Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Fakta Ilmiah dari Proses Reproduksi Laba-laba, Ada Kanibalisme!

ilustrasi laba-laba (pexels.com/Pixabay)
Intinya sih...
  • Proses kawin dimulai dari ritual tarian hingga pemberian hadiahLaba-laba jantan melakukan pendekatan hati-hati, melakukan tarian kawin, dan memberikan hadiah untuk menghindari serangan betina.
  • Penyaluran sperma menggunakan pedipalpus, bukan organ kelamin seperti mamaliaLaba-laba jantan menggunakan pedipalpus untuk menyalurkan sperma ke betina dengan koordinasi yang sangat penting.
  • Kanibalisme seksual terdapat dalam proses reproduksiBetina dapat memakan jantan setelah kawin untuk mendapatkan nutrisi tambahan dan meningkatkan peluang reproduksi.

Laba-laba merupakan salah satu makhluk antropoda yang memiliki proses reproduksi unik dan juga cukup kompleks, bahkan terbilang ekstrem. Tidak seperti hewan lain yang proses kawinnya cenderung sederhana, justru laba-laba kerap menunjukkan perilaku yang sangat bervariasi, termasuk pemberian hadiah, tarian, hingga aksi mematikan setelah kawin.

Salah satu aspek paling menarik dari produksi laba-laba terletak pada praktik kanibalisme seksual, yaitu di mana betina bisa memakan jantan setelah ovulasi. Namun, dibalik itu semua ada beberapa fakta ilmiah berikut ini yang tidak kalah menarik dari proses reproduksi laba-laba, sehingga menunjukkan betapa uniknya hewan tersebut dalam mempertahankan keturunannya.

1. Proses kawin dimulai dari ritual tarian hingga pemberian hadiah

ilustrasi laba-laba (pexels.com/Pixabay)

Laba-laba jantan harus melakukan adanya pendekatan yang sangat hati-hati dikarenakan salah sedikit saja bisa dianggap mangsa oleh betinanya. Mereka pada umumnya akan melakukan tarian kawin khusus untuk menunjukkan niatnya dan menghindari potensi serangan yang mungkin ditunjukkan oleh sang betina.

Ada beberapa spesies yang bahkan membawa hadiah kawin berupa serangga yang telah dibungkus jaring untuk nantinya diberikan pada betina sebagai bentuk bujukan. Tindakan ini seolah dapat menunda agresivitas dari betina dan juga dapat memberikan kesempatan untuk laba-laba jantan dalam melakukan populasi dengan cara yang lebih aman.

2. Penyaluran sperma menggunakan pedipalpus, bukan organ kelamin seperti mamalia

ilustrasi laba-laba (pexels.com/Peter Jochim)

Laba-laba jantan tidak memiliki penis layaknya mamalia, melainkan menggunakan pedipalpus yang merupakan organ khusus yang terletak di dekat kepala. Pedipalpus tersebut diisi dengan sperma yang sebelumnya telah dipindahkan dari lubang genital ke semacam kantong penyimpanan melalui adanya proses yang unik.

Setelah mendekati betina, maka nantinya jantan akan mulai memasukkan pedipalpus ke dalam genital betina untuk menyalurkan sperma tersebut. Proses ini memerlukan koordinasi tinggi karena memang gerakan yang salah bisa memicu serangan balik dari betina secara agresif.

3. Kanibalisme seksual terdapat dalam proses reproduksi

ilustrasi laba-laba (pexels.com/Petr Ganaj)

Salah satu faktor paling mencengangkan dari proses reproduksi laba-laba adalah kanibalisme seksualnya, yaitu dimana betina tersebut akan memakan jantan setelah kawin..perilaku ini terjadi pada beberapa spesies dan diyakini memang merupakan bagian dari strategi evolusi yang sudah terjadi secara terus-menerus.

Dengan memakan jantan, betina nantinya akan memeroleh asupan nutrisi tambahan untuk perkembangan telur dan juga anakan. Meski mungkin terdengar kejam, namun proses ini justru dapat meningkatkan peluang keberhasilan reproduksi dikarenakan telur-telur yang dihasilkan cenderung lebih sehat. namun memang perilaku ini hanya terjadi pada beberapa spesies saja.

4. Betina dapat menyimpan sperma untuk waktu yang lama

ilustrasi laba-laba (pexels.com/Alessandro Bonfiglio)

Setelah berhasil dikawini, maka laba-laba betina akan memiliki kemampuan luar biasa untuk menyimpan sperma dalam tubuhnya hingga waktu yang tepat dalam bertelur. Sperma tersebut nantinya akan disimpan dalam struktur khusus yang disebut sebagai spermatheca dan bisa tetap aktif dalam waktu yang cukup lama.

Kemampuan menyimpan sperma sangat memungkinkan betina untuk memilih waktu terbaik dalam bertelur yang telah disesuaikan dengan kondisi lingkungan. Hal ini juga dapat memberikan fleksibilitas yang cukup tinggi dalam strategi bertahan hidup dan memastikan bahwa anak-anak dari laba-laba tersebut lahir pada waktu yang paling optimal.

Proses reproduksi laba-laba merupakan salah satu yang paling unik dan ekstrem di dunia hewan. Setiap perilaku yang mungkin terlihat aneh sebetulnya merupakan hasil dari evolusi panjang yang bertujuan untuk mempertahankan spesiesnya. Dibalik jaring yang mereka tenun, ternyata tersimpan kisah kehidupan yang tidak kalah unik dan mencengangkan!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us