Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Fakta Hutan Primer, Ekosistem Penting yang Kian Terancam

penampilan hutan yang masih alami
penampilan hutan yang masih alami (pexels.com/Tom Fisk)
Intinya sih...
  • Hutan primer terbentuk secara alami tanpa campur tangan manusia. Hutan ini memiliki keanekaragaman tanaman dan berperan sebagai penyerap karbon dioksida.
  • Hanya sekitar 27 persen dari total hutan di dunia yang dapat digolongkan sebagai hutan primer. Adapun, sebagian besar hutan primer terpusat di Rusia, Brasil, dan Kanada.
  • Hutan primer memiliki fungsi penting dalam menyerap karbon dioksida, menyimpan keanekaragaman hayati, dan memberikan manfaat bagi ekosistem serta manusia.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Hutan tak sekedar gugusan pohon dan tanaman yang membentuk ekosistem bagi banyak makhluk hidup yang ada di dalamnya. Karena iklim di Bumi yang sangat bervariasi, ada banyak pula jenis hutan yang berbeda. Sebut saja hutan hujan tropis, hutan taiga, hutan musim, hutan sabana, sampai hutan lumut. Selain itu, kita juga mengenal beberapa jenis hutan yang hanya berada di area tertentu, semisal hutan bakau yang ada di pesisir pantai.

Namun, kali ini kita tidak akan membahas salah satu dari hutan-hutan di atas. Ada satu kategori hutan yang diukur berdasarkan tingkat kealamiannya, dimana semakin alami maka hutan itu akan disebut sebagai hutan primer. Nama hutan primer mungkin sudah cukup akrab di telinga, tapi apakah kamu tahu dengan beberapa fakta dari hutan tersebut yang ada di bawah ini? Yuk, simak sama-sama!

1. Bagaimana hutan primer terbentuk?

bentang alam yang masih asri
bentang alam yang masih asri (pexels.com/Magda Ehlers)

Di atas sudah disebutkan sedikit petunjuk soal terbentuknya hutan primer, yakni soal seberapa alaminya hutan tersebut. Jadi, dalam kategorisasi hutan berdasarkan kealamiannya, ukuran itu diambil berdasarkan ada atau tidaknya campur tangan manusia di dalam atau sekitar hutan tersebut. Maka dari itu, suatu hutan dapat disebut sebagai hutan primer jika hutan tersebut sama sekali tak tersentuh pengaruh manusia dalam skala besar.

Global Forest Watch menyebut kalau usia hutan primer itu sudah sangat panjang, bisa mencapai ribuan tahun lebih, serta menghasilkan keturunan secara stabil sekalipun terjadi bencana alam yang dapat mengganggu hutan tersebut. Dengan demikian, agar sebuah hutan primer bisa terbentuk, perlu ada organisme yang jadi spesies pelopor—bisa berupa rumput atau tanaman pendek lain—yang bisa berkembang biak dan mati dalam kurun waktu relatif cepat. Hal ini penting supaya organisme pelopor itu menjadi nutrisi bagi penghuni selanjutnya.

Kemudian, spesies tanaman lain untuk tumbuh di sekitarnya secara perlahan dan berkelanjutan. Berbagai jenis tanaman itu bisa terbawa karena berbagai faktor, misalnya terbawa oleh iklim, benih jatuh secara alami dari tanaman induk, maupun dari hewan yang memakan tanaman di suatu tempat dan meninggalkan benihnya di kawasan hutan primer. Karenanya, salah satu ciri lain hutan primer adalah keanekaragaman jenis tanaman yang ada di dalamnya, baik dari spesies maupun ketinggian masing-masing tanaman.

Seluruh proses pembentukan hutan primer itu sama sekali tak membutuhkan campur tangan manusia. Justru, kalau sampai hutan primer disentuh manusia, semisal untuk keperluan industri atau pembangunan, maka status “primer” pada hutan itu akan dicabut. Dengan demikian, hutan primer adalah bentuk paling murni dari ekosistem hutan yang ada di Bumi.

2. Sebagian besar hanya berada di beberapa negara saja

Hanya ada tiga negara yang menyumbang lebih dari 60 persen luas hutan primer dunia, yakni Rusia, Kanada, dan Brasil.
Hanya ada tiga negara yang menyumbang lebih dari 60 persen luas hutan primer dunia, yakni Rusia, Kanada, dan Brasil. (pexels.com/Johannes Plenio)

Mengingat ekspansi yang terus dilakukan peradaban manusia, menemukan hutan secara umum saja sudah terbilang sangat sulit atau sempit. Apalagi kalau kita membicarakan soal hutan primer. Diperkirakan kalau hutan yang ada saat ini menutupi sekitar 31 persen luas dataran yang ada di Bumi atau sekitar 4,06 miliar hektar berdasarkan perhitungan Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO) berdasarkan perhitungan tahun 2020.

Dari total hutan tersebut, hanya sekitar 27 persen atau sekitar 1,11 miliar hektar di antaranya yang dapat digolongkan sebagai hutan primer. Fakta yang mengejutkan dari angka itu adalah sebaran hutan primer ternyata tak merata di seluruh dunia. Klorane Botanical Foundation melansir kalau sekitar 61 persen hutan primer yang ada di seluruh dunia saat ini hanya terpusat di tiga negara saja, yakni Rusia, Brasil, dan Kanada.

Sebenarnya, ada pula beberapa negara lain yang punya porsi hutan primer relatif besar, semisal Republik Demokratik Kongo, Indonesia, Peru, atau Amerika Serikat. Namun, sekalipun luas hutan primer di negara-negara itu digabung, ukurannya baru bisa mengalahkan Kanada saja.

3. Fungsi penting hutan primer

Hutan primer masih menampilkan rona alam secara utuh tanpa campur tangan manusia.
Hutan primer masih menampilkan rona alam secara utuh tanpa campur tangan manusia. (pexels.com/Oskar Gross)

Meski tak tersentuh dan tak boleh diganggu aktivitas manusia, keberadaan hutan primer ternyata tetap memberi manfaat bagi kita, baik sadar ataupun tidak. Misalnya saja, jenis hutan ini mengambil peran untuk menyerap gas karbon dioksida yang selalu jadi masalah serius bagi peradaban modern manusia. Angkanya pun tak main-main, yakni sekitar 16 miliar metrik ton karbon dioksida tiap tahun, dilansir Woodwell Climate Research Center.

Angka serapan ini tak sama pada masing-masing hutan primer. Maksudnya, serapan karbon dioksida pada hutan primer berjenis hutan hujan tropis akan jauh lebih besar kalau dibandingkan dengan hutan primer jenis hutan taiga atau hutan musim (temperate). Namun, perbedaan itu tetap tak menghilangkan esensi hutan sebagai penyerap gas yang jadi biang masalah pemanasan global sembari melepas gas lain yang bermanfaat untuk kita bernafas, yakni oksigen, yang muncul saat tanaman di sana melakukan fotosintesis.

Selain itu, hutan primer menyimpan keanekaragaman hayati yang sangat besar, punya peran kritis bagi ekosistem, sampai jadi rumah bagi spesies-spesies yang belum ditemukan atau sangat terancam punah. Kalau sampai rusak, kita tak hanya mencelakakan diri sendiri, tetapi juga menghancurkan kehidupan seluruh makhluk yang ada di dalamnya.

Dilansir International Union for Conservation of Nature and Natural Resources, lewat hadirnya hutan primer, keberadaan air tawar bersih dan segar bisa kita rasakan karena di sana akan terjadi proses penyaringan air secara alami. Secara tak langsung, hutan primer juga menjadi pelindung manusia dari penyakit berbahaya ataupun bencana alam. Bagi masyarakat pedalaman yang masih tinggal di sekitar sana, hutan primer turut jadi tempat mencari makan, tinggal, dan bertahan hidup yang sangat sempurna dari generasi ke generasi.

4. Masalah yang sedang dihadapi hutan primer di seluruh dunia

Setiap tahun, hutan primer terus mengalami penurunan luas secara signifikan seiring dengan masuknya manusia ke sekitar ekosistem tersebut.
Setiap tahun, hutan primer terus mengalami penurunan luas secara signifikan seiring dengan masuknya manusia ke sekitar ekosistem tersebut. (pexels.com/Tom Fisk)

Serupa dengan kondisi hutan pada umumnya, keberadaan hutan primer kian terancam. Ada banyak kawasan hutan ini yang mulai dieksploitasi manusia sampai jumlahnya terus menurun tiap tahun. Klorance Botanical Foundation menyebut kalau dalam satu abad terakhir, kita sudah kehilangan sekitar 80 persen hutan primer di seluruh dunia.

Angka itu bahkan bisa lebih buruk lagi karena tak semua negara pemilik hutan primer menyediakan atau mau membagikan data riil bagi organisasi internasional, semisal FAO. Selain eksploitasi langsung oleh manusia, pembangunan jalan dan pemukiman di sekitar hutan primer juga jadi faktor lain yang membuat jenis hutan ini semakin sempit. Padahal, untuk mengembalikan hutan primer ke kondisi semula, butuh waktu yang amat panjang dan bervariasi, yakni dimulai dari 50—800 tahun, tergantung jenis hutan primernya.

Ini jelas jadi tugas banyak pihak untuk mengawasi dan menegakkan hukum terhadap oknum-oknum nakal yang berusaha merusak lingkungan hutan primer di sekitar. Selain itu, menumbuhkan kesadaran soal pentingnya ekosistem hutan primer bagi generasi penerus juga sudah harus dilakukan supaya mereka tetap bisa merasakan manfaat yang diberikan alam. Semoga saja kondisi hutan primer ke depannya tidak semakin tergerus parah, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us

Latest in Science

See More

Fakta Hutan Primer, Ekosistem Penting yang Kian Terancam

22 Okt 2025, 22:04 WIBScience