Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Menarik Aleppo, Kota Tertua yang Masih Dihuni di Dunia

potret Kota Aleppo, Suriah
potret Kota Aleppo, Suriah (commons.wikimedia.org/Bernard Gagnon)
Intinya sih...
  • Aleppo adalah salah satu kota tertua di dunia yang masih berpenghuni sejak 6.000 SM, menyimpan jejak peradaban kuno dan menjadi pusat perdagangan antara Timur dan Barat.
  • Benteng Aleppo, simbol bersejarah yang megah, telah ada sejak abad ke-3 SM dan menjadi saksi bisu perjalanan sejarah kota ini.
  • Souq al-Madina, pasar tradisional terbesar di Timur Tengah, memiliki nilai sejarah tinggi dan mencerminkan perpaduan budaya yang sudah mengakar kuat di Aleppo.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kota Aleppo di Suriah punya reputasi yang unik dan mengesankan. Di tengah arus perkembangan zaman dan berbagai konflik yang melanda, kota ini masih berdiri kokoh dengan sejarahnya yang memanjang ribuan tahun. Banyak ahli sejarah menyebut Aleppo sebagai salah satu kota tertua di dunia yang masih memiliki penduduk hingga hari ini. Jejaknya terbentang dari masa peradaban kuno, melalui jalur perdagangan penting, hingga menjadi pusat budaya yang penuh cerita.

Keunikan Aleppo gak cuma ada di usia tuanya, tetapi juga pada warisan arsitektur, kuliner, dan kehidupan sosialnya yang memadukan masa lalu dengan masa kini. Setiap sudut kota ini seperti menyimpan lapisan sejarah yang bisa membawa imajinasi melayang ke masa ribuan tahun lalu. Dari pasar tradisional yang ramai hingga benteng yang kokoh, Aleppo seakan memanggil siapa pun untuk menyelami kisahnya lebih dalam. Nah, berikut ini lima fakta menarik tentang Aleppo yang bakal bikin rasa penasaran makin besar.

1. Usianya mencapai ribuan tahun

potret Benteng Aleppo, Suriah (commons.wikimedia.org/Vyacheslav Argenberg)
potret Benteng Aleppo, Suriah (commons.wikimedia.org/Vyacheslav Argenberg)

Aleppo bukan sekadar kota tua, tapi benar-benar menyandang status sebagai salah satu kota tertua di dunia yang masih berpenghuni. Catatan sejarah dan temuan arkeologi menunjukkan bahwa wilayah ini telah dihuni sejak setidaknya 6.000 SM. Dengan umur sepanjang itu, Aleppo sudah menyaksikan berbagai peradaban datang dan pergi, mulai dari bangsa Het, Asyur, Yunani, Romawi, hingga Dinasti Islam. Jejak masa lalu itu masih bisa dilihat dari peninggalan arsitektur dan tata kota yang bertahan meski dilanda perang.

Hal menarik lain, usia Aleppo membuatnya kaya akan kisah yang menghubungkan berbagai peristiwa besar dunia. Kota ini pernah jadi titik temu perdagangan antara Timur dan Barat lewat Jalur Sutra, sehingga pertukaran budaya, agama, dan bahasa berlangsung sangat intens. Banyak bangunan di Aleppo yang memadukan gaya arsitektur Timur Tengah dengan sentuhan Eropa, menjadi bukti nyata betapa panjang dan beragam sejarahnya. Melihat kota ini seperti membuka buku sejarah yang masih hidup.

2. Benteng Aleppo, ikon bersejarah yang megah

potret Benteng Aleppo, Suriah
potret Benteng Aleppo, Suriah (commons.wikimedia.org/Vyacheslav Argenberg)

Benteng Aleppo atau Citadel of Aleppo adalah salah satu simbol paling terkenal dari kota ini. Berdiri kokoh di atas bukit, benteng ini sudah ada sejak abad ke-3 SM dan mengalami berbagai renovasi selama berabad-abad. Fungsinya dulu sebagai pusat pertahanan membuat benteng ini punya struktur yang rumit, lengkap dengan gerbang megah, menara pengawas, dan ruang bawah tanah yang misterius. Meski sebagian mengalami kerusakan akibat perang, kemegahannya tetap memukau mata.

Keberadaan benteng ini bukan hanya sekadar landmark, tapi juga saksi bisu perjalanan Aleppo. Di dalamnya terdapat masjid, ruang pertemuan, dan sisa-sisa bangunan yang menceritakan kehidupan masa lalu. Wisatawan yang datang sering merasa seperti berjalan di antara halaman sejarah yang terbuka lebar. Bagi penduduk lokal, benteng ini adalah lambang ketahanan dan kebanggaan, karena tetap berdiri tegak meski zaman berganti.

3. Souq al-Madina, pasar tradisional terbesar di Timur Tengah

potret Souq al-Madina, Aleppo (commons.wikimedia.org/Dosseman)
potret Souq al-Madina, Aleppo (commons.wikimedia.org/Dosseman)

Souq al-Madina adalah pasar tradisional yang legendaris di Aleppo, bahkan disebut sebagai yang terbesar di kawasan Timur Tengah. Pasar ini membentang lebih dari 13 kilometer dengan lorong-lorong beratap yang dipenuhi toko-toko. Berbagai barang dijual di sini, mulai dari rempah-rempah, kain, perhiasan, hingga barang antik. Suasananya penuh warna dan aroma khas, membuat siapa pun yang lewat merasa tenggelam dalam atmosfer perdagangan kuno.

Pasar ini juga punya nilai sejarah tinggi karena sudah ada sejak era Jalur Sutra. Dulu, para pedagang dari berbagai belahan dunia singgah di sini untuk menjual dan membeli barang dagangan. Kehidupan di Souq al-Madina mencerminkan perpaduan budaya yang sudah mengakar kuat di Aleppo. Meski sempat rusak akibat perang, sebagian area pasar ini sudah direstorasi demi mempertahankan identitas kota.

4. Pusat kuliner yang kaya cita rasa

potret muhammara
potret muhammara (commons.wikimedia.org/Krista)

Aleppo juga dikenal sebagai salah satu pusat kuliner terbaik di Timur Tengah. Kota ini terkenal dengan hidangan khas yang menggunakan rempah-rempah melimpah dan resep yang diwariskan turun-temurun. Beberapa makanan khasnya seperti kebab Aleppo, muhammara, dan kibbeh memiliki rasa yang kaya, kompleks, dan memanjakan lidah. Bumbu-bumbu seperti sumac, paprika, dan pomegranate molasses menjadi ciri khas yang membedakannya dari kuliner daerah lain.

Bagi masyarakat Aleppo, makanan bukan hanya soal rasa, tapi juga bagian dari identitas budaya. Setiap hidangan sering disajikan di acara keluarga besar atau perayaan khusus, menjadikannya simbol kebersamaan. Kelezatan kuliner Aleppo bahkan diakui dunia, sehingga banyak restoran di luar Suriah yang mencoba meniru resep aslinya. Mencicipi makanan khas Aleppo seolah membawa pulang potongan kecil sejarah yang bisa dinikmati lewat lidah.

5. Warisan budaya yang diakui UNESCO

potret Kota Aleppo, Suriah
potret Kota Aleppo, Suriah (commons.wikimedia.org/Vyacheslav Argenberg)

Pada tahun 1986, Kota Tua Aleppo resmi masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO. Pengakuan ini diberikan karena nilai sejarah, arsitektur, dan budayanya yang luar biasa. Kota ini menyimpan banyak bangunan bersejarah seperti masjid kuno, gereja, caravanserai, hingga rumah-rumah tradisional yang mencerminkan kehidupan masyarakat selama berabad-abad. Sayangnya, banyak situs ini mengalami kerusakan akibat konflik yang melanda Suriah.

Meski begitu, ada upaya besar dari pemerintah dan komunitas internasional untuk merestorasi dan melestarikan Aleppo. Proses ini gak cuma penting bagi warga setempat, tapi juga bagi dunia yang menganggap Aleppo sebagai bagian dari warisan manusia. Melestarikan kota ini berarti menjaga salah satu bab penting dari sejarah peradaban. Aleppo adalah bukti bahwa meski dunia terus berubah, nilai budaya dan sejarah tetap layak dipertahankan.

Aleppo bukan sekadar kota tua, tapi sebuah mozaik sejarah yang masih bernapas di tengah dunia modern. Setiap sudutnya punya cerita yang memadukan masa lalu dan masa kini dengan cara yang unik. Dari benteng megah, pasar tradisional, kuliner khas, hingga statusnya sebagai Situs Warisan Dunia, Aleppo menunjukkan betapa berharganya warisan budaya bagi peradaban manusia.

Di balik segala tantangan yang dihadapi, Aleppo tetap menjadi simbol ketangguhan dan keindahan sejarah. Kisahnya mengajarkan bahwa identitas dan kebanggaan suatu bangsa bisa bertahan meski diterpa badai. Mengingat Aleppo berarti mengingat bahwa sejarah bukan hanya untuk dikenang, tapi juga untuk dijaga.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ernia Karina
EditorErnia Karina
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Fakta Celung Steller, Pakai Material Unik buat Bangun Sarang

09 Sep 2025, 21:04 WIBScience