11 Fakta Hutan Hujan Tropis, Penopang Oksigen Manusia

Hutan penyedia, penopang, dan pemasok kebutuhan manusia

Hutan memiliki peran penting bagi keberlangsungan berbagai makhluk hidup yang tinggal di bumi. Selain sebagai penyedia oksigen, hutan adalah sumber makanan bagi manusia dan hewan untuk bertahan hidup. Tanpa hutan, manusia akan kesulitan memenuhi segala kebutuhannya. Mulai dari makanan, pakaian, tempat tinggal, hingga kendaraan semua berasal dari hutan.

Salah satu jenis hutan yang menopang keberlangsungan hidup manusia adalah hutan hujan tropis. Kebanyakan terletak di daerah tropis, hutan ini dipenuhi dengan pohon-pohon tinggi dan lebat. Selain manfaatnya bagi manusia, hutan ini juga sedang terancam karena kerusakan. Yuk, ketahui apa saja hal yang menarik dari hutan hujan tropis.

1. Curah hujan tinggi

11 Fakta Hutan Hujan Tropis, Penopang Oksigen ManusiaIlustrasi mengeksplor hutan (unsplash.com/drewfarwell)

Hutan hujan tropis memiliki curah hujan sangat tinggi. NASA memperkirakan sekitar 2.000 hingga 10.000 milimiter pertahun. Hujan bahkan terjadi di musim kemarau sehingga kelembapan udara juga menjadi sangat tinggi. Karena mendapat air hujan hampir sepanjang tahun, maka airnya akan ditampung dan menjadi cadangan air. 

2. Terletak di dekat khatulistiwa

11 Fakta Hutan Hujan Tropis, Penopang Oksigen ManusiaIlustrasi satwa hutan tropis (unsplash.com/slavenata)

Hutan hujan tropis dapat ditemukan di hampir semua benua kecuali Benua Antartika, paling banyak berada di sekitar garis khatulistiwa. Hutan hujan mendapat sinar matahari lebih banyak di daerah Amerika Selatan dan Tengah, Asia Tenggara, sebagian Australia, Afrika Barat dan Afrika Tengah.

Daerah khatulistiwa memperoleh sinar matahari dan hujan sepanjang tahun. Oleh sebab itu, rata-rata musim di negara tropis hanya kemarau dan penghujan. Ini menjaga kelembapan hutan yang berpengaruh pada suhu. Jika kelembapan semakin rendah, maka suhu bumi semakin tinggi dan panas.

3. Struktur hutan berlapis-lapis

11 Fakta Hutan Hujan Tropis, Penopang Oksigen ManusiaIlustrasi pohon (unsplash.com/space_launch_system)

Hutan hujan tropis memilik struktur ekosistem yang berlapis. Setiap lapisan dihuni oleh vegetasi dan hewan tertentu. Sruktur hutan yang berlapis-lapis inilah yang membuat hutan hujan tropis kaya akan keanekaragaman hayati. Struktur yang kompleks ini berguna sebagai penyedia beragam kebutuhan manusia. Menurut laman conserve-energy-future.com, terdapat 4 lapisan hutan hujan yaitu:

  1. Lapisan emergent, adalah bagian terluar dari hutan sekitar 60 meter dari tanah. Lapisan ini paling banyak mendapatkan cahaya matahari. Burung adalah satwa yang paling banyak menghuni lapisan ini.
  2. Lapisan kanopi adalah lapisan hutan yang paling tebal terletak di bawah lapisan emergent. Lapisan ini juga menyimpan beragam vegetasi dan satwa terbanyak. Ini menjadikan sebagian besar kehidupan hutan berlangsung di lapisan ini.
  3. Lapisan bawah terletak antara lapisan kanopi dan lapisan dasar. Lapisan ini hanya menerima sekitar 15% cahaya matahari. Lapisan ini menjadi habitat bagi ular, kadal, dan tanaman herba yang butuh sedikit cahaya matahari.
  4. Lapisan dasar, adalah lapisan yang berada di lantai dasar hutan. Cahaya matahari bahkan tidak bisa menembus ke lapisan ini. Kondisinya yang lembab, lapisan ini menjadi habitat bagi lumut, jamur, dan berbagai jenis pengurai.

4. Penyedia air tawar dan oksigen

11 Fakta Hutan Hujan Tropis, Penopang Oksigen ManusiaIlustrasi air mengalir (pexels.com/diego-madrigal)

Hutan hujan tropis menyediakan sekitar 20% dari total oksigen di seluruh dunia. Selain itu, hutan hujan tropis berfungsi menyerap karbon di udara, dan mengikatnya di dalam hutan. Inilah mengapa hutan sering disebut sebagai paru-paru dunia. 

Selain menyumbang sebagian besar oksigen, hutan hujan tropis juga berperan menyimpan cadangan air. Setiap siklus air hujan, akar pohon akan mengikat air di dalam tanah sehinggga air tidak langsung mengalir ke sungai.

5. Ekosistem tertua di dunia

11 Fakta Hutan Hujan Tropis, Penopang Oksigen ManusiaIlustrasi hutan hujan tropis (pixabay.com/hyparxis)

Hutan hujan tropis adalah ekosistem tertua di dunia yang sudah ada sejak jutaan tahun lalu. Sebagian besar tumbuhan dan hewan bertahan dengan bentuknya hingga sekarang, dan sebagian lagi berevolusi demi beradaptasi dengan kondisi bumi.

Salah satu hutan hujan tertua adalah hutan hujan Daintree yang terletak di Queensland, Australia. Hutan ini berusia sekitar 120 juta tahun dan menjadi ekosistem tertua di dunia. Hutan seluas 2.600 kilometer persegi ini menjadi rumah bagi tumbuhan purba, kuno, dan pertama kali ada di bumi.

6. Membantu memperlambat perubahan iklim

11 Fakta Hutan Hujan Tropis, Penopang Oksigen ManusiaIlustrasi kebakaran hutan (unsplash.com/mattpalmer)

Hutan hujan tropis mengikat sebagian besar karbondioksida dan melepas oksigen ke udara. Ini membuat dampak gas rumah kaca berkurang. Menurut nationalgeographic.com, hutan hujan membantu menyerap radiasi sinar matahari, menjaga siklus air, dan mengatur suhu bumi agar tidak terlalalu panas.

Keberadaan hutan hujan membantu memperlambat perubahan iklim. Saat hutan dialihfungsikan menjadi lahan perkebunan dan pemukiman, maka planet bumi kehilangan sumber penyerap karbon. Dan yang terjadi adalah laju perubahan iklim yang semakin cepat.

7. Terus mengalami kerusakan

11 Fakta Hutan Hujan Tropis, Penopang Oksigen ManusiaIlustrasi kerusakan hutan (unsplash.com/royaannmiller)

Deforestasi menjadi ancaman besar keberlangsungan ekosistem hutan hujan tropis. Mulai dari penebangan pohon, pembukaan lahan tempat tinggal, hingga perkebunan sawit. Deforestasi juga menjadi masalah yang dihadapi negara-negara tropis berkaitan dengan perubahan iklim. 

Konsumsi kebutuhan manusia membuat hutan terus tereskploitasi. Mengingat hutan hujan adalah penyedia utama bahan pangan sampai bangunan. Produksi komoditas yang diekspor tanpa adanya konservasi berkelanjutan juga menambah kerusakan hutan. Itu menambah punahnya hewan dan tumbuhan endemik hutan-hutan tropis.

8. Rumah bagi masyarakat adat dan separuh biodiversitas dunia

11 Fakta Hutan Hujan Tropis, Penopang Oksigen ManusiaIlustrasi masyarakat adat (unsplash.com/fin777)

Selain merupakan ekosistem tertua di dunia, hutan hujan tropis juga merupakan ekosistem hidup dengan mencakup separuh biodiversitas dari total keseluruhan di dunia. Melansir earth.org, hutan hujan menjadi habitat bagi 40.000 spesies tumbuhan, 6.000 jenis satwa, dan 2,5 juta jenis serangga.

Hutan hujan tropis juga menjadi rumah dan tempat tinggal bagi masyarakat adat setempat. Sekitar 45 juta manusia mendiami wilayah ini. Mereka menggantungkan kehidupan sehari-hari dari sumber daya hutan.Sebagian besar suku terisolasi dan belum pernah kontak dengan dunia luar. Masyarakat adat juga menjadi penjaga dan pelindung hutan. Peran mereka sangat penting dalam pelestarian hutan, budaya, dan tradisi yang ada di dalamnya. 

9. Amazon adalah hutan hujan tropis terbesar

11 Fakta Hutan Hujan Tropis, Penopang Oksigen ManusiaIlustrasi satwa Amazon (unsplash.com/u_langner)

Kawasan Amazon adalah hutan hujan terbesar di dunia, wilayah ini meliputi separuh dari Amerika Selatan. Sebagian besar hutan berada di perbatasan Brazil. Hal ini membuat Brazil menjadi negara dengan luas hutan hujan tropis terbesar di dunia.

10% dari total keseluruhan biodiversitas dunia berasal dari Amazon. Termasuk berbagai jenis predator besar dan mematikan seperti piranha dan anakonda. Hutan hujan Amazon berperan penting dalam memperlambat perubahan iklim, karena hutan ini menyerap sebagian besar karbon yang ada di dunia.

Sayangnya, dari tahun ke tahun hutan Amazon terus kehilangan pohon dan lahannya. Deforestasi menjadi penyebab utamanya. Banyak masyarakat, satwa dan flora kehilangan habitat dan tempat tinggal. Amazon juga menjadi konservasi utama dalam pemulihan ekosistem oleh pemerintah Brazil dan PBB. 

10. Bahan produksi obat-obatan

11 Fakta Hutan Hujan Tropis, Penopang Oksigen ManusiaIlustrasi vegetasi hutan (unsplash.com/dave_peters)

Karena kaya akan keanekaragaman hayati, banyak tumbuhan dan tanaman obat ditemukan di hutan hujan tropis. Melansir earth.org, sekitar 60% jenis obat kanker tersedia di hutan hujan. Termasuk, obat malaria, obat jantung, bronkitis, radang dan lain-lain.

Di masa depan hutan hujan punya potensi untuk menjadi penyedia bahan obat-obatan. Hingga saat ini pemanfaatan obat dari tanaman hutan hujan hanya sekitar 5% persen, karena hutan ini belum terjamah dengan maksimal oleh manusia. 

11. Hutan hujan sumatera menjadi situs warisan alam UNESCO

11 Fakta Hutan Hujan Tropis, Penopang Oksigen ManusiaIlustrasi harimau sumatera unsplash.com/campbellcreates)

Indonesia memiliki hutan hujan terbesar ketiga di dunia setelah Brazil dan Kongo. Hutan hujan sumatera menjadi salah satu warisan alam yang dikukuhkan UNESCO karena keragaman biodiversitas, dan menjadi rumah bagi hewan langka seperti harimau sumatera, gajah sumatera, orangutan dan lain-lain.  Ada pula vegetasi yang hanya bisa ditemukan di sini yaitu kantong semar dan bunga raflessia arnoldi.

Sayangnya, hutan ini terus mengalami kerusakan akibat kebakaran hutan, deforestasi, perburuan dan pembalakan ilegal. Hutan yang terdiri dari 3 taman nasional ini terancam kehilangan keaslian dan kealamian habitat. Kawasan lindung ini tentu menjadi proyek konservasi utama bagi pemerintah.

Hutan hujan tropis punya peran dan kebermanfaatan yang beragam manusia. Semua kebutuhan manusia hampir digantungkan dari hutan ini. Sayangnya, eksploitasi yang tidak bertanggungjawab menjadi ancaman punahnya flora, fauna, bahkan lahan dari hutan hujan. Merawat hujan secara berlanjut menjadi solusi memungkinkan untuk pemulihan hutan hujan tropis yang rusak. 

Baca Juga: Hutan Dibabat Habis, Perubahan Iklim Bertumbuh Masif 

Ema Endrawati Photo Verified Writer Ema Endrawati

Temannya burung hantu

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya