynopterus sphinx juga memiliki bulu yang sangat halus dan lembut. Telinga dan tulang sayapnya memiliki pinggiran berwarna putih. Saat direntangkan, sayap dewasanya bisa mencapai lebar sekitar 48 cm.  

Selain itu, kelelawar ini juga memiliki moncong yang relatif panjang dengan hidung yang besar dan pendek. Untuk alasan ini, C. sphinx terkadang juga disebut dengan kelelawar buah hidung pendek yang lebih besar (greater short-nosed fruit bat) atau short-nosed Indian fruit bat. Kadang kala, spesies ini disalahartikan dengan spesies Cypnoterus brachyotis, yang juga memiliki hidung pendek, tapi lebih kecil. 

2. Menemukan makanan kesukaan berdasarkan aromanya

ilustrasi C. sphinx makan buah (commons.wikimedia.org/Dr. Raju Kasambe)

Cynopterus sphinx adalah spesies kelelawar dari keluarga Pterododidae (suku codot) yang memiliki kebiasaan makan sangat rakus. Mereka bisa makan lebih banyak dari berat badannya sendiri dalam sekali makan. Tak heran, jika musim berbuah tiba dan tak segera dipanen, buah-buahan sering kali ludes dihabiskannya.

Uniknya, kelelawar pemakan buah ini dapat mengenali makanan kesukaannya hanya dari mencium bau aromanya. Jambu biji matang, pisang, kurma, leci, dan chikus (tanaman buah-buahan India yang populer) adalah beberapa contoh makanan favoritnya. 

 

 

3. Memanfaatkan pohon palem sebagai sarangnya

ilustrasi Cynopterus sphinx membuat sarang (mammalsofindia.org/Abhinav Nair)

Tahukah kamu, kelelawar pemakan buah berhidung pendek ini suka sekali berkumpul dengan teman-temannya. Mereka berkumpul hanya dengan teman sesama jenisnya, yang biasanya terdiri dari 8 sampai 9 individu. Jantan dan betina berkumpul ketika sudah masuk musim kawin. 

Jika kamu ingin menjumpainya, mereka biasanya bersarang di atas pohon palem. Mereka mengunyah daun palem dan menjadikannya sarang. Jika pohon palem tidak tersedia, mereka biasanya menjalin dedaunan dan ranting pohon merambat untuk dibuat sarang.

Cynopterus sphinx biasanya hidup di area budi daya buah-buahan dan hutan tropis. Spesies ini tersebar luas di berbagai negara, termasuk Pakistan, Bangladesh, Bhutan, Kamboja, Cina, India, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Sri Lanka, Thailand, dan Vietnam. 

4. Dapat melahirkan 2 kali dalam setahun

ilustrasi C. sphinx di musim kawin (mammalsofindia.org/Abhijeet Bayani)

Fakta unik lain dari kelelawar pemakan buah ini adalah mereka bisa melahirkan 2 kali dalam satu tahun. Cynoptera sphinx memiliki struktur rahim bertanduk, yaitu terdapat 2 tanduk untuk kiri dan kanan rahim. Tanduk ini bekerja secara bergantian dalam sistem reproduksinya.

Pada kehamilan pertama, biasanya terjadi di tanduk kanan. Ini dimulai pada bulan Oktober hingga Februari atau Maret. Setelah melahirkan, perkawinan segera terjadi kembali. Sementara itu, kelahiran kedua biasanya terjadi pada bulan Juli. Masa kehamilan kelelawar buah ini berlangsung sekitar 3 hingga 5 bulan. 

Kelelawar berhidung pendek ini melahirkan satu anak dalam sekali melahirkan. Bayinya biasanya memiliki berat sekitar 13,5 gr dengan lebar sayap 24 cm. Setelah musim kawin selesai, jantan dan betina akan berpisah dan kembali pada kelompok sesama jenisnya. 

Wah, ternyata banyak fakta menarik tentang kelelawar pemakan buah ini, ya. Meski dianggap hama, tetapi spesies ini juga bermanfaat untuk membantu menyebarkan benih kurma dan penyerbukan bunga-bunga yang mekar di malam hari.

Kira-kira, fakta hewan apa lagi yang ingin kamu ketahui? Komen di bawah, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us