Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Fakta dan Dalamnya Gua Veryovkina yang Terkenal Menantang 

tangkapan layar tim penjelajah Gua Veryovkina (youtube.com/BBC Reel)

Jika kamu seorang pencinta alam, pasti kamu pernah mendaki gunung, bukan? Memang ada sensasi tersendiri saat seseorang mendaki gunung, begitu juga dengan memanjat tebing. Lantas, bagaimana dengan gua? Jika gunung dinaiki, gua justru harus kita turuni.

Eksplorasi gua (spelunking) atau eksplorasi ilmiah untuk mempelajari gua (speleologi), mungkin tidak terlalu terkenal atau diminati seperti mendaki gunung. Namun, kegiatan ini tidak kalah menantangnya, lho.

Biasanya, gunung itu terlihat besar dengan jalur yang sudah dipetakan. Berbeda halnya dengan gua yang tidak kentara dan misterius. Gua juga erat kaitannya dengan mitos dan legenda, bahkan konspirasi. Hal ini terbukti jelas dengan ditemukannya lukisan-lukisan tertua di dalam gua.

Jika manusia dapat mengukur pendakian gunung berdasarkan ketinggiannya, seperti puncak Gunung Everest, misalnya, lalu bagaimana dengan gua? Nah, berikut ini, kita akan membahas gua terdalam di dunia, yakni Gua Veryovkina di Abkhazia, Georgia.

1. Pintu masuk Gua Veryovkina kecil, tetapi dalamnya terjal seperti jurang

pintu masuk Gua Veryovkina (youtube.com/BBC Reel)

Gua Veryovkina terletak di Arabika Massif di negara bagian Abkhazia, Georgia. Gua ini memiliki pintu masuk yang relatif kecil. Di dalamnya, gua ini memiliki lorong-lorong terjal yang sangat besar. Jika dilihat, tampaknya tak berujung, sehingga menembus semakin dalam ke batu kapur di kerak bumi. Peta Gua Veryovkina di WonderMondo menunjukkan bahwa gua tersebut tidak dapat dijelajahi sekaligus, tetapi secara bertahap.

Ekspedisi pertama pada 1968 hanya mencapai Cabang Krasnoyarsk, sekitar 115 meter di bawah tanah. Tempat ini diberi nama C-115 (kedalaman 115 meter). Sebagai gambaran saja, kedalaman tersebut setara dengan tinggi Empire State Building. Luas Empire State Building hanya sekitar 5 persen dari seluruh kedalaman Gua Veryovkina. Terkejut?

Salah satu orang yang berani menjelajahi gua ini adalah pendaki dan fotografer bernama Robbie Shone. Shone menjelajahi Gua Veryovkina karena didanai National Geographic pada 2018. Shone harus bertahan hidup di dalam gua dan menceritakan pengalamannya.

Sayangnya, ia hanya berhasil tinggal di dalam gua selama dua minggu dan harus segera keluar, karena gua tersebut dibanjiri air. Foto-foto Robbie Shone di Gua Veryovkina bisa kamu lihat di websitenya, yakni www.shonephotography.com.

2. Butuh puluhan tahun untuk menjelajahi dasar Gua Veryovkina

tangkapan layar tim penjelajah Gua Veryovkina (youtube.com/BBC Reel)

Pada 2018, para penjelajah menyentuh dasar terakhir Gua Veryovkina pada kedalaman 2.212 meter. Di sana, di terowongan terakhir yang memanjang dari danau bawah tanah yang dijuluki Danau Nemo, para penjelajah mengukur sekitar 8 meter lagi ke bawah. Seperti yang dijelaskan WonderMondo, kedalaman ini memecahkan rekor dunia sebelumnya, yaitu kedalaman 2.204 meter. Ini menjadi penjelajahan menantang maut sekaligus pemetaan gua selama puluhan tahun lamanya.

Sebelum itu, ekspedisi resminya menemukan pintu masuk baru ke ruangan gua yang belum diketahui secara pasti dan kemungkinan ini adalah jalur untuk menuju ke dasar gua juga. Berikut daftar eksplorasi Gua Veryovkina

  • 1983: 115 meter.
  • 1986: 440 meter.
  • 2016: 1.350 meter.
  • Februari 2017: 1.832 meter.
  • Agustus 2017: 2.204 meter.
  • 2018: 2.212 meter.

Cabang (terbentuk di dekat lubang runtuhan gua) dan divergen (retakan gua) Veryovkina, memiliki bagian horizontal, bagian berisi air, bagian yang perlu dipanjat sebelum turun kembali, ruang bawah tanah besar seperti Kamar Sarawak sepanjang delapan lapangan sepak bola. Gua ini juga dipenuhi spesies langka, seperti kalajengking, udang, dan lipan.

Di tengah rintangan dan bahayanya Gua Veryovkina, ternyata gua ini hanya memakan sedikit korban jiwa, untuk saat ini. Di satu sisi, mungkin karena keterampilan para penjelajah yang sudah profesional. Di sisi lain, mungkin Gua Veryovkina terlalu menakutkan bagi para penjelajah awam yang kurang berpengalaman, sehingga mereka tidak berani mencobanya. Namun, bukan berarti tidak ada kecelakaan, baik di Gua Veryovnika maupun di gua lain.

Seorang ahli speleologi bernama Alexander Veryovkin, ia meninggal pada 1983 dalam siphon (saluran berisi air) di gua Su-Akan, gua Kaukasia yang tidak jauh dari Gua Veryovkina.

3. Tim ekspedisi yang dilanda bahaya di dalam Gua Veryovkina

Tim penjelajah gua, Pavel Demidov, dari Perovo-speleo (Moskow, Rusia) sedang mendaki lubang Babatunda, lubang terbesar (155 meter) di gua Veryovkina. (commons.wikimedia.org/Petr Lyubimov)

Insiden besar pertama di Gua Veryovkina terjadi pada 2018, yang dijelaskan oleh National Geographic. Pada September 2018, Robbie Shone dan asistennya, Jeff Wade, bergabung dengan tim ekspedisi Rusia yang berhasil mencapai dasar Gua Veryovkina dan memecahkan rekor dunia pada Maret 2018. Kali ini, tim tersebut ingin melakukan pemeriksaan lebih rinci terhadap gua dan spesiesnya. Mereka juga memeriksa beberapa celah yang mungkin mengarah ke jalur horizontal.

Shone dan Wade bergabung dengan tim yang terdiri dari sembilan penjelajah gua kelas dunia yang dipimpin Pavel Demidov. Mereka membawa peralatan dan perbekalan ekspedisi dalam jumlah cukup banyak, termasuk makanan yang dibungkus plastik kedap udara yang bisa bertahan berminggu-minggu, tali sepanjang ribuan kilometer, dan jenis peralatan pendakian yang digunakan di pegunungan.

Ekspedisi yang dipimpin Demidov membutuhkan waktu 4 hari untuk mencapai dasar. Mereka menjelajahi ruang yang sangat sempit, memanjat dinding batu kapur, dan menerobos terowongan yang dipenuhi lumpur dan air. Sepanjang perjalanan, Shone sendiri memotret banyak gambar.

Di pagi hari, bencana melanda. Saat mereka sedang duduk dan menyantap sarapan di bagian terdalam gua yang berpasir, guanya berguncang, seolah-olah terjadi gempa bumi. Kemudian, terlihat semburan air besar muncul dari sebuah lubang dan membanjiri gua.

4. Tim penjelajah Gua Veryovkina yang harus menyelamatkan diri dari banjir

Penjelajah gua Spanyol bernama Marcos Vilariño González melewati jalur banjir di kedalaman 1.400 meter dalam ekspedisi tim Perovo-speleo di Gua Veryovkina. (commons.wikimedia.org/Petr Lyubimov)

Para tim penjelajah gua tidak bisa berenang begitu saja seperti pada saat mereka berenang di kolam renang. Pasalnya, gua itu berbatu dan bentuknya tidak beraturan. Benturan gelombang air bisa saja membuat kepala tim penjelajah terbentur batu dan mengancam nyawa. Beberapa bagian di Gua Veryovkina memang terlihat seperti genangan air yang tenang. Akan tetapi, bagian lainnya sangat sempit, sehingga penjelajah harus berpegangan dan menarik diri untuk melewatinya.

Kemudian, air yang membanjiri Gua Veryovkina dalam ekspedisi Robbie Shone yang dipimpin Demidov itu bisa dibilang sangat kencang dan deras. Seperti tembakan air dari pemadam kebakaran. Hal inilah yang oleh para penjelajah gua disebut sebagai flood pulse, air dari atas yang mengalir deras ke dalam gua, seperti ketika kita mengisi air ke dalam sebuah kendi.

"Kami harus pergi sekarang juga," ungkap Robbie Shone. “Kita tidak bisa menunggu. Jika kita berdiam diri saja, kita semua akan mati.” Mereka akhirnya bergegas ke permukaan. Robbie Shone bahkan meninggalkan semua barang miliknya, termasuk perlengkapan fotografinya, kecuali kartu memori kameranya yang ia bawa.

Setiap orang dalam tim tersebut harus terus bergerak. Jika tidak, mereka akan menghalangi rekan tim di belakang mereka. Pada akhirnya, gelombang banjir itu berlangsung selama 20 jam. Untungnya, setiap anggota ekspedisi berhasil keluar dengan selamat. Mereka bahkan bisa berkemah untuk tidur dan memulihkan diri, dengan risiko besar juga, karena mereka masih berada di kedalaman 1.899 meter.

5. Korban tewas di Gua Veryovkina

tangkapan layar tim penjelajah Gua Veryovkina (youtube.com/BBC Reel)

Hanya sekitar sebulan sebelum banjir di Gua Veryovkina hampir merenggut nyawa seluruh ekspedisi Robbie Shone. Para penjelajah gua dari Rusia melihat tali tergantung di pintu masuk Gua Veryovkina. Berdasarkan laporan Daily Mail, para penjelajah gua Rusia ini akhirnya melaporkan kejadian tersebut kepada Kementerian Situasi Darurat Abkhazia. Akhirnya, saat tim penyelamat turun ke kedalaman 1.097 meter, mereka menemukan mayat yang tergantung di tali pada tanggal 3 Agustus 2021.

Diketahui melalui gambar di ponsel mayat tersebut, mereka mengidentifikasi laki-laki itu dari kota Sochi, Rusia, bernama Sergei Kozeev, yang hilang sekitar sembilan bulan sebelumnya pada bulan November 2020. Kozeev adalah seorang penggemar olahraga yang bertekad menjelajahi kedalaman Gua Veryovkina. Sayangnya, dia melanggar protokol keselamatan, karena menjelajahi gua sendirian.

Menurut Union of Cavers, menjelajahi gua sendirian adalah pelanggaran berat terhadap peraturan keselamatan. Kozeev juga mungkin tidak memiliki peralatan yang memadai, karena kemungkinan, dia meninggal akibat hipotermia dan bukan karena terjatuh. Parahnya lagi, tim penyelamat yang beranggotakan hingga 100 orang harus memotong-motong tubuhnya. Sepotong demi sepotong tubuhnya di angkat ke atas. Ini karena tim penyelamat kesulitan membawa tubuhnya dengan utuh ke atas akibat terjalnya Gua Veryovkina. 

Gua Veryovkina bukan satu-satunya gua sejenis itu di wilayah tersebut. Abkhazia sendiri memiliki empat gua terdalam di dunia. Setiap gua tentunya memiliki tantangan dan rintangannya masing-masing. Akan tetapi, gua sekelas Veryovkina harus dijelajahi oleh orang-orang profesional dan tidak sembarangan orang bisa ke sana.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us