Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Fakta Oilbird, Burung dengan Kemampuan Ekolokasi Mirip Kelelawar

Seekor oilbird bertengger di batang pohon. (commons.wikimedia.org/Don Henise)

Oilbird atau burung minyak merupakan suatu spesies burung yang hidup di Amerika Selatan. Mereka adalah satu-satunya burung nokturnal pemakan buah di dunia, selain kakapo yang notabene tidak bisa terbang. Layaknya kelelawar, oilbird punya kemampuan ekolokasi dan hidup berkoloni di dalam gua. Penglihatan mereka pun termasuk yang terbaik dalam menangkap cahaya.

Para peneliti dibuat bingung mengapa burung satu ini berevolusi hingga memiliki begitu banyak ciri khusus. Bahkan, oilbird dinobatkan sebagai “burung paling berbeda secara evolusi” dari ribuan spesies burung yang ada. Simak lebih banyak fakta tentang oilbird di bawah ini!

1. Satu-satunya spesies di keluarganya

sepasang oilbird (commons.wikimedia.org/Don Henise)

Secara taksonomi, oilbird berkerabat dekat dengan burung nightjar yang merupakan burung nokturnal pemakan serangga. Keduanya sempat masuk dalam ordo yang sama, yakni Caprimulgiformes.

Namun, karena oilbird merupakan pemakan buah atau frugivor, kedua burung tersebut harus dibedakan. Akhirnya oilbird menjadi satu-satunya anggota di keluarga Steatornithidae dan subordo Steatornithes. Bahkan, beberapa penelitian menyarankan untuk memasukkan oilbird dalam ordo tersendiri. 

2. Hidup berkoloni di gua-gua Amerika Selatan

tampak dekat sepasang oilbird (commons.wikimedia.org/Eric Gropp)

Seperti kelelawar, burung oilbird hidup secara berkoloni. Jumlahnya bisa mencapai ribuan ekor. Gua Guácharo di Venezuela, misalnya, monumen nasional pertama Venezuela tersebut diestimasi didiami oleh kurang lebih 15 ribu ekor oilbird, ungkap laman Beauty of Birds

Selain di Venezuela, kamu bisa coba menemukan oilbird di beberapa wilayah Amerika Selatan, mulai dari Guyana, Trinidad, Kolombia, Ekuador, Peru, sampai Bolivia. Tentunya burung unik ini mendiami wilayah hutan yang memiliki gua. 

3. Punya penglihatan malam yang spesial

seekor oilbird di dalam pekatnya malam (commons.wikimedia.org/Gregory "Slobirdr" Smith)

Sebagai hewan yang aktif di malam hari, penglihatan oilbird terbilang spesial. Retina mereka memiliki satu juta sel batang fotoreseptor per milimeter yang menjadi kepadatan sel batang tertinggi di antara makhluk bertulang belakang lain. Hal ini membuat oilbird mampu menangkap lebih banyak cahaya daripada burung jenis lain.

Selain itu, mereka juga dilengkapi dengan bulu-bulu menyerupai kumis sebagai sensorik tambahan yang membantunya mendeteksi dalam gelap.

4. Kemampuan ekolokasi layaknya kelelawar

tampak dekat oilbird (commons.wikimedia.org/Alastair Rae)

Burung dengan rentang sayap mencapai 91 sentimeter ini juga punya kemampuan ekolokasi selain penglihatan malam. Berbeda dari kelelawar yang mengeluarkan suara pada frekuensi yang terlalu tinggi untuk bisa didengar manusia, oilbird mengeluarkan suara decakan yang bisa kita dengar.

Suara ini akan memantul pada objek-objek di sekeliling dan membantu oilbird terbang dalam pekatnya kegelapan gua. Tiap oilbird mengeluarkan suara yang saling berbeda frekuensi untuk membedakan dari suara kawan-kawannya di dalam koloni. 

5. Spesies burung paling berbeda

Seekor oilbird bertengger di dahan pohon saat malam hari. (commons.wikimedia.org/Dominic Sherony)

Para peneliti dari Universitas Simon Fraser Kanada melakukan penelitian selama 7 tahun untuk mencari tahu seberapa banyak sejarah evolusi yang diwakili spesies burung tertentu. Mengutip laman Popular Science, penelitian dilakukan dengan membuat pohon evolusi yang terdiri dari semua spesies burung yang telah ditemukan, yakni sejumlah 9.993 spesies. Selanjutnya, jumlah total waktu yang dibutuhkan untuk “menciptakan” spesies tersebut dihitung.

Peringkat diberikan pada burung-burung berdasarkan seberapa banyak waktu yang dibutuhkan. Spesies di urutan teratas memiliki sejarah evolusi yang panjang dan melaluinya dengan sedikit atau bahkan tanpa kerabat yang masih hidup.

Berada pada posisi puncak adalah oilbird. Burung dengan nama ilmiah Steatornis caripensis ini menyumbang 80 juta tahun sejarah evolusi burung. Mereka juga mendapatkan gelar spesies burung “paling berbeda secara evolusi”. 

6. Asal muasal nama oilbird

seekor burung oilbird (commons.wikimedia.org/Don Henise)

Nama oilbird atau burung minyak datang dari anak-anak oilbird yang begitu gemuknya sampai memiliki bobot hampir dua kali lipat dari induknya. Menurut laman American Bird Conservancy, induk memberi makan anak-anaknya banyak buah segar hingga menjadi gemuk dan menggembung. Orang asli sekitar menggunakan anak-anak oilbird yang gemuk ini untuk dijadikan minyak sebagai penerangan dan memasak.

Untungnya, hanya sarang burung yang dekat dengan mulut gua saja yang jadi sasaran, jadinya tidak begitu mengancam keberadaan spesies oilbird. Orang asli sekitar percaya bahwa jiwa nenek moyang mereka tinggal di relung terdalam gua dan tidak boleh diganggu. 

Karena jangkauan tempat tinggal dan bersarang yang luas serta angka populasi yang tinggi, IUCN mengklasifikasikan spesies Steatornis caripensis ini sebagai least concern atau risiko rendah mengalami kepunahan. Keunikan oilbird tentunya membuat spesies ini wajib untuk dilindungi. Semoga ke depannya ada lebih banyak lagi yang dapat dipelajari dari burung satu ini, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha
EditorYudha
Follow Us