5 Fakta Menarik Sidewinder, Spesies Ular Bertanduk yang Mematikan

Distribusi dari populasi sidewinder hanya tersebar di dua negara yaitu Amerika Serikat dan Meksiko bagian utara. Dilansir dari laman Animalia.bio, sebagian besar populasi dari spesies ular ini banyak terdapat di wilayah California Tenggara, Nevada Selatan dan Arizona Barat. Seperti ular pada umumnya, mereka sangat menyukai hidup di daerah yang memiliki suhu panas seperti gurun, bukit pasir dan area-area berbatu lainnya.

Sidewinder merupakan hewan karnivora yang memangsa tikus, kadal, burung bahkan sesama ular. Namun, mereka lebih menyukai berburu kadal ketimbang hewan lainnya.

Di habitat aslinya, sidewinder memiliki kebiasaan yang tergolong unik dikarenakan mereka beraktivitas sesuai musim. Pada saat musim dingin, mereka termasuk hewan diurnal yang aktif pada siang hari. Sedangkan di musim panas, sidewinder akan berubah menjadi hewan nokturnal yang aktif di malam hari. Sebagian besar waktu ular ini dihabiskan untuk mencari makanan dengan berkamuflase di pasir sambil menunggu mangsa tiba.

Mereka tipe hewan soliter yang lebih memilih hidup menyendiri ketimbang berkelompok. sidewinder akan membuat sarang di liang tanah yang memiliki rata-rata suhu sekitar 32 derajat celcius.

Sidewinder termasuk jenis ular derik sehingga penampilannya mirip dengan spesies ular derik pada umumnya. Namun mereka memiliki ciri khas tersendiri dengan terdapatnya tanduk pada bagian kepala. Dilansir dari laman Animaldiversity, panjang tubuh sidewinder berkisar antara 44 hingga 61 sentimeter dan berat badan maksimal 300 gram. Mereka memiliki perpaduan warna sisik krem, abu-abu dan coklat yang membuatnya dapat berkamuflase di daerah berpasir. Di samping itu, Sidewinder betina mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar ketimbang sang jantan.

Musim kawin dari sidewinder biasanya akan berlangsung pada bulan April hingga Mei namun terkadang ular ini juga berkembangbiak pada musim gugur. mereka termasuk tipe hewan poligini di mana sang jantan dapat kawin dengan banyak betina. Sedangkan masa kehamilan dari sang betina akan memakan waktu selama 4 - 5 bulan. Saat baru lahir, bayi sidewinder hanya memiliki panjang 15 - 20 sentimeter dan akan terus tinggal di sarang hingga 10 hari. Mereka akan mencapai kematangan seksual saat berusia 2 tahun.

Untuk saat ini, populasi dari sidewinder di habitat aslinya dapat dikatakan sangat stabil. Namun, belum ada data yang menunjukan jumlah pasti berapa populasi dari spesies ular berbisa ini. Oleh karena itu, badan konservasi alam dunia belum memasukan sidewider dalam daftar hewan yang dilindungi. Mereka dikenal dengan spesies ular yang dapat bertahan hidup sangat lama hingga 20 tahun. Di alam liar, sidewinder jarang menjadi mangsa dari hewan predator buas lainnya.

Nah, itulah beberapa fakta menarik dari sidewinder yang memiliki penampilan unik dengan adanya tanduk di kepala. Dengan usianya yang lama, membuat spesies ular ini dapat berkembangbiak lebih banyak.