Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Axolotl, Amfibi Unik yang Memiliki Insang di Kepala

ilustrasi axolotl (pixabay.com/LaDameBurcolique)

Axolotl adalah salah satu jenis salamander dengan bentuk fisik yang unik. Hewan ini dikenal hanya memiliki satu habitat asli saja yaitu di meksiko tepatnya di Danau Xochimilco. 

Meskipun terancam punah, tak sedikit orang yang ingin memeliharanya. Untuk itu, yuk cari tahu lima fakta mengenai amfibi yang lebih banyak menghabiskan waktunya di dalam air ini.

1. Amfibi yang terancam punah

ilustrasi axolotl (pixabay.com/Jerrico)

Axolotl adalah hewan yang termasuk ke dalam golongan amfibi dengan lebih banyak menghabiskan sebagian besar hidupnya di dalam air. Amfibi yang tampak imut ini mampu bertahan hidup selama 10–15 tahun, tapi mereka sedang dalam kondisi tercancam punah. Hal tersebut dapat terjadi karena beberapa faktor, yaitu kerusakan habitat, penangkapan yang terlalu berlebihan, polusi air, dan munculnya ikan invasif.

Ikan invasif yang dapat menjadikan makanan mereka sebagai makanan favorit adalah ikan nila dan ikan petch. Axolotl juga dapat dikonsumsi oleh manusia sehingga membuatnya lebih banyak untuk ditangkap.

2. Axolotl adalah hewan neotenik

ilustrasi axolotl (pixabay.com/uthlas)

Neotenik hewan yang mampu tumbuh dewasa dan berkembang biak dengan mengabaikan proses metamorfosis. Axolotl adalah neotenik dan hal tersebut membuatnya tetap mempertahankan beberapa bagian tubuh yang mereka dapatkan ketika masih menjadi larva.

Semakin bertambahnya usia axolotl, hewan ini juga akan mengalami perkembangan paru-paru sama seperti beberapa jenis salamander lainnya. Namun, axolotl tidak akan kehilangan enam cabang insang berbulu yang terdapat di bagian kepalannya dan hal tersebut membuatnya lebih betah untuk tinggal di air.

3. Termasuk ke dalam golongan karnivora

ilustrasi axolotl (pixabay.com/KinEnriquez)

Axolotl adalah hewan yang tidak punya gigi dan membuatnya tampak imut seperti bayi. Hal tersebut terjadi karena neotenik yang dimilikinya tadi dan tentunya dapat mempengaruhi cara axolotl untuk ketika ingin makan.

Axolotl memakan makanannya dengan cara menghisap. Hewan ini tergolong karnivora yang persediaan makanannya masih melimpah dan tergolong mudah untuk ditemukan.

Axolotl dapat memakan hewan yang tergolong dalam kelompok krustasea dan moluska, cacing, serangga, dan ikan-ikan kecil. Axolotl yang lebih muda juga dapat berpotensi menjadi kanibal jika kekurangan makanan.

4. Dapat menumbuhkan kembali bagian tubuh yang rusak

ilustrasi axolotl (pexels.com/Split Gill Studio)

Amfibi secara umum dapat menumbuhkan kembali anggota tubuh yang hilang tak terkecuali juga axolotl. Hewan ini jauh lebih kompleks dalam hal melakukan regenerasi bagian tubuh. Axolotl dapat menumbuhkan kembali sumsum tulang belakang, rahang, kulit ovarium dan organ vital, seperti jantung dan otak.

Regenerasi bagian tubuh tersebut dapat dilakukan secara sempurna dan tidak meninggalkan bekas. Axolotl dapat melakukannya seumur hidup mereka. Ini tentunya dapat menguntungkan axolotl untuk mengganti bagian tubuh yang cacat jika diserang predator.

5. Dapat ditemukan dalam beberapa variasi warna

ilustrasi axolotl (pixabay.com/alejandrohcruz)

Warna pada hewan adalah hal yang berperan penting pada keunikan dari suatu hewan. Axolotl itu sendiri tampak menakjubkan dengan warna yang mereka miliki.

Axolotl lebih sering ditemukan dalam warna yang lebih gelap yaitu warna coklat atau hitam yang dibalut dengan bintik-bintik berwarna emas pada habitat aslinya. Untuk axolotl yang tumbuh dan berkembang di penangkaran lebih sering ditemukan dengan warna yang lebih cerah seperti albino, leucistic, dan merah muda.

Itulah fakta mengenai axolotl salamander air yang unik dan menggemaskan. Tidak ada salahnya untuk menjadikan salah satu jenis amfibi ini sebagai hewan peliharaan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ines Sela Melia
EditorInes Sela Melia
Follow Us