Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Fakta Pecuk Padi Besar, Burung yang Jadi Rekan Mancing Nelayan

tampak dekat pecuk padi besar
tampak dekat pecuk padi besar (commons.wikimedia.org/Prasan Shrestha)

Dengan leher panjang meliuk dan paruh berujung kait, burung satu ini merupakan ahlinya dalam urusan menangkap ikan. Ia gesit menyelam di perairan dalam. Tak sampai semenit, burung ini sudah muncul ke permukaan dengan ikan tangkapan yang kemudian ditelannya bulat-bulat. Nama burung ini adalah pecuk padi besar. 

Pecuk padi besar atau great cormorant merupakan jenis burung air berukuran besar yang dikenal berkat kemampuan menyelam dan menangkap ikannya yang hebat. Saking hebatnya, burung ini sempat dipersekusi dan diburu habis-habisan oleh manusia karena dianggap sebagai pesaing. Namun, ada juga yang menjadikannya rekan menangkap ikan. Bagaimana caranya? Simak penjelasannya berikut ini!

1. Sudah dikenali nelayan di berbagai benua

tampilan sekujur tubuh pecuk padi besar
tampilan sekujur tubuh pecuk padi besar (commons.wikimedia.org/Jin Kemoole)

Pecuk padi besar atau great cormorant (Phalacrocorax carbo) merupakan salah satu jenis burung pecuk yang berukuran besar. Burung pecuk sendiri merupakan burung air yang berkerabat dengan angsa batu (booby), dendang laut (gannet), pecuk ular (darter), dan cikalang (frigatebird) dalam ordo Suliformes. Burung ini dikenal punya kemampuan menyelam dan menangkap ikan yang hebat. 

Pecuk padi besar tersebar luas di seluruh dunia. Ia bisa ditemukan di wilayah pesisir di hampir semua benua, mulai dari Eropa, Asia, Afrika, Australia, sampai Amerika. Singkat kata, nelayan di berbagai benua sudah kenal baik dengan burung air satu ini. 

Pecuk padi besar sendiri jarang berkunjung ke Indonesia. Namun, beberapa saudaranya ada yang hidup di Indonesia dan dekat dengan masyarakat. Ada pecuk padi belang atau little pied cormorant (Microcarbo melanoleucos), pecuk padi hitam atau little black cormorant (Phalacrocorax sulcirostris), dan pecuk padi kecil atau little cormorant (M. niger).

2. Kaki berselaput digunakan untuk mendayung

pecuk padi besar memperlihatkan kaki berselaputnya
pecuk padi besar memperlihatkan kaki berselaputnya (commons.wikimedia.org/Ryan Hodnett)

Pecuk padi besar dikenal sebagai perenang dan penyelam yang andal. Gak seperti burung pada umumnya, bulu pecuk padi besar tidak tahan air. Tubuhnya juga memiliki daya apung rendah. Semua ini mempermudah pecuk padi besar untuk berenang dan menyelam. 

Saat berada di dalam air, pecuk padi besar mendayung dengan kakinya yang besar dan berselaput. Sayapnya dilipat di samping tubuh dan ekornya digunakan sebagai kemudi. Gaya berenang dan menyelam ini mengelompokkan pecuk padi besar sebagai foot-propelled diving bird, sama seperti burung selam (loon) dan burung titihan (grebe). 

Menurut laman Oiseaux Birds, pecuk padi besar punya bulu spesial yang memungkinkan udara untuk keluar dan air untuk menembus bulunya supaya si burung bisa berenang dan menyelam lebih mudah. Namun ini artinya pecuk padi besar harus sering berjemur untuk mengeringkan bulunya. Itu sebabnya burung ini sering terlihat bertengger di suatu tempat sambil merentangkan sayapnya lebar-lebar. 

Saat berjemur, pecuk padi besar seringkali menghadap ke arah angin dan membelakangi matahari. Laman All About Birds mengungkap kalau posisi berjemur ini paling efektif dalam menghangatkan tubuh dan mengeringkan bulu sekaligus. Kalau melihat pose ini, burung ini pasti sehabis menyelam dan mencari ikan.

3. Bisa tangkap ikan dengan berbagai ukuran

Pecuk padi besar tengah melahap ikan kakap.
Pecuk padi besar tengah melahap ikan kakap. (commons.wikimedia.org/Prasan Shrestha)

Saat menyelam mencari ikan, pecuk padi besar rata-rata habiskan waktu selama 21—51 detik. Waktu menyelamnya bisa lebih lama lagi kalau dilakukan di perairan dalam. Biasanya burung ini tidak menyelam lebih dalam dari 20 meter. 

Pecuk padi besar bukan burung yang pemilih. Ia memakan berbagai jenis ikan. Namun biasanya, ia cuma memakan spesies ikan yang jumlahnya sedang melimpah di wilayah tersebut.

Ukuran ikan yang ditangkap juga bervariasi. Menurut laman Animal Diversity, pecuk padi besar paling sering memakan ikan kecil yang panjangnya gak lebih dari 20 sentimeter. Namun, gak jarang juga ia terlihat membawa ikan sepanjang 75 sentimeter atau ikan seberat 1,5 kilogram di paruh panjangnya. Ikan berukuran kecil langsung ditelan di dalam air, sementara ikan berukuran besar dibawa ke permukaan terlebih dulu untuk ditelan. 

4. Dijinakkan nelayan untuk menangkap ikan

nelayan memancing dengan pecuk padi besar
nelayan memancing dengan pecuk padi besar (commons.wikimedia.org/Gerbil)

Kelihaian pecuk padi besar dalam menangkap ikan mendapat respons berbeda. Burung ini pernah dianggap sebagai pesaing oleh nelayan, bahkan sampai dipersekusi habis-habisan. Pecuk padi besar sempat hampir punah di Eropa, tapi usaha konservasi berhasil menyelamatkan spesies ini.

Di sisi lain, kemampuan menangkap ikan pecuk padi besar juga dimanfaatkan manusia. Pecuk padi besar sengaja dijinakkan untuk bantu nelayan menangkap ikan. Menurut laman Animal Diversity, ini adalah praktik kuno dari abad ke 5 Tiongkok, dan masih dipraktikkan saat ini di Tiongkok dan Jepang. 

Saat diajak menangkap ikan, leher pecuk padi besar dipasangi semacam cincin. Cincin ini memungkinkan pecuk padi besar menangkap ikan, tapi tidak bisa menelannya. Tubuhnya juga diikat tali yang akan ditarik nelayan kalau si burung berhasil menangkap ikan. Ikan kemudian dikeluarkan dari tenggorokan si burung.

Eits, jangan khawatir! Pecuk padi besar diperbolehkan menelan tiap ikan ke delapan yang ditangkapnya sebagai upah balas budi. Beberapa individu bahkan sudah begitu jinak dan terlatih sehingga tidak perlu memakai tali kekang.

Hubungan antara nelayan dan pecuk padi besar ini bisa jadi salah satu bukti kalau manusia sebenarnya bisa hidup berdampingan dengan hewan. Meski sama-sama mencari makan di sumber yang sama, manusia tidak perlu khawatir tersaingi, apalagi sampai menganiaya hewan. Bagaimana pendapatmu tentang pecuk padi besar dan hubungannya dengan nelayan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us

Latest in Science

See More

Fakta Pecuk Padi Besar, Burung yang Jadi Rekan Mancing Nelayan

12 Des 2025, 19:06 WIBScience