Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Alasan Ilmiah Mengapa Salju Bisa Turun di Gurun Pasir

Gurun Atacama yang diselimuti salju
Gurun Atacama yang diselimuti salju (commons.wikimedia.org/ESO)
Intinya sih...
  • Suhu gurun bisa turun ekstrem hingga ke titik bekuMenurut The Conversation dan University of the Witwatersrand, suhu gurun bisa mencapai di bawah 0 derajat Celsius karena minim awan dan panas cepat dilepas pada malam hari.
  • Masuknya udara lembap dari sistem tekanan rendahSalju di gurun dipicu oleh sistem tekanan rendah yang membawa massa udara lembap bertemu dengan udara dingin, memicu hujan es hingga salju.
  • Pengaruh ketinggian dan bentuk permukaan wilayahSalju di gurun terjadi di wilayah dataran tinggi atau pegunungan, seperti Pegunungan Atlas di Afrika Utara atau Jabal Al-Lawz di Arab Saudi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pada Rabu (17/12/2025) kemarin, Arab Saudi mengalami fenomena yang tidak biasa. Negara yang identik dengan suhu panas ekstrem dan udara kering ini mendadak dikejutkan oleh hujan lebat yang disertai turunnya salju di beberapa wilayah—termasuk gurunnya.

Fenomena langka ini tentu memicu perbincangan hangat, mengingat butiran salju adalah sesuatu yang sangat kontras dengan karakteristik wilayah tersebut.

Lantas, bagaimana mungkin kristal es bisa terbentuk di atas gundukan pasir yang panas?

1. Suhu gurun bisa turun ekstrem hingga ke titik beku

ilustrasi gurun pasir saat malam hari
ilustrasi gurun pasir saat malam hari (unsplash.com/Daniel Olah)

Banyak dari kita mengira gurun selalu identik dengan panas menyengat, padahal secara ilmiah gurun justru punya rentang suhu yang ekstrem. Menurut The Conversation dan University of the Witwatersrand, permukaan gurun yang tandus dan minim awan membuat panas cepat dilepas pada malam hari. Akibatnya, suhu bisa anjlok drastis, bahkan mencapai di bawah 0 derajat Celsius. Di wilayah Sahara Desert, suhu serendah -14°C pernah tercatat di Aljazair pada Januari 2005.

Fenomena ini juga terlihat di Jazirah Arab. Dilansir Saudi Gazette, beberapa wilayah Arab Saudi bagian utara seperti Tabuk dan Turaif sempat mencatat suhu mendekati titik beku. Ketika udara sudah cukup dingin, gurun tidak lagi kebal terhadap salju, asalkan syarat atmosfer lainnya terpenuhi.

2. Masuknya udara lembap dari sistem tekanan rendah

Gurun bersalju
Gurun bersalju (commons.wikimedia.org/111 Emergency)

Salju tidak hanya membutuhkan suhu dingin, tetapi juga udara lembap. Inilah kunci utama mengapa salju kadang muncul di wilayah gurun. Pada musim dingin, pola sirkulasi udara dapat membawa massa udara lembap dari Samudra Atlantik dan Laut Mediterania menuju pinggiran Sahara, atau dari Laut Arab menuju Jazirah Arab.

NDTV dan DAWN melaporkan bahwa hujan lebat dan salju di Arab Saudi serta Qatar dipicu oleh sistem tekanan rendah yang aktif di Timur Tengah. Sistem ini membawa awan sarat uap air, lalu bertemu massa udara dingin yang menyusup dari wilayah lintang lebih tinggi. Kombinasi inilah yang memicu hujan es hingga salju di kawasan yang biasanya kering dan panas.

3. Pengaruh ketinggian dan bentuk permukaan wilayah

ilustrasi gurun yang diselimuti salju
ilustrasi gurun yang diselimuti salju (commons.wikimedia.org/Joshua Tree National Park)

Faktor ketinggian juga berperan besar. Salju di gurun hampir selalu terjadi di wilayah dataran tinggi atau pegunungan. Udara yang naik di daerah tinggi akan mendingin, lalu mengalami kondensasi dan pembekuan. Inilah sebabnya kawasan seperti Pegunungan Atlas di Afrika Utara atau Jabal Al-Lawz di Arab Saudi kerap menjadi lokasi turunnya salju.

Firstpost juga kerap menyebutkan bahwa salju di Arab Saudi juga sering muncul di wilayah pegunungan seperti Tabuk dan Al-Jawf. Bahkan, di Trojena yang berada di ketinggian sekitar 2.600 meter, salju pernah menutupi lanskap gurun secara cukup merata. Bentuk permukaan ini memungkinkan salju bertahan lebih lama sebelum mencair.

Dengan kata lain, bukan seluruh gurun yang tiba-tiba bersalju. Fenomena ini lebih sering muncul di pinggiran gurun atau daerah tinggi, tempat suhu lebih rendah dan suplai kelembapan lebih memungkinkan. Secara ilmiah, salju di gurun adalah hasil perpaduan antara suhu, uap air, dan topografi. Jadi, apakah rasa penasaranmu tentang turunnya salju di gurun sudah terobati?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

Studi: Tanaman Pakis Bisa Hasilkan Unsur Tanah Langka

23 Des 2025, 06:10 WIBScience