5 Fakta Crested Gecko, Punya Bulu Mata dan Tidak Menumbuhkan Ekor Lagi

Ketika di rumah kita tidak asing dengan reptil yang disebut tokek. Tapi tahukah kamu bahwa tokek ternyata juga ada banyak jenis yang menghuni alam liar? Bahkan ada juga yang sengaja dipelihara dan dibudidayakan, lho. Hal ini karena keunikan yang ada pada mereka. Salah satu spesies tokek unik yang menyita perhatian dunia reptil adalah crested gecko.
Spesies crested gecko merupakan salah satu jenis tokek dengan ciri khas bulu mata yang ada. Mereka dapat ditemukan di Kaledonia Baru. Namun, terdapat kabar bahwa spesies ini pernah mengalami kepunahan dan saat ini ditemukan kembali keberadaannya. Sehingga, perlindungan diterapkan untuk spesies tokek yang hampir punah ini. Seperti apa karakteristik hingga keunikan crested gecko, simak ulasannya sebagai berikut.
1. Termasuk dalam keluarga Diplotactylidae

Spesies tokek ini berada dalam keluarga Diplotactylidae dengan nama ilmiah Correlophus ciliatus. Diplotactylidae merupakan keluarga dari tokek yang beragam secara ekologis. Dimana persebarannya berada di Australia, Kaledonia Baru serta hanya satu keluarga tokek yang ada di Selandia Baru. Dilansir dalam website Aquariums West, tokek yang kadang disebut dengan tokek berbulu mata ini memiliki kepala besar. Dimana kepala tersebut pada bagian atas matanya tumbuh tonjolan runcing, lembut seperti serabut yang membentuk sebuah bulu mata. Sehingga menjadikan julukan pada tokek ini.
Warna yang dimiliki biasanya oranye, cokelat, abu-abu, kuning dan merah. Yang umumnya memiliki warna kombinasi dan pola berbeda. Terkadang tanpa pola serta memiliki pola macan. Kakinya datar dan berselaput, yang memiliki fungsi menopang tubuhnya saat terjatuh dari tempat yang tinggi.
Selain itu, juga terdapat rambut kecil yang disebut setae dan tumbuh di jari-jari kaki serta ujung ekornya. Setiap setae terbagi menjadi ratusan rambut lebih kecil yang disebut spatulae. Setae tersebut berfungsi untuk membuatnya lebih lengket, saat memanjat di hampir semua permukaan seperti kaca. Kakinya dilengkapi cakar yang bisa membantunya memanjat di permukaan yang kasar seperti kulit kayu. Ukurannya dengan panjang 6 - 8 inci (15 - 20 cm) dengan berat sekitar 35 gram.
2. Habitat dan persebaran

Crested gecko merupakan spesies tokek endemik Kaledonia Baru. Wilayah persebarannya disebutkan dalam Animalia, yaitu terdapat tiga populasi terpisah. Pertama ada di Isle of Pines juga di pulau sekitarnya. Yang kedua ditemukan di pulau utama Grande Terre serta ketiga ditemukan di taman provinsi terlindungi, sekitar Blue River. Dan ada juga yang berada di selatan Gunung Dzumac.
Wilayah yang disinggahi spesies tokek ini adalah hutan pantai, kanopi hutan lembab dan hutan di pegunungan. Dimana makanan jelas berlimpah pada wilayah tersebut. Mereka adalah hewan omnivora yang memakan serangga, buah dan nektar. Berbagai jenis serangga dan juga serbuk sari.
3. Hal-hal unik

Spesies crested gecko lebih terlihat menyendiri. Yang mana merupakan tokek yang dapat melompat dengan baik di alam liar. Adapun hal unik lainnya disebutkan dalam Animalia, yaitu nama pada tokek ini berasal dari bahasa latin "ciliatus" atau silia yang berati pinggiran atau bulu mata. Sehingga mengacu pada jambul diatas mata seperti bulu mata yang menjadi ciri khasnya.
Ketika terancam atau juga sedang mencari pasangan, crested gecko akan mengeluarkan suara untuk berkomunikasi. Begitu pun saat ketakutan, akan berdiri dengan kaki belakangnya lalu membuka mulut lebar. Selain itu, crested gecko memiliki ekor yang bisa dipatahkan untuk mengalihkan perhatian atau mencegah predator. Dan ekor yang patah tersebut tidak akan tumbuh kembali.
Namun, hal tersebut tidak mempengaruhi serta di alam liar tokek dewasa ini umumnya tidak berekor. Saat masih muda mereka akan ganti kulit seminggu sekali. Ketika dewasa proses ini terjadi satu sampai dua bulan sekali.
4. Siklus hidup dan pekembangbiakan

Spesies tokek ini memiliki rentang hidup yang cukup lama yaitu sekitar 15 sampai 20 tahun. Dilansir AZ Animal, perkembangbiakan pada crested gecko dapat terjadi setiap empat sampai lima minggu sepanjang tahun. Dengan jumlah telur dua butir per sarang. Jantan matang seksual sekitar usia 9 sampai 12 bulan, sedangkan betina sedikit lebih tua dari jantan.
Saat musim kawin tiba, jantan akan merayu betina dengan gerakan tarian. Dan jika betina menyetujui, jantan akan terdiam. Betina akan menghasilkan telur 30 sampai 40 hari setelah terjadi perkawinan. Lalu betina akan menggali lubang dangkal di alam liar yang jauh dari pandangan predator. Setelah bertelur betina akan pergi meninggalkan telurnya. Proses penetasan telur dengan waktu 60 hingga 150 hari setelah diletakkan.
Dan bayi tokek yang baru menetas harus hidup mandiri tanpa dirawat orang tuanya. Mereka akan memakan kantung kuning telurnya sebagai nutrisi dan tidak mencari makan sampai kantung kuning tersebut menghilang. Lalu sampai saat berganti kulit, kulit tersebut akan dimakannya. Crested gecko di alam liar kurang diketahui berapa lama siklus hidupnya.
5. Kebiasaan dan ancaman yang menggangu

Kebiasaannya terlihat muncul saat malam hari dan beraktifitas saat gelap datang. Sedangkan saat siang hari mereka lebih memilih tidur diatas dahan yang tinggi, melansir dalam website Reptilia Zoo. Aktivitas tersebut meliputi perburuan untuk mendapatkan makanannya. Selain pada dahan yang tinggi biasanya mereka tampak tertidur atau menempelkan diri di dedaunan atau sepotong kulit kayu.
Ada hewan predator utama yang dapat mengancam crested gecko yaitu semut api kecil. Yang mana, kawanan semut ini bisa menyengat dengan menggigit bahkan sampai mati. Predator ini juga bersaing dengan tokek untuk memperebutkan makanan berupa laba-laba atau invertebrata lain. Selain itu, juga dapat terancam punah oleh hewan peliharaan seperti kucing, anjing, ular maupun tikus.
Selain di alam liar, tokek berbulu mata ini juga tinggal di penangkaran, disana mereka juga bisa mendapatkan ancaman berupa penyakit. Seperti infeksi saluran pernapasan, infeksi mulut hingga ruam. Penyakit ini bisa menyerang jika kondisi lingkungan penangkaran tidak dirawat dengan baik. Ancaman lain yang membuatnya berstatus rentan oleh IUCN adalah perusakan habitat dan juga menjadikan spesies tokek ini hewan peliharaan.
Kehadiran crested gecko yang unik dengan tampilannya, memberikan pelengkap bagi alam tempat dimana mereka bersarang. Apalagi jika mereka adalah termasuk spesies reptil yang dilindungi, maka sudah semestinya sebagai sesama makhluk untuk melestarikan. Baik dengan konservasi, penangkaran supaya populasi tetap terjaga. Ada baiknya jika dilakukan penangkaran, perawatan yang baik akan memberikan kesehatan individu dari spesies tokek hingga dapat berkembang dengan baik. Semoga bermanfaat!