Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Ilmiah Mengenai Punuk Unta, Bisa Menyusut!

ilustrasi unta (pexels.com/Boris Hamer)
ilustrasi unta (pexels.com/Boris Hamer)
Intinya sih...
  • Punuk unta menyimpan lemak sebagai sumber energi, bukan air
  • Jumlah punuk berbeda-beda dan berkaitan dengan kondisi lingkungan tempat hidup
  • Punuk membantu unta dalam menyimpan energi, mengatur suhu tubuh, dan bertahan hidup di gurun
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Unta merupakan hewan gurun yang memiliki kemampuan untuk bisa bertahan hidup dalam kondisi wilayah yang ekstrem, sebab memiliki punuk pada tubuhnya. Banyak orang yang mungkin mengira bahwa punuk yang terdapat pada tubuh unta berisikan air, namun sebetulnya bagian buruk tersebut lebih kompleks dan sangat menarik untuk dibahas dari segi ilmiah.

Punuk yang dimiliki untuk bukan hanya memiliki peran penting dalam proses penyimpanan energi, namun juga memiliki fungsi lain yang dapat memdukung, termasuk dalam bertahan hidup di kondisi lingkungan yang ekstrem. Berikut ini merupakan lima fakta ilmiah mengenai punuk unta yang mungkin belum banyak diketahui oleh orang-orang.

1. Punuk unta ternyata berisikan lemak

ilustrasi unta (pexels.com/Ruslan Ayupov)
ilustrasi unta (pexels.com/Ruslan Ayupov)

Banyak orang yang ternyata mengira bahwa punuk unta berisikan air sebagai salah satu cara bertahan hidup di kondisi lingkungan yang gersang, padahal kenyataannya tidak demikian. Faktanya punuk unta ternyata terdiri dari cadangan lemak yang dapat digunakan oleh hewan tersebut sebagai sumber energi pada saat sulit untuk menemukan makanan.

Pada saat unta kehabisan makanan untuk jangka waktu yang lama, maka tubuhnya akan secara otomatis menguraikan lemak di dalam punuk, sehingga berubah menjadi energi dan sedikit air melalui adanya proses metabolisme. Setidaknya hal inilah yang dapat membantu unta untuk bisa bertahan hidup di gurun tanpa makan atau minum selama berhari-hari lamanya.

2. Jumlah punuk pada setiap jenis unta berbeda-beda

ilustrasi unta (pexels.com/إبن الصحراء)
ilustrasi unta (pexels.com/إبن الصحراء)

Ternyata tidak semua untuk memiliki jumlah punuk yang sama, sebab ada juga yang memiliki jumlah berbeda-beda. Unta Arab misalnya memiliki satu punuk, sementara untuk unta Baktria  justru memiliki dua punuk, sehingga inilah yang membedakannya.

Perbedaan jumlah punuk ternyata berkaitan dengan kondisi lingkungan tempat hidup unta. Unta baktria yang memang hidup di daerah lebih dingin seperti Asia Tenggara ternyata membutuhkan lebih banyak cadangan lemak untuk bisa bertahan hidup, sementara unta Arab yang hidup di gurun panas hanya memiliki satu punuk yang terasa lebih ringan dan efisien.

3. Punuk bisa menyusut pada saat lemak digunakan

ilustrasi unta (pexels.com/Moaz Tobok)
ilustrasi unta (pexels.com/Moaz Tobok)

Tidak banyak yang tau bahwa pada saat unta tidak mendapatkan makanan yang cukup, maka tubuhnya akan secara otomatis mulai mengonsumsi lemak yang tersimpan di dalam bagian punuk. Akibat dari hal ini akan membuat bagian puncak tersebut jadi menyusut dan terlihat lebih kendur atau bahkan cenderung jatuh ke bagian samping tubuhnya.

Setelah kembali makan dan mengisi cadangan lemaknya, maka punuk yang dimilikinya akan kembali tegak dan penuh. Ini membuktikan bahwa memang punuk unta bukan hanya sekadar struktur tubuh, namun juga menjadi sistem penyimpanan energi yang dianggap sangat fleksibel bagi hewan tersebut.

4. Untuk dapat membantu unta dalam mengatur suhu tubuhnya

ilustrasi unta (pexels.com/Ruslan Ayupov)
ilustrasi unta (pexels.com/Ruslan Ayupov)

Punuk pada unta bukan hanya berperan dalam menyimpan cadangan energi, namun juga membantu hewan tersebut dalam beradaptasi dengan suhu ekstrem yang ada di gurun. Lemak tersebut terkonsentrasi pada bagian punuk, sehingga memungkinkan bagian tubuh lainnya untuk tetap terasa ringan dan tidak sampai menyimpan terlalu banyak panas.

Melalui cara yang tepat, maka unta bisa mengatur suhu tubuhnya dengan lebih efisien, termasuk mengurangi kebutuhan air dan juga mencegah risiko kepanasan pada saat berada di bawah teriknya Matahari. Proses adaptasi ini tentu menjadikan unta sebagai salah satu hewan yang tahan terhadap lingkungan ekstrem.

5. Punuk membentuk unta tetap bertahan tanpa makanan

ilustrasi unta (pexels.com/Murat Şahin)
ilustrasi unta (pexels.com/Murat Şahin)

Seperti yang diketahui bahwa punuk pada unta menyimpan cadangan lemak yang memang menjadi sumber energi, sehingga membantu hewan tersebut untuk bisa bertahan hidup tanpa adanya makanan berminggu-minggu. Selama periode tersebut berlangsung, ternyata tubuh unta akan terus memecah lemak agar bisa memenuhi kebutuhan energi yang diperlukan tanpa harus mencari makanan dengan segera.

Walau memang bisa bertahan lama tanpa makanan, namun untuk tetap memerlukan air dalam jumlah yang besar pada saat berhasil menemukan sumber air. Seekor unta ternyata bisa minum hingga mencapai 100 liter air dalam waktu yang cukup singkat untuk bisa menggantikan cairan yang telah hilang selama perjalanan di tengah gurun.

Nyatanya memang punuk unta merupakan struktur yang luar biasa, serta memiliki peran penting untuk menyimpan cadangan lemak. Selain itu, punuk unta juga dinilai dapat membantu hewan tersebut dalam bertahan hidup di tengah kondisi wilayah yang ekstrem. Keberadaan punuk unta membuat hewan tersebut jadi bisa beradaptasi dengan baik di wilayah gurun!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us