5 Miskonsepsi seputar Cleopatra yang Banyak Dipercaya

Ratu Mesir yang banyak dikagumi

Cleopatra (69 hingga 30 SM) merupakan salah satu perempuan paling terkenal dalam sejarah. Sebagai ratu yang memerintah Mesir selama 22 tahun, ia memiliki kekayaan tak tertandingi di dunia kuno, melahirkan anak dari dua lelaki paling berkuasa di Roma, dan memiliki banyak kisah menarik lain dalam hidupnya.

Selama berabad-abad, Cleopatra diyakini sebagai seorang penggoda yang licik. Ia disebut menggunakan visualnya yang memesona untuk memikat para lelaki yang berkuasa. Namun, penemuan berbagai bukti kemudian membuat para sejarawan meyakini bahwa anggapan itu hanyalah propaganda yang disebarkan oleh musuh-musuhnya.

Selain itu, masih banyak miskonsepsi lainnya tentang Cleopatra yang terlanjur menyebar dan banyak dipercaya. Di sini, kita akan membahas miskonsepsi seputar Cleopatra, seperti dilansir HowStuffWorks dan The Richest.

1. Cleopatra bukan orang Mesir

5 Miskonsepsi seputar Cleopatra yang Banyak DipercayaMesir (unsplash.com/Spencer Davis)

Sebagai seorang ratu yang memerintah Mesir, tak mengherankan jika kemudian banyak yang mengira bahwa Cleopatra adalah orang Mesir asli. Namun, fakta yang sesungguhnya adalah Cleopatra bukan orang Mesir.

Cleopatra adalah keturunan raja dan ratu Yunani Makedonia yang awal mula kedudukannya di Mesir dimulai dengan penaklukan Alexander Agung. Setelah kematian Alexander, jenderalnya, Ptolemy I, diangkat sebagai raja Mesir.

Meskipun Cleopatra tidak berasal dari etnis Mesir, dirinya membuat tawaran eksplisit untuk agama dan budaya Mesir, seperti mengidentifikasi dirinya dengan Dewi Isis. Cleopatra juga menjadi ratu pertama dari Dinasti Ptolemeus yang mau belajar bahasa Mesir.

2. Cleopatra tidak dipuja karena kecantikannya, melainkan karena kecerdasannya

5 Miskonsepsi seputar Cleopatra yang Banyak Dipercayailustrasi buku (pexels.com/Pixabay)

Legenda menggambarkan Cleopatra sebagai ratu yang menyihir orang-orang besar, seperti Julius Caesar dan Marc Antony, dengan pesonanya. Namun, penemuan berbagai bukti menunjukkan bahwa anggapan ini disebarkan oleh musuh untuk merendahkan Cleopatra.

Faktanya, pada masanya, Cleopatra dikagumi karena bakatnya. Ia memiliki kemampuan berbicara yang luar biasa, sangat persuasif, menguasai setidaknya 6 bahasa dan mampu beralih ke bahasa apa pun dengan mudah, serta karakter lain yang menunjukkan bahwa ia adalah seorang yang cerdas. Ia juga menerbitkan dua teks yang populer, satu tentang perawatan tubuh dan yang lainnya tentang berat dan takaran untuk pengobatan dan perdagangan. Jadi, tidak benar bahwa Cleopatra dikenal dan dipuja karena pesonanya.

3. Cleopatra mungkin tidak meninggal karena gigitan ular berbisa

5 Miskonsepsi seputar Cleopatra yang Banyak Dipercayailustrasi ular (unsplash.com/James Wainscoat)

Selama berabad-abad, banyak orang meyakini bahwa setelah kematian Marc Antony, Cleopatra menjadi patah hati dan memutuskan untuk bunuh diri dengan membiarkan dirinya digigit oleh ular berbisa. Namun, banyak peneliti yang mengklaim bahwa cerita ini sebenarnya tidak akurat.

Menimbang bahwa orang Mesir kuno memiliki pengetahuan yang baik tentang racun, sejarawan dan ahli toksikologi Jerman, Christoph Schaefer dan Dietrich Mebs, melakukan sejumlah penelitian dan mengklaim bahwa Cleopatra meninggal dunia karena meracuni dirinya sendiri dengan menggunakan campuran opium, hemlock, dan wolfsbane. Ramuan ini telah diuji mampu menyebabkan kematian tanpa menimbulkan rasa sakit dan cepat.

Baca Juga: 8 Rahasia Kecantikan Ratu Cleopatra Kini Terkuak Sudah, Mau Coba?

4. Cleopatra tidak bunuh diri karena patah hati

5 Miskonsepsi seputar Cleopatra yang Banyak Dipercayailustrasi patah hati (unsplash.com/Kelly Sikkema)

Banyak cerita romantis yang beredar tentang Cleopatra, salah satunya adalah bahwa Cleopatra bunuh diri karena patah hati setelah ditinggal Mark Antony yang dicintainya. Namun, menimbang kepribadian Cleopatra, sejarawan meyakini ada motivasi lain untuk kematiannya. 

Alasan sebenarnya di balik bunuh dirinya Cleopatra lebih mungkin terkait dengan jatuhnya kekuasaan Mesir ke Roma. Setelah jatuhnya Mesir, Cleopatra harus menghadapi kemungkinan bahwa dirinya akan diarak di jalan-jalan Romawi sebagai semacam trofi kemenangan, yang tentunya menjadi penghinaan besar bagi sang penguasa Mesir.

Ditambah dengan fakta bahwa ratu yang mencintai kemewahan ini benar-benar tidak punya apa pun setelah jatuhnya Mesir. Semua kenyataan inilah yang mematahkan tekad Celopatra untuk hidup lebih lama.

5. Hubungan cintanya adalah bagian dari strategi politik

5 Miskonsepsi seputar Cleopatra yang Banyak Dipercayailustrasi laki-laki dan perempuan sedang berpelukan (unsplash.com/Priscilla Du Preez)

Di luar kemungkinan apakah Cleopatra benar-benar mencintai pasangannya, Julius Caesar serta Marc Antony, yang jelas, hubungannya dengan mereka dimulai sebagai bagian dari strategi politik daripada emosi. Apakah hubungan Cleopatra dengan salah satu atau keduanya berkembang menjadi kasih sayang dan gairah masih menjadi perdebatan. 

Para sejarawan juga tidak setuju dengan anggapan bahwa Cleopatra memikat Julius Caesar dan Marc Antony dengan fisik. Kecerdasan dan kemampuan Cleopatra dalam berpolitik menjadi daya tarik yang membuatnya mampu memikat tokoh-tokoh penting.

Beberapa miskonsepsi tentang Cleopatra di atas telanjur banyak dipercaya. Jadi, sudah jelas bahwa Cleopatra banyak dipuji karena kepiawaiannya sebagai seorang ratu Mesir, bukan karena daya tarik fisik atau visualnya.

Baca Juga: Bikin Cerah Bak Cleopatra, Ini 5 Manfaat Susu untuk Kecantikan Kulit!

Eka Ami Photo Verified Writer Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya