5 Fakta Kota Cusco, Gerbang Menuju Machu Picchu di Peru

- Cusco adalah saksi kejayaan Kekaisaran Inca yang masih hidup dengan peninggalan arsitektur, tradisi, dan festival unik.
- Kota ini merupakan pintu gerbang menuju Machu Picchu dengan jalur trekking legendaris dan pemandangan alam yang menakjubkan.
- Cusco memiliki gaya arsitektur khas perpaduan batu Inca dan kolonial Spanyol, serta budaya lokal yang kuat meskipun terpengaruh modernisasi.
Cusco bukan sekadar kota tua di Pegunungan Andes, tapi saksi bisu kejayaan Kekaisaran Inca yang masih membekas sampai hari ini. Terletak di ketinggian sekitar 3.400 meter di atas permukaan laut, kota ini dulu jadi pusat kekuasaan dan spiritualitas bangsa Inca sebelum akhirnya ditaklukkan oleh penjajah Spanyol. Yang bikin menarik, peninggalan Inca dan kolonial Spanyol justru hidup berdampingan di setiap sudut kota. Cusco bisa dibilang jadi kota yang nyaris mustahil dilupakan bagi siapa pun yang pernah mampir.
Sebagai pintu gerbang menuju Machu Picchu, Cusco seringkali cuma dianggap tempat singgah sebentar sebelum lanjut naik kereta atau trekking. Padahal, kota ini punya identitas kuat yang layak dijelajahi lebih dalam. Dari arsitektur yang menggabungkan batu-batu Inca dengan gaya kolonial, sampai tradisi lokal yang masih terjaga ratusan tahun, Cusco menyimpan banyak cerita. Berikut 5 fakta menarik tentang Cusco yang bisa bikin jatuh cinta bahkan sebelum sampai Machu Picchu.
1. Pusat Kekaisaran Inca yang masih tersisa

Cusco dulunya adalah ibu kota Kekaisaran Inca, salah satu peradaban paling berpengaruh di Amerika Selatan. Kota ini dipercaya sebagai pusat dunia dalam kosmologi Inca, dan struktur tata kotanya pun mencerminkan kepercayaan spiritual mereka. Banyak bangunan penting, seperti Qorikancha (Kuil Matahari), dibangun dengan presisi tinggi menggunakan batu-batu raksasa yang disusun tanpa semen. Teknik bangunannya dikenal jauh lebih stabil dibanding banyak bangunan modern.
Setelah penjajahan Spanyol di abad ke-16, banyak kuil dan istana Inca dihancurkan, lalu dibangun ulang dengan gaya kolonial di atas pondasi lama. Hasilnya adalah pemandangan kota yang unik, di mana reruntuhan Inca berdampingan dengan gereja barok bergaya Eropa. Kombinasi ini menciptakan atmosfer yang gak bakal ditemui di tempat lain. Seperti ditulis di UNESCO World Heritage Convention, Cusco adalah satu-satunya kota di dunia yang bisa membuat orang merasa sedang berada di dua zaman sekaligus.
2. Titik awal jalur Inca menuju Machu Picchu

Cusco memang jadi titik keberangkatan paling populer buat menjelajah Machu Picchu. Banyak traveler memulai perjalanan mereka dari sini, baik lewat jalur kereta api ke Aguas Calientes atau dengan trekking legendaris seperti Inca Trail. Jalur ini melewati gunung, hutan kabut, dan situs-situs arkeologi tersembunyi yang gak kalah menakjubkan. Seperti dijelaskan oleh Cusco Peru, pengalaman trekking dari Cusco ke Machu Picchu sering kali lebih berkesan dibanding destinasi akhirnya.
Gak cuma karena pemandangan alamnya, tapi juga karena setiap langkahnya membawa cerita sejarah yang kuat. Jalur ini dulunya adalah bagian dari jaringan jalan Inca yang disebut Qhapaq Ñan, menghubungkan seluruh wilayah kerajaan. Sekarang, jalur itu jadi salah satu pengalaman trekking paling ikonik di dunia. Dari Cusco, pelancong juga bisa mengakses alternatif lain seperti Salkantay Trek atau Lares Trek.
3. Tradisi lokal yang masih hidup

Meskipun modernisasi berjalan cepat, Cusco tetap mempertahankan tradisi dan budaya lokal dengan sangat kuat. Masyarakat Quechua yang merupakan keturunan langsung suku Inca, masih aktif menjalankan berbagai ritual dan upacara adat. Salah satu perayaan terbesar adalah Inti Raymi, atau Festival Matahari, yang digelar tiap Juni dan menarik ribuan wisatawan. Dalam ulasan Voyagers Travel, festival ini disebut sebagai cara paling autentik untuk menyaksikan budaya Inca yang masih hidup.
Selain festival, kehidupan sehari-hari di Cusco juga kental dengan budaya lokal. Pasar-pasar tradisional seperti San Pedro menjual segala hal mulai dari daun coca, tekstil tenun tangan, sampai kuliner khas Andes. Perempuan mengenakan pollera (rok berlapis) dan topi khas Andean bukan karena tuntutan turis, tapi karena memang bagian dari identitas mereka. Seperti dilaporkan oleh Smithsonian Magazine, keberlangsungan budaya ini justru makin kuat sejak Cusco ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO.
4. Arsitektur campuran yang eksotis

Cusco punya gaya arsitektur yang sangat khas: perpaduan presisi batu Inca dengan detail artistik kolonial Spanyol. Jalan-jalan berbatu sempit dan bangunan-bangunan berwarna tanah memberi nuansa hangat yang khas pegunungan Andes. Bangunan ikonik seperti Katedral Cusco dan Gereja Santo Domingo berdiri megah di atas reruntuhan kuil-kuil Inca. Menurut Peru Explorer, perpaduan gaya ini menciptakan warisan visual yang unik dan sangat jarang ditemukan di dunia.
Banyak rumah di Cusco juga mempertahankan elemen asli bangunan Inca, seperti dinding batu besar tanpa semen dan halaman dalam terbuka. Gak heran kalau kota ini sering disebut sebagai museum hidup. Bahkan hostel-hostel modern pun banyak yang berlokasi di bangunan kolonial tua. Suasana inilah yang bikin Cusco tetap terasa magis walau turisme makin berkembang.
5. Udara tipis yang bikin tantangan tambahan

Cusco terletak pada ketinggian ekstrem, sekitar 3.400 meter di atas permukaan laut. Buat yang belum terbiasa, gejala seperti pusing, mual, dan kelelahan ringan bisa jadi masalah di hari-hari pertama. Fenomena ini disebut altitude sickness dan umum terjadi. Dilaporkan oleh Peru Explorer, sekitar 60% pengunjung Cusco mengalami gejala ringan saat tiba. Itu sebabnya banyak wisatawan disarankan untuk istirahat dulu sebelum menjelajah.
Menariknya, penduduk lokal punya cara tradisional untuk mengatasinya, yaitu dengan mengunyah daun coca atau minum teh coca. Ramuan ini dipercaya bisa membantu sirkulasi darah dan meredakan gejala sakit akibat udara tipis. Hotel-hotel dan restoran pun biasanya menyediakan teh coca secara cuma-cuma. Teh ini memang udah jadi bagian dari budaya Andes selama ratusan tahun.
Cusco bukan cuma tempat singgah dalam perjalanan ke Machu Picchu, tapi destinasi kaya budaya dan sejarah yang layak diselami lebih dalam. Kota ini berhasil menyatukan masa lalu dan masa kini tanpa kehilangan identitasnya. Dari jalan-jalan berbatu sampai pasar lokal yang penuh warna, Cusco punya pesonanya sendiri. Kalo lagi nyari tempat yang bisa bikin kagum dan nambah wawasan sejarah sekaligus, Cusco jelas salah satu pilihan paling berkesan.