4 Fakta Ilmiah Jika Ikan Laut Dalam Muncul ke Permukaan

Belum lama ini dunia dikejutkan dengan fenomena yang sangat langka, yaitu ikan laut dasar anglerfish atau black seadevil (Melanocetus johnsonii) muncul ke permukaan laut. Sayangnya ikan yang biasa hidup di kedalaman laut 2000 meter di bawah permukaan laut tersebut mati tidak lama setelah berada di permukaan laut. Kematian ikan yang memiliki lampu di kepalanya ini jelas karena berada jauh dari habitatnya.
Mengapa ikan laut dalam tidak bisa hidup jauh di luar habitatnya? Sebenarnya, semua hewan akan mengalami masalah jika mereka berada jauh di luar habitatnya. Membahas ikan anglerfish atau ikan laut dalam pada umumnya, berikut ini adalah alasan ilmiah mengapa mereka tidak mampu bertahan hidup jika muncul ke permukaan laut.
1. Barotrauma - Cedera akibat perubahan tekanan

Ikan laut dalam bertahan hidup dengan menyesuaikan diri terhadap tekanan laut dalam yang sangat tinggi. Tubuh dan sistem organ ikan laut dalam berevolusi sehingga bekerja dengan baik di kedalaman laut yang sangat dalam. Jika ikan laut dalam berada di permukaan laut, maka mereka berada pada kondisi tekanan air laut yang berbeda dengan laut dalam dan tentunya akan berdampak pada kinerja organ tubuhnya.
Melansir laman North Carolina Sea Grant, ikan laut dalam akan mengalami barotrauma jika berada di luar habitatnya, yaitu berada pada lokasi yang tekanan air lautnya lebih rendah dari habitatnya. Barotrauma adalah kondisi dimana organ dalam ikan mengalami kerusakan akibat perubahan tekanan yang drastis. Kerusakan ini diakibatkan gas dalam tubuh ikan mengembang secara mendadak yang berpotensi pada kondisi berikut:
- Gelembung renang mengembang secara berlebihan, yang bisa membuat ikan tidak dapat mengontrol keseimbangannya.
- Mata menonjol keluar akibat tekanan yang berkurang.
- Organ dalam terdorong keluar dari mulut atau insang.
2. Dispnea - Kesulitan bernapas

Pada umumnya semua makhluk hidup telah berevolusi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya agar dapat mempertahankan hidupnya. Termasuk ikan laut dalam, bentuk tubuh, organ dalam, cara berburu telah menyesuaikan dengan lingkungan laut dalam yang sangat ekstrim. Oleh karena itu, jika mereka keluar dari habitatnya maka mereka akan mengalami masalah yang berpotensi membahayakan kehidupannya.
Melansir laman Science ABC, dalam hal sistem pernapasan pada ikan laut dalam, organ tubuh yang berkaitan dengan sistem pernapasan ikan bekerja dengan menyesuaikan dengan kondisi laut dalam, seperti dengan tekanan air yang sangat tinggi dan intensitas oksigen pada laut dalam. Sebagai contoh, membran insang pada ikan laut dalam lebih tebal dibandingkan dengan ikan laut dasar. Membran insang pada laut dalam bekerja dengan kondisi tekanan yang sangat tinggi, sehingga jika berada pada tekanan yang berbeda, maka insang ikan laut dalam bekerja tidak optimal dan berdampak pada kesulitan bernapas.
3. Kehilangan kemampuan berburu

Ikan laut dalam memiliki cara berburu yang berbeda dengan ikan yang berada di perairan lebih tinggi. Sebagai contoh ikan anglerfish mampu menghasilkan cahaya sendiri yang digunakan sebagai umpan pada saat berburu. Cahaya yang dihasilkan menarik perhatian mangsanya dan ketika mangsanya mendekat, maka anglerfish mendapatkan makananya. Namun, anglerfish berada di permukaan laut, cahaya yang dihasilkan tubuhnya tidak lebih terang dari cahaya matahari yang mampu menembus permukaan laut, sehingga cahaya dari tubuh anglerfish tidak mampu menarik perhatian mangsanya karena tidak lebih terang dari cahaya matahari, seperti dilansir laman Oceana.
Selain untuk berburu, cahaya yang dihasilkan anglerfish atau ikan laut dalam pada umumnya juga berfungsi untuk berinteraksi dengan sesamanya dan juga untuk menarik perhatian betina pada musim kawin. Jadi, jika mereka berada di permukaan laut yang memiliki intensitas cahaya matahari jauh lebih besar dibanding dengan di laut dalam, maka cahaya yang dihasilkan ikan laut dalam tidak akan ada gunanya.
4. Mengalami stres termal (heat shock)

Suhu di laut dalam sangat berbeda jauh dengan suhu di permukaan laut. Hal ini disebabkan oleh cahaya matahari yang tidak mampu menembus ke laut dalam sehingga suhu di laut dalam jauh lebih rendah dibandingkan dengan suhu di permukaan laut. Dengan demikian, penghuni laut dalam telah menyesuaikan diri dengan kondisi suhu yang sangat rendah. Lalu apa yang akan terjadi pada ikan laut dalam ketika berada di permukaan laut.
Melansir laman Woods Hole Oceanographic Institution, ikan adalah hewan ektotermik yang mengandalkan suhu lingkungannya untuk melangsungkan kehidupannya, seperti proses biologis terkait sistem pencernaan dan juga sistem reproduksi. Tidak seperti pada hewan reptil, amfibi, dan invertebrata yang mampu mengatur suhu tubuh mereka secara internal, ikan sebagai hewan ektotermik tidak mampu mengatur suhu tubuhnya secara internal, sehingga ikan laut dalam akan mengalami masalah yang berpotensi menyebabkan kematian jika mereka berada di permukaan laut yang jauh dari habitatnya.
Itulah 4 hal yang kemungkinan besar akan terjadi jika ikan laut dalam muncul ke permukaan laut. Meskipun ada beberapa ikan laut dalam yang mampu bertahan hidup di permukaan lau seperti ikan lanternfish dan ikan fangtooth, namun sebagian besar ikan laut dalam akan menemukan masalah jika berada pada di permukaan laut.