6 Fakta Kadal Pensil, Kadal Asal Papua yang Serupa dengan Ular

Kadal pensil memiliki kepala yang berbentuk segitiga dengan moncong yang memanjang. Kadal ini memiliki gigi yang runcing dan melengkung. Bentuk kepala dan giginya dapat memudahkannya untuk mencengkram mangsa. Penglihatan hewan ini sangatlah tajam. Moncongnya yang memanjang juga dapat meningkatkan penglihatan dari kadal pensil karena memungkinkan arah serangan terhadap mangsa juga lebih akurat. 

Warna dari kadal pensil cukup bervariasi, mulai dari krem, abu-abu, cokelat, hingga merah tua dengan bagian kepala yang umumnya berwarna sedikit lebih gelap. Hewan ini memiliki sepasang lubang telinga yang terlihat jelas di kedua sisi kepalanya. Lidahnya lebar, agak datar, dan berdaging, dilansir dari iNaturalist.

Kadal pensil umumnya aktif di siang hari atau bersifat diurnal. Hal ini karena sebagian besar mangsanya aktif pada siang hari. Namun sebenarnya kadal ini juga dapat aktif di malam hari. Mereka aktif di malam hari untuk mengurangi risiko hipertermia pada cuaca yang panas dan mengurangi risiko dimangsa oleh predator diurnal, seperti burung pemangsa, dilansir dari Animalia.

Kadal pensil berburu mangsanya menggunakan penglihatannya yang tajam. Mereka akan berlindung di tempat tersembunyi untuk menyergap mangsanya. Kadal ini juga terkadang menggunakan ekornya sendiri untuk umpan sebagai strategi mencari makan. Strategi ini cukup unik dan jarang terjadi pada kadal lainnya, dilansir dari Animalia.

Kadal pensil merupakan hewan karnivora atau pemakan hewan lainnya. Mereka hampir selalu memangsa jenis kadal lainnya sebagai mangsa utama. Kadal pensil juga terkadang memangsa tokek, bahkan kadal tak berkaki lainnya. Pada kesempatan tertentu, hewan ini juga dapat memangsa ular kecil, dikutip dari Animalia.

Lialis burtonis merupakan hewan ovipar atau berkembang biak dengan cara bertelur. Telurnya akan diletakkan di bawah kayu, bebatuan, di tanah, di bawah serasah daun, bahkan terkadang diletakkan di sarang semut gula. Anak yang baru menetas dari telur umumnya akan berukuran sekitar 13 cm.

Individu betina kadal ini memiliki kemampuan menyimpan sperma jantan di suatu bagian tubuhnya, sehingga kemudian betina dapat melakukan partenogenesis, yaitu reproduksi secara aseksual, dikutip dari Kids Kiddle. 

Kadal pensil dapat menggigit ketika merasa terancam. Namun, mekanisme pertahanan yang paling digunakan kadal ini adalah menanggalkan ekornya ketika disergap oleh predator, mirip seperti yang dilakukan cicak. Tentunya ekor kadal pensil juga dapat tumbuh kembali.

Walau dapat menggigit dan bentuk fisiknya mirip seperti ular, kadal pensil ini tidak berbisa ataupun beracun. Oleh karena itu, kadal ini tidak berbahaya bagi manusia, dikutip dari Snake Rescue Sunny Coast.

Fakta-fakta mengenai kadal pensil yang tidak berkaki ini sangatlah menarik. Mulai dari bentuk fisiknya yang mirip dengan ular, dapat menanggalkan ekornya, pemakan kadal lain, hingga meletakkan telurnya di sarang semut. Jika kamu bertemu dengan kadal ini tidak perlu takut dan khawatir ya karena kadal pensil tidaklah berbahaya bagi manusia. Namun ada baiknya tetap berhati-hati!